5. Kemitraan, kemitraan usaha merupakan jalur penting dan
strategis bagi perkembangan ekonomi rakyat. Kemitraan telah terbukti berhasil diterapkan di negara-negara lain seperti : Jepang, Hongkong,
Singapura, dan Korea Selatan. Dengan pola backward linkages akan
terkait erat antara usaha besar dan menengah dan kecil serta usaha asing PMA dengan usaha kecil lokal.
2.3. Kerangka Berfikir
Keterbatasan modal yang dimiliki oleh para pengusaha kecil menyebabkan usaha kecil sulit untuk berkembang. Modal yang biasanya dibutuhkan oleh pengusaha kecil dapat diperoleh
melalui kredit lembaga keuangan bank maupun kredit lembaga keuangan non-bank. Namun, pengusaha kecil kurang mengetahui kredit yang berasal dari perbankan karena kurangnya
sosialisasi antara pihak perbankan dan pengusaha kecil serta pola pikir pengusaha kecil yang berpendapat sulitnya bagi pengusaha kecil untuk mengakses persyaratan-persyaratan yang
diajukan perbankan dalam proses pencairan pinjaman kredit. Terdapat dua permasalahan di dalam hak aspek para pelaku usaha kecil yaitu, mobilisasi awal dan akses ke modal kerja serta
finansial jangka panjang Tambunan dalam Hendrawan, 2004 : 74. Modal awal usaha kecil biasanya bersumber dari tabungan pribadi pengusaha sedangkan untuk modal kerja dan finansial
jangka panjang diperoleh dari pinjamankredit Hendrawan dalam Marbun, 2009 . Secara sederhana kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2.1 :
Gambar 2.1
Universitas Sumatera Utara
Paradigma Berpikir Peneliti
Sumber : penulis, 2013
2.4. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : perkembangan
usaha kecil yaitu perkembangan pendapatan usaha kecil di BRI Unit Setia Budi Medan.
Pemberian Kredit KUPEDES
X Jumlah Pemberian Kredit
Pengembangan Usaha Kecil Y
Perkembangan Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sebagaimana dikatakan Nazir 2003 : 63 bahwa penelitian deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari metode
deskriptif adalah untuk membuat suatu deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, factual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki.
Analisis kuantitatif adalah suatu metode analisis dimana data – data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi
dan gambaran mengenai masalah yang akan diteliti dengan perhitungan statistik Sugiyono,2007.
3.2. Lokasi Penelitian