mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Menurut Longenecker dan Moore 2000 : 9, karakteristik seorang wirausaha adalah kebutuhan akan keberhasilan, keinginan untuk
mengambil resiko, percaya diri dan keinginan untuk berbisnis, entasi pada masa depan dan penuh gagasan.
Sedangkan menurut Soetadi 2010 : 63, wirausaha memiliki ciri-ciri : 1.
Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
2. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang
menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut 3.
Mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menhasilkan barang dan jasa yang lebih tepat dan efisien.
4. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah
dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli. 5.
Mengahadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin
6. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas
perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain.
2.2.4. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Usaha Kecil
Secara umum menurut Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia dalam Hendrawan 2000 : 138, masalah-masalah yang dihadapi sektor usaha kecil antara lain :
1. Permodalan
Universitas Sumatera Utara
Masalah dari permodalan antara lain : suku bunga kredit yang tinggi, kurangnya informasi sumber pembiayaan dari lembaga keuangan non bank, sistem dari lembaga keuangan
yang rumit memakan waktu yang relatif lama. Menurut Anoraga dan Sudantoko 2000 : 227, bagi pengembangan usaha kecil, masalah modal
merupakan kendala terbesar. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan untuk
modal dasar maupun langkah-langkah pengembangan usaha kecil, yaitu : melalui kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan bank, modal ventura, pinjaman dari dana
penyisihan sebagian laba Badan Usaha Milik Negara BUMN, hibah, dan jenis-jenis pembiayaan lainnya.
2. Pemasaran
Pengusaha kecil banyak yang kurang memiliki daya saing jika berhadapan dengan usaha besar, adanya persaingan tidak sehat diantara jenis usaha dan kurangnya indormasi pemasaran produk.
3. Bahan Baku
Penyaluran bahan baku yang kurang memadai dan harga bahan baku yang relative tinggi dapat menyebabkan rendahnya tingkat kualitas bahan baku dari suatu produk.
4. Teknologi
Tenaga kerja yang ahli dan terampil dalam bidangnya masih sedikit, akses dan teknologi yang tidak merata pada segala bidang dan kurangnya peralatan teknologi yang memadai serta
kurangnya perhatian pemerintah terhadap perkembangan teknologi yang ada saat ini. 5.
Manajemen
Universitas Sumatera Utara
Usaha kecil banyak yang tidak memiliki manajemen yang baik. Usaha kecil tidak dapat membuat pembukuan keuangan yang teratur serta kemampuan mengorganisasi diri dan karyawan yang
masi lemah. Untuk itu dibutuhkan pelatihan manajemen. 6.
Birokrasi Usaha kecil yang berbadan hukum masih sedikit disebabkan proses birokrasinya cukup sulit dan
membutuhkan dana yang cukup besar serta jangka waktu yang cukup lama. 7.
Kemitraan Kemitraan usaha kecil dan usaha besar memiliki manfaat yang cukup berarti bagi kemajuan
sektor usaha kecil, demikian hal transfer ilmu manajemen dan teknologi yang kurang dimaksimalkan usaha kecil.
8. Peraturan
Peraturan-peraturan yang berkaitan dan berhubungan dengan pengembangan bisnis secara umum juga memiliki dampak terhadap pengembangan usaha kecil. Hal ini tentu berkaitan dengan
kebijakan oleh pemerintah dalam rangka memajukan sektor usaha kecil. 9.
Masalah Internal Perusahaan Pengembangan usaha kecil dicirikan dengan lemahnya kondisi internal yaitu, lemahnya
penguasaan teknologi, manajemen yang sederhana, lemahnya jaringan distribusi pemasaran serta sifat ketergantungan yang kuat.
10. Masalah Desain
Salah satu kelemahan usaha kecil adalah usaha kecil masih memiliki desain yang terkesan lemah dan sederhana, masih melakukan peniruan desain serta kurang memiliki
kemampuan untuk menguasai teknologi dalam bidang menguasai desain.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Strategi Pengembangan Usaha Kecil