Tingkat Perputaran Aktiva Tetap atau Fixed Assets Turn Over Tingkat Pengembalian Aktiva atau Return On Assets ROA

INDS 2,48 3,08 2,16 -5,29 -1,82 0,89 JPRS 13.94 15.17 14.80 36.49 23.87 20.01 LTLS 4.15 4.72 4.81 6,04 5,18 3,44 MLIA 1,05 1,13 1,06 -16,38 -14,44 -13,34 MRAT 4,58 3,88 4,30 6,96 3,88 4,66 MTDL 19,88 33,44 49,21 5,71 6,50 5,97 MYOR 2,28 2,54 2,68 9,81 4,63 9,12 MYTX 1,19 1,34 1,37 -6,63 -5,58 0,37 PBRX 16,36 27,34 15,33 9,37 3,78 2,74 RICY 5,23 3,58 2,57 8,59 12,67 11,49 SMSM 2,95 3,52 3,49 15,06 15,39 14,70 SUDI 0,63 0,63 0,20 -8,27 -20,36 -10,85 TRST 0,76 0,79 0,85 2,08 1,15 1,36 UNTR 4,12 3,98 2,89 21,68 14,72 12,02 VOKS 4,42 6,82 8,37 -15,76 0,65 11,44 Sumber : Data diolah penulis, 2008

1. Tingkat Perputaran Aktiva Tetap atau Fixed Assets Turn Over

FATO Seberapa besar pendapatan yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan untuk aktiva tetap perusahaan digambarkan oleh tingkat perputaran aktiva tetap. Menghitung tingkat perputaran aktiva tetap dengan rumus Wild, 2002 : 43 : Fixed Assets Turn Over = Penjualan Rata-Rata Aktiva Tetap Dengan menggunakan rumus di atas, perhitungan tingkat perputaran aktiva tetap hasilnya terlihat pada tabel 4.2. Pada tahun 2006,2007, dan 2008 nilai FATO tertinggi berturut- turut dipegang oleh PT Metrodata Electronics yakni perputaran aktiva tetapnya sebesar 19,88 kali pada tahun 2006; 33,44 kali pada tahun 2007; dan 49,21 kali pada tahun 2008. Sedangkan perputaran aktiva tetap terendah juga berturut- turut oleh PT Surya Dumai Industri Tbk Universitas Sumatera Utara sebesar 0,63 kali pada tahun 2006; 0,63 kali pada tahun 2007; dan menurun pada tahun 2008 yakni sebesar 0,20 kali per tahun. Dibandingkan dengan nilai aktiva tetap yang telah diuraikan pada bab sebelumnya kenaikan tingkat perputaran aktiva tetap yang terjadi pada PT Metrodata Electronics berbanding terbalik dengan nilai aktiva tetapnya yang menurun setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena total pendapatan yang meningkat setiap tahunnya sedangkan nilai aktiva tetapnya menurun. Sedangkan pada PT Surya Dumai penurunan tingkat perputaran aktiva tetap berbanding lurus dengan nilai aktiva tetapnya yang juga menurun setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan total pendapatan perusahaan mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan penurunan nilai aktiva tetap. Penurunan pendapatan perusahaan sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 berturut- turut -14,70;, -7,16; -7,.03 sedangkan penurunan aktiva tetap perusahaan sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 berturut- turut sebesar -0,10; -0,07; -0,10.

2. Tingkat Pengembalian Aktiva atau Return On Assets ROA

Profitabilitas perusahaan menggambarkan atau dapat dikatakan menentukan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dari hasil operasional usahanya. Rasio yang digunakan berkaitan dengan profitabilitas perusahaan adalah rasio tingkat pengembalian aktiva atau Return on Assets ROA. Tingkat pengembalian aktiva merupakan perbandingan dari laba bersih sebelum pajak yang diperoleh dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain ROA mengukur tingkat laba yang dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan modal yang digunakan. Perbandingannya dinyatakan dalam persentase : Universitas Sumatera Utara Net Income Return On Assets = x 100 Total Assets Dengan menggunakan rumus diatas maka hasil perhitungan Return On Assets dapat dilihat pada tabel 4.2. ROA tertinggi sejak tahun 2006-2008 berturut- turut pada PT Jaya Pari Steel dengan nilai ROA 36.,49, 23,87, dan 20,01. Sedangkan ROA terendah pada tahun 2006 oleh PT Mulia Industrindo Tbk dengan nilai -16,38, pada tahun 2007 oleh PT Surya Dumai, dan tahun 2008 ROA terendah dengan nilai -13,51 oleh PT BAT Indonesia. Dibandingkan nilai EBIT yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada beberapa perusahaan terjadi penurunan Return On Assets sementara laba bersih perusahaan meningkat. Hal tersebut salah satunya terjadi pada perusahaan Metrodata Electronics. Penurunan profitabilitas terjadi akibat peningkatan rata- rata total aktiva yang dikorbankan untuk mencapai kenaikan laba bersih perusahaan jauh lebih besar dari kenaikan laba. Laba yang dihasilkan tidak cukup untuk mengembalikan aktiva yang digunakan untuk mencapai laba tersebut.

B. Analisis Efisiensi Pengelolaan Aktiva Tetap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 255 82

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Stuktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 43 94

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 85 69

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 117

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9