Definisi Kanker Definisi Kanker Serviks Etiologi Kanker Seviks

c. Menghargai valuting Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat ketiga. Misalnya, seseorang ibu mengajak ibu lainnya untuk pergi ke posyandu. d. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko adalah sikap yang paling tinggi. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dengan menanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek Notoatmodjo, 2003.

2.3. Definisi Bidan dan Perawat

Menurut WHO World Health Organization, definisi bidan adalah seseorang yang telah diakui secara regular dalam program pendidikan kebidanan sebagaimana yang telah diakui skala yuridis dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dengan memperoleh izin melaksanakan praktik kebidanan di negara itu Akademi Kebidanan Darmo Medan, 2010. Sedangkan definisi perawat menurut Undang Undang Republik Indonesia no. 23 tahun 1992 adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki dan diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Oleh sebab itu sebelum mereka melakuka n penyuluhan tersebut, tentunya harus dibekali dengan kemampuan penyuluhan kesahatan dengan pelatihan tentang pendidikan kesehatan. 2.4. Kanker Serviks

2.4.1. Definisi Kanker

Kanker atau karsinoma adalah sekelompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol dan abnormal. Kanker dapat diteruskan oleh faktor eksternal dan faktor internal yang memicu terjadinya proses karsinogen proses pembentukan kanker. Faktor eksternal dapat berupa infeksi, radiasi, zat kimia tertentu dan juga konsumsi tembakau, sedangkan Universitas Sumatera Utara mutasi baik yang diturunkan maupun akibat metabolisme, hormon dan kondisi sistem imun merupakan faktor internal American Cancer Society, 2008.

2.4.2. Definisi Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker rahim adalah kanker yang tumbuh di daerah leher rahim serviks, yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina Swierzwski, 1999.

2.4.3 Etiologi Kanker Seviks

Berbeda dengan penyakit lain pada umumnya, kanker seviks adalah penyakit yang fatal sehingga tidak etis untuk melakukan percobaan klinis pada manusia. Data epidemiologis terbaru menunjukkan bahwa terdapat hubungan penyebab langsung antara kanker serviks dengan aktivitas seksual. Bukti-bukti epidemiologis molekular menyatakan dengan jelas bahwa HPV Human Papiloma Virus tipe tetentu merupakan penyebab utama penyakit ini Munoz, 2003. Sel kanker serviks pada awalnya berasal dari sel epitel serviks yang mengalami mutasi genetik sehingga mengubah perilakunya. Sel yang bermutasi ini melakukan pembelahan sel yang tidak terkendali, immortal dan menginvasi jaringan stroma di bawahnya. Keadaan yang menyebabkan mutasi genetik yang tidak dapat diperbaiki akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan kanker ini. Komponen DNA deoxyribonucleic acid virus HPV telah terdeteksi dalam lebih dari 90 Lesi Intraepitel Squamosa LIS dan kanker serviks invasif dibandingkan dengan presentase yang lebih rendah didapat pada kontrol. Baik penelitian yang menggunakan hewan coba maupun menggunakan bukti biologi molekuler, keduanya menyatakan bahwa virus HPV berpotensi menginduksi transformasi maligna dari lesi Garcia, 2009. Infeksi HPV terjadi dalam presentase yang besar pada wanita yang aktif secara seksual. Kebanyakan dari infeksi virus ini sembuh sempurna dalam beberapa bulan hingga tahun dan hanya sebagian kecil saja yang berkembang menjadi suatu kanker. Ini berarti bahwa diperlukan faktor-faktor penting lainnya Universitas Sumatera Utara yang harus ada untuk mencetuskan suatu proses karsinogenik Garcia, 2009. Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi terjadinya proses keganasan serviks uteri akibat infeksi HPV. Termasuk dalam hal ini adalah durasi dan tipe HPV yang menginfeksi, kondisi imunitas host dan faktor-faktor lingkungan. Sebagai tambahan, berbagai variasi ginekologik seperti usia menarke, usia pertama kali melakukan koitus dan jumlah pasangan seksual, secara signifikan meningkatkan risiko kejadian kanker serviks Garcia, 2009. Lebih dari 80 tipe HPV telah ditemukan, dan sekitar 40 tipe dapat menginfeksi saluran genitalia Munoz, 2003. Tipe HPV yang menginfeksi saluran genital dapat dibedakan menjadi tipe resiko-rendah, yang banyak ditemukan pada penyakit kulit genitalis, dan tipe resiko-tinggi yang biasanya berasosiasi dengan kejadian kanker serviks. Adapun HPV genitalis yang merupakan tipe resiko-tinggi adalah HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 73 dan 82. Sedangkan HPV tipe 26, 53 dan 66 diduga karsinogenik Munoz, 2003. HPV adalah anggota family paporidae yaitu sekelompok virus heterogen yang memiliki untaian ganda DNA tertutup. Gen virus ini mengkode 6 protein pembaca kerangka pembuka awal early open reading fame protein yaitu E1, E2, E3, E4, E5, E6 dan E7 yang berfungsi sebagai protein pengatur. Selain itu, gen virus ini juga mengkode 2 protein pembaca kerangka pembuka lambat late open reading frame protein L1 dan L2 yang menyusun kapsid virus Garcia, 2009.

2.4.4 Patogenesis Kanker Serviks