Uji Unit Root Test Uji Kointegrasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis respon variabel ekonomi makro yaitu kurs, Produk Domestik Bruto dan net ekspor terhadap Targeting Inflation Framework ITF yang diproxy oleh harga umum inflasi.

3.2. Jenis dan Sumber data

Jenis data adalah data skunder berupa data time series data sekunder merupakan data primer yang telah diolah dan disajikan ke dalam tabel dan bentuk lain Husein Umar, 2008. Sedangkan data-data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam interval waktu tertentu misalnya minggu, bulan dan tahun Muhidin, 2008. Sumber data dalam penelitian ini dari Badan Pusat Statistik Indonesia dan Bank Indonesia. Data dikumpulkan mulai tahun 1984 sampai dengan tahun 2008.

3.3. Uji Asumsi

3.3.1. Uji Unit Root Test

Data deret waktu yang dikumpulkan mempunyai masalah terutama pada stasioner atau tidak stasioner. Secara umum data ekonomi tidak stasioner termasuk data harga beras, produksi, konsumsi, dan lainnya. Bila dilakukan analisis pada data p d f Machine I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara yang tidak stasioner akan menghasilkan hasil regresi yang palsu spurious regression dan kesimpulan yang diambil kurang bermakna Enders, 1995 dan Thomas, 1997. Oleh karena itu, langkah pertama yang dilakukan adalah menguji dan membuat data tersebut menjadi stasioner. Untuk menguji stasioneritas data dilakukan dengan uji akar unit unit root test . Untuk keperluan ini digunakan uji Dickey-Fuller DF dan Augmented Dickey- Fuller ADF lihat Thomas, 1997. Menurut Enders 1995, perlunya uji ini karena inferensia ekonometrika biasa seperti Ordinary Least Square OLS dan Vector Autoregression VAR hanya berlaku untuk data yang bersifat stasioner. Jika pengujian stasioneritas menunjukkan bahwa seri data suatu peubah tidak stasioner maka harus dilihat perbedaan tingkat pertamanya first difference ?Yt = Yt – Yt-1 dengan menarik diferensiasi dari variabel endogennya maka data menjadi stasioner pada kondisi I1. Bila tingkat pertama tidak stasioner juga, maka dilanjutkan dengan melihat perbedaan tingkat kedua, dan seterusnya sampai diperoleh kondisi stasioner. Pada akhirnya proses ini akan menghasilkan tingkat atau order integrasi dari perubah tersebut.

3.3.2. Uji Kointegrasi

Setelah diketahui bahwa baik data inflasi dan pertumbuhan ekonomi keduanya stasioner, maka selanjutnya akan diuji apakah ada hubungan keseimbangan jangka panjang antara dua variabel tersebut. Granger 1988 menjelaskan bahwa jika dua variabel berintegrasi pada derajat satu, I 1 dan berkointegrasi maka paling tidak pasti ada satu arah kausalitas Granger. Berdasarkan teorema representasi Granger p d f Machine I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Engle, Granger, 1987, dinyatakan bahwa jika suatu vektor n I 1 dari data runtut waktu Xt berkointegrasi dengan vektor kointegrasi, maka ada representasi koreksi kesalahan atau secara matematis dapat dinyatakan dengan: A L .Xt = -ãáXt-1 + âL åt 3.1 Di mana: A L adalah matrik polinomial dalam lag operator dengan A0 = I; ã adalah nx1 vektor konstanta yang tidak sama dengan nol; âL adalah skalar polinomial dalam L; dan åt adalah vektor dari variabel kesalahan error yang bersuara resik white noise. Dalam jangka pendek adanya penyimpangan dari keseimbangan jangka panjang á’X=0 akan berpengaruh terhadap perubahan Xt dan akan menyesuaikan kembali menuju keseimbangan. Uji kointegrasi yang akan digunakan di sini menggunakan prosedur uji kointegrasi Johansen-Juselius 1990. Ada tidaknya kointegrasi didasarkan pada uji Trace Statistic dan Maksimum Eigenvalue . Apabila nilai hitung Trace Statistic dan Maksimum Eigenvalue lebih besar daripada nilai kritisnya, maka terdapat kointegrasi pada sejumlah variabel, sebaliknya jika nilai hitung Trace Statistic dan Maksimum Eigenvalue lebih kecil daripada nilai kritisnya maka tidak terdapat kointegrasi. Nilai kritis yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Osterwald-Lenum.

3.4. Model Analisis

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN INFLATION TARGETING TERHADAP KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

3 42 82

ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN MONETER MELALUI BASE MONEY TARGETING FRAMEWORK (2000:01-2005:06) DAN INFLATION TARGETING FRAMEWORK (2005:07-2013:12) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN LAJU INFLASI DI INDONESIA

0 36 104

analisis dampak kebijakan moneter melalui base money targeting framework (2000:01-2005:06) dan inflation targeting framework (2005:06-2013:12) terhadap pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi di indonesia

2 11 110

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER (MONETARY BASE TARGETING FRAMEWORK 2002:01-2005:06 DAN INFLATION TARGETING FRAMEWORK 2005:07-2013:06) TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA

0 4 113

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER (MONETARY BASE TARGETING FRAMEWORK 2002:01-2005:06 DAN INFLATION TARGETING FRAMEWORK 2005:07-2013:06) TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA

1 11 112

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP SEKTOR RIIL DI INDONESIA (PERIODE MONEY BASE TARGETING FRAMEWORK (2002:01-2005:06) DAN INFLATION TARGETING FRAMEWORK (2005:07-2013:12))

3 25 92

Analisis Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Sektor Riil Di Indonesia (Periode Money Base Targeting Framework (2002:01-2005:06) Dan Inflation Targeting Framework (2005:07-2013:12))

0 16 89

PERANAN VARIABEL EKONOMI MAKRO TERHADAP INFLASI PASCAPENERAPAN INFLATION TARGETING FRAMEWORK (ITF) DI INDONESIA TAHUN 1999.1-2008.6

0 3 11

Analisis Inflasi Dalam Kerangka Inflation Targeting Framework (ITF) Pasca Indepedensi Bank Indonesia.

0 0 6

PERBANDINGAN PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INFLATION TARGETING FRAMEWORK (ITF) DI INDONESIA DAN THAILAND PERIODE 2007 - 2011.

0 0 17