Definisi operasional Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Hasil pengujian instrumen tipe kepribadian

Variable Terikat; faktor yang mempengaruhi minat a. Definisi konseptual Minat berorganisasi adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan perkumpulan dan didorong oleh tingkat kesenangan yang kuat excitement didasarkan pada dorongan yang timbul dari dalam diri, kegiatan tersebut dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan yang memberikan nilai bagi dirinya.

b. Definisi operasional

Minat berorganisasi adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan instrumen, menggunakan skala Likert pada aspek-aspek yang mempengaruhi timbulnya minat, yang diukur melalui 3 komponen yaitu Dorongan Dari Dalam, Motif Sosial, dan Reaksi Emosional.

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau sejumlah individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Menurut Sevilla 1993 populasi adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi pada penelitian. Yang termasuk populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung dan aktif dalam Komunitas Mahasiswa KM UIN Syahid Jakarta yang berjumlah 89 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dimaksudkan untuk mengeneralisasikan atau mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi seluruh populasi.Sampel adalah sebagian objek populasi yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik populasi yang ingin diketahui besaran karakteristiknya Ferguson, dalam Sevilla, 1993. Adapun karakteristik sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah: a. Anggota KM UIN semester 2 sd semester 10 b. Anggota KM UIN yang telah bergabung dalam organisasi 1sd 4 tahun c. Anggota KM UIN yang termasuk kedalam kelompok kepribadian tipe A atau kepribadian tipe B Dalam penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 52 orang. Untuk membagi dua kelompok yang akan dibedakan menurut kepribadiannya penulis membuat kuisioner apakah sampel tersebut termasuk dalam kelompok kepribadian tipe A atau kelompok kepribadian tipe B. Jumlah sampel tersebut sudah dapat mewakili populasi karena menurut Sevilla, bahwa jumlah sampel minimal suatu penelitian kausal komparatif adalah 15 responden perkelompok Gay dalam Sevilla, 1993.

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Purposive Sampling Technique sampel bertujuan. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu Arikunto, 2002. Pengambilan sampel penelitian didasarkan atas ciri-ciri, sifat, atau karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan metode non - probability sampling, artinya tidak semua subyek dalam suatu populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

3.4. Metode dan Instrumen Penelitian

3.4.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Angket yang digunakan adalah model angket tertutup, yang berisi pernyataan mengenai kepribadian yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden hanya memberikan tanda check list √ pada kolom yang disediakan. Untuk mengetahui apakah sampel termasuk kedalam kelompok kepribadian tipe A atau kelompok kepribadian tipe B penulis membuat skala kepribadian. Dalam penelitian ini skala kepribadian tersusun dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Friedman dan Roseman. Sedangkan skala minat berorganisasi dalam penelitian ini terdiri dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow and Crow. Skala ini menggunakan model skala Likert. Menurut Sevilla, 1993 skala model Likert pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju.

3.4.2. Instrumen Penelitian a. Skala Tipe Kepribadian

Pada skala kepribadian, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk mengkategorikan individu kedalam kelompok kepribadian tipe A dan B. Skala ini tersusun dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Friedman dan Roseman melalui 3 komponen aspek yaitu Speed and Impatience Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu, Job Involvement Keterlibatan yang tinggi terhadap tugas, Hard Driving Competitivenes dorongan kuat untuk bersaing. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dengan 2 kategori jawaban yaitu ”Ya” dan ”Tidak”. Dimana jawaban ”Ya” diskor untuk kepribadian tipe A dan diberi nilai 1, sedangkan untuk jawaban ”Tidak” diskor untuk kepribadian tipe B dan diberi nilai 0. Untuk lebih jelas mengenai distribusi item skala kepribadian, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Blue Print Skala Tipe Kepribadian Try Out No Aspek Indikator No item Total 1 Speed Impatience -Tergesa-gesa -Tidak sabar 7,14,17,19,23,24 8,22,28,32,34 6 5 2 Job Invovement -Tanggung jawab -Pekerja keras 13,29,31,35 1,3,9,10,11,12,25,26,30 4 9 3 Hard –Driving, Hostile Competitiveness -Kompetitif -Ambisius 4,5,18,21,27 2,6,15,16,20,33 5 6 Total 35 35

b. Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

Dalam penelitian ini skala minat berorganisasi terdiri dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow and Crow. Dalam model skala Likert terdapat 5 lima kategori jawaban dan masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu. Namun dalam penelitian ini skala yang digunakan hanya 4 empat kategori, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS, sedangkan Ragu-ragu R tidak digunakan, hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan responden untuk mencari aman dan menempatkan jawaban mereka di tengah sebagai angka netral. Item-item di-skor berdasaran jawaban yang dipilih dari jenis pernyataan, favorable atau unfavorable. Untuk jawaban favorable skornya bergerak dari kanan ke kiri SSSTSSTS dengan nilai 4321. Sedangkan untuk unfavorable cara skoringnya bergerak sebaliknya dari kiri ke kanan. Tabel 3.2 Bobot Nilai Jawaban Pilihan SS S TS STS Favourable 4 3 2 1 Unfavourable 1 2 3 4 Secara lebih jelas mengenai distribusi item skala minat berorganisasi, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Blue Print Item Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Try Out No Aspek Indikator Favorabel Un Favorabel Total 1 Dorongan dari dalam -Rasa ingin tahu -Kegairahan yang tinggi -Perhatian 12,18,39,40 1,20,22,23 2,19,27 10,24,41,44 5,8,14 9,36 8 7 5 2 Motif sosial -Kebutuhan diakui -Kebutuhan dihargai 29,30,32 11,21,38,42 31,33,34 3,13,43,45 6 8 3 Reaksi emosional -Rasa puas -Rasa senang 6,7,15,35 16,17,25 4,28 26,37 6 5 Total item 25 20 45

3.5. Prosedur Penelitian

3.5.1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti memulainya dengan merumuskan masalah dan menentukan variabel yang akan diteliti. Kemudian peneliti mencari serta menyusun teori, menentukan lokasi penelitian, membuat instrumen atau alat ukur penelitian. Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan penelusuran kepustakaan untuk menemukan berbagai konsep dan teori ilmiah yang berkenaan dengan masalah yang diteliti untuk membuat instrument penelitian. Penelusuran ini dilakukan melalui buku-buku yang menyajikan pembahasan mengenai minat dan kepribadian. Selain buku-buku, juga dilakukan penelaahan artikel-artikel ilmiah yang terdapat di situs-situs internet yang menyajikan bahasan-bahasan yang sesuai masalah ini. Hal ini dilakukan untuk menemukan teori dan kelengkapan aspek yang akan diukur dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti membuat instrumen penelitian berdasarkan teor-teori yang terkumpul. Setelah instrumen penelitian ini selesai, dilakukan observasi lapangan guna mengumpulkan data responden penelitian, serta meminta izin untuk melaksanakan penelitian kepada pihak-pihak yang terkait.

3.5.2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mulai menentukan sampel penelitian. Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan subyek untuk mengisi skala penelitian. Setelah itu melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala yang telah disiapkan kepada subyek penelitian. Dalam tahap pelaksanaan, penulis memberikan skala dalam waktu yang bersamaan. Penyebaran alat ukur dilakukan sebanyak dua kali.penyebaran pertama dilakukan uji coba try out untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item. Sedangkan penyebaran kedua dilakukan untuk menguji hipotesa penelitian. Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 27 April sd 2 Mei 2010 kepada 38 anggota Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat. Selanjutnya pengambilan data untuk penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 sd Mei 2010 kepada 52 anggota KM UIN Syahid Jakarta.

3.5.3. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap yang terakhir ini peneliti melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh subyek penelitian atau responden, kemudian menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh. Selanjutnya peneliti membuat tabel data dan terakhir melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian.

3.6. Teknik Uji Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian harus digunakan alat ukur yang valid dan reliabel, agar kesimpulan dalam penelitian yang diperoleh tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Pengujian tingkat validitas dan reliabilitas dari kedua alat ukur dalam penelitian ini dilakukan sebelum diadakan pengambilan data. Pengujian alat ukur ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana dapat mengungkapkan hal-hal yang semestinya diukur dari suatu variabel. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen tipe kepribadian dengan item-item yang direncanakan sebanyak 35 item dan minat berorganisasi yang terdiri dari 45 item. Uji instrumen diberikan pada 38 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan dengan maksud : 1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam menyelesaikan pengisian instrumen. 2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-item yang diberikan. 3. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. 4. Mengetahui tingkat realibilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.

3.6.1. Uji Validitas Skala

Validitas artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2003. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui aspek suatu skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan ukuran. Uji validitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS 15.0.

a. Hasil pengujian instrumen tipe kepribadian

Berdasarkan hasil uji validitas skala dengan teknik Product Moment dari Pearson pada skala tipe kepribadian yang diujicobakan, dari 35 item yang diuji diperoleh 17 item valid dan 18 item yang gugur. Sedangkan penyebaran item-item yang valid dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini: Table 3.4 Distribusi dan Komposisi Skala Tipe Kepribadian Penelitian No Aspek Indikator No item Total 1 Speed Impatience -Tergesa-gesa -Tidak sabar 1,4,13,16 6,9,11 4 3 2 Job Invovement -Tanggung jawab -Pekerja keras 2,3,17 10 3 1 3 Hard –Driving, Hostile Competitiveness -Kompetitif -Ambisius 5,7 8,12,14,15 2 4 Total 17 17

b. Hasil pengujian instrumen minat berorganisasi