Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B

dari pengalaman yang telah lampau dan menjadi reaksi secara keseluruhan. Hjelle dan Zlegler 2003 mengungkapkan kepribadian sebagai konsep abstrak yang mengintegerasikan sejumlah aspek yang menjadi karakteristik seseorang yaitu emosi, motivasi, pikiran, pengalaman, persepsi dan tindakan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan kepribadian adalah suatu kesatuan komponen dalam individu yang khas yang merupakan ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat- sifat yang bersumber dari bentukan-bentukan yang berasal dari campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis dan bersifat fisik.

2.2.2. Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B

Sifat sifat-sifat yaitu disposisi yang dinamis dan fleksibel yang dihasilkan dari pengintegrasian kebiasaan-kebiasaan khusus, yang menyatakan diri sebagai cara- cara penyesuaian yang khas terhadap lingkungannya. Yang dimaksud disposisi dalam batasan tersebut adalah suatu unsur kepribadian yang mencerminkan kecenderungan masa lalu atau pengalaman yang telah lampau Rice, 1992. Penemu konsep pola perilaku atau kepribadian tipe A dan B berasal dari kerja kelompok antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman, dan seorang ahli biokimia Myers Rice, 1992. Lalu Friedman dan Rosenman membagi individu menjadi dua macam pola perilaku, yaitu tipe A dan tipe B Rice, 1992. Kepribadian tipe A mempunyai ciri agresif, ingin melawan orang lain dalam rangka mendapatkan apa yang dia inginkan, ambisius dan memiliki tuntutan tinggi terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya kepribadian tipe B merasa kurang begitu mendapat desakan, ia mengambil langkah yang lebih teratur daripada bekerja berpacu dengan waktu dan ia mungkin membiarkan segala sesuatu berjalan sendiri daripada aktif menghadapi permasalahan. Pada tahun 1950-an dua orang dokter peneliti jantung, Friedman dan Roseman mengembangkan suatu pendekatan untuk meramalkan munculnya penyakit jantung pada manusia, yaitu dengan cara melihat reaksi-reaksi tingkah laku individu terhadap rangsangan lingkungan. Ditemukan bahwa faktor-faktor lain yang mempunyai peran penting dalam penyakit jantung koroner, dengan mewawancarai dan mengobservasi pasien akhirnya mereka menemukan suatu ciri khas atau pola perilaku tertentu Friedman, 2008. Akhirnya mereka menamakan perilaku ini dengan pola perilaku A atau Type A Behavior Pattern TABP atau disebut juga dengan kepribadian tipe A, perilaku tipe A adalah “an action-emotion complex that can be observed in any person who is aggressively involved an a chronic, incessant struggle to achive and more in less time and if required to do so against the opposing efforst of other person”. Friedman dan Roseman dalam Rice 1992. Dalam hal ini dikatakan bahwa sebuah ungkapan emosi yang komplek dapat ditelusuri pada orang-orang yang mempunyai keterlibatan secara agresif dan terus-menerus, tanpa putus asa terus berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dalam waktu yang sangat singkat, bahkan jika perlu menyisihkan orang lain yang menghalangi usahanya. Friedman dan Roseman menklasifikasikan karakteristik orang dengan Type- A Behaviour Pattern TABP Rice, 1992 sebagai berikut : a. Senang bekerja keras, terus menerus berusaha keras dalam berpikir ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin, tidak suka menganggur, cenderung tidak merasa tenang atau bersalah jika santai serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang relative mengulang-ulang b. Agresif, berambisi, memiliki daya saing yang kuat, akan tetapi ambisi mereka seringkali disertai dengan rasa permusuhan, kurang memiliki tujuan yang jelas sehingga sering menolak aspek kehidupannya yang lain seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial. c. Berbicara secara eksplosif, suka menyuruh orang lain untuk cepat menyelesaiakan apa yang dikatakannya. d. Tidak sabar menghadapi orang lain atau situasi yang dianggap menghambat dirinya. e. Selalu berorientasi pada tugas atau kegiatannya, selalu menetapkan target serta batasan waktunya sehingga terus menerus meras dikejar oleh waktu. Fungsi mental dan fisik bekerja dengan cepat sehingga dalam melakukan apapun cendenrung tergesa-gesa. f. Selalu berusaha keras untuk melawan orang, barang atau kejadian yang menghambatnya atau menentangnya. g. Memiliki acuan keberhasilan tinggi dan akan berusaha mendapatkan penghargaan. h. Seringkali tidak menyangka bahwa perasaan tertekan atau stress yang mereka alami merupakan akibat dari perilaku mereka dan bukan akibat dari lingkungan. Kepribadian tipe B bertolak belakang dengan tipe A. Kepribadian tipe B ditandai dengan sifat yang santai, sabar, tenang tanpa adanya perasaan bersalah atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu dan tidak merasa tertekan oleh batasan waktu. Tipe B tidak terburu-buru oleh waktu, kurang kompetitif dan tidak mudah marah seperti tipe A. Individu yang bertipe B mudah dalam bersosialisasi dengan orang lain, jarang bersikap tidak sabar dan jarang mempunyai perasaan curiga akan orang lain Rice, 1992. Individu yang memiliki kepribadian tipe B cenderung memiliki sifat flegmatik. Flegmatik adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Secara umum kepribadian tipe B adalah kebalikan dari ciri maupun kekhasan kepribadian tipe A. Kepribadian tipe A terdiri dari tiga faktor yang merupakan karakteristik dari TAPB Zyzanski dan Jenkins dalam Rice, 1992 yakni : a. Faktor S, cepat dan tidak sabar speed and impatience Waktu merupakan sesuatu yang penting sehingga mereka selalu melakukan segala sesuatu dengan cepat dan mereka memiliki sifat tidak sabar. Mereka menuntut ketepatan waktu, memberi batas waktu dalam menyelesaikan suatu kegiatan atau tugas karena mereka berorientasi pada waktu. Mereka tidak sabar ketika melihat orang lain bekerja dengan lamban. Mereka juga tidak sabar dan gelisah jika terjadi keterlambatan. b. Faktor J, keterlibatan dengan tugas job involvement Mereka sangat terlibat dengan apa yang mereka kerjakan, sangat bertanggung jawab atas tugas mereka sehingga seringkali aspek kehidupan lainnya cenderung terabaikan. Individu yang bertipe A adalah ambisius, perfeksionis dan selalu sadar akan waktu. c. Faktor H, kompetitif, mudah marah dan pekerja keras competitive, hostile and hard driving. Mereka memiliki orientasi yang kuat, serta mudah marah. Mereka juga memilki sikap sinis terhadap hidup kepada orang lain. Mereka menganggap diri sebagai orang yang konpetitif, teliti dan berusaha mengerjakan sesuatu melebihi apa yang akan dikerjakan oleh orang lain.

2.3. Kerangka Berfikir