29
3.6.5 Uji toksisitas dengan metode BSLT
Setelah semua konsentrasi dibuat, kemudian disiapkan 5 tabung reaksi untuk masing-masing konsentrasi ditambah kontrol negatif yang
masing-masing dikalikan 3 triplo. Lalu memasukkan 10 larva udang ke dalam masing-masing tabung reaksi yang kemudian diberikan ekstrak 1
ml. Kemudian ditambah air laut sebanyak 9 ml. Tabel 3.1 Jumlah masing-masing konsentrasi ekstrak pada tabung reaksi
Tabung reaksi I
Tabung reaksi II
Tabung reaksi III
Tabung reaksi IV
Tabung reaksi V
10 larva udang + larutan
konsentrasi 1000 ppm +
air laut 10 larva udang
+ larutan konsentrasi
500 ppm + air laut
10 larva udang + larutan
konsentrasi 200 ppm + air
laut 10 larva udang
+ larutan konsentrasi
100 ppm + air laut
10 larva udang + larutan
konsentrasi 50 ppm + air laut
3.7 Analisis Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer yang dihasilkan dengan menghitung persentase kematian larva Artemia salina Leach pada tiap
konsentrasi. Kemudian dihitung nilai log dosis tiap-tiap konsentrasi. Lalu dihitung menggunakan nilai probit. Setelah tabel probit didapatkan,
ditentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log dosis, Y=mX+b dengan menggunakan Microsoft Excel. Lalu memasukka
nilai 5 probit dari 50 kematian larva pada persamaan garis lurus, pada nilai Y. Nilai LC
50
dihitung dari nilai antilog X pada saat Y=5.
21
30
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ekstraksi tanaman
Daun kemangi Ocimum canum Sims yang digunakan pada penelitian ini didapat dari daerah Ciamis, Jawa Barat sebelumnya dideterminasi terlebih dahulu
di Herbarium Bogoriense, Balai Penelitian dan Pengembangan Botani, Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI Bogor. Kemudian dilakukan proses
pembuatan ekstrak kering terlebih dahulu dengan dikeringkan dan diblender sampai halus. Setelah itu, dilakukan proses ekstraksi dengan menggunakan
metode maserasi. Daun kemangi yang sudah dikeringkan lalu dimasukkan ke dalam bejana
erlenmeyer dengan ditambah etanol 70. Campuran ini kemudian diaduk supaya tercampur rata dan didiamkan selama 3x24 jam. Setelah 24 jam campuran ini
kemudian disaring dengan kertas saring untuk didapat sari-sarinya. Pencampuran dan penyaringan ini dilakukan tiga kali secara berulang sampai warna campuran
menjadi agak pudar. Sari daun kemangi yang diperoleh kemudian diletakkan di atas rotatory evaporator dengan suhu 48
C untuk menghilangkan pelarutnya sehingga didapatkan ekstrak kental sebanyak 105,04 mg.
Daun kemangi didapat di dapat dari daerah Ciamis, Jawa Barat sebanyak 2 kg. Kemudian dilakukan proses sortir hingga pengeringan dan diblender hingga
didapatkan simplisia kering sebanyak 1000 gram. Rendemen ekstrak dihitung dengan cara sebagai berikut
32
: Rendemen =
x 100
= x 100
= 1, 05 Hasil nilai rendemen ekstrak etanol daun Ocimum canum Sims dalam
dilihat dalam tabel 4.1