18
4. Dekok
Dekok  adalah  ekstraksi  dengan  pelarut  air  pada  temperatur 90
C selama 30 menit. 5.
Sokletasi Sokletasi  adalah  metode  ekstraksi  untuk  bahan  yang  tahan
pemanasan  dengan  cara  meletakkan  bahan  yang  akan diekstraksi  dalam  sebuah  kantung  ekstraksi  kertas  saring  di
dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu.
25
2.1.7   Metode BSLT
BSLT  merupakan  metode  skrining  untuk  menganalisa  substansi bioaktif  alam  dan  biasanya  mengarah  ke  komponen  toksik  LC
50
dari ekstrak tanaman. Uji ini dilakukan dengan menggunakan air laut, disebut
dengan  brine,  serta  menggunakan  larva  Artemia  salina  Leach  sebagai media.  Jika  metode  BSLT  menunjukkan  ekstrak  tanaman  tersebut
mempunyai level poten terhadap racun, maka penelitian selanjutnya akan bisa dilakukan dalam pengembangan antikanker
`
.
25
Penggunaan  Artemia  salina  Leach  larva  udang  adalah merupakan  metode  pengujian  toksisitas  yang  dapat  dipercaya,  tidak
mahal  dan  relatif  mudah  dilakukan.
26
Penetasan  telur  Artemia  salina Leach yang baik perlu memperhatikan beberapa faktor yaitu: hidrasi dari
kista-kista,  aerasi,  penyinaran,  suhu,  derajat  keasaman  pH,  dan kepadatan telur dalam media penetasan.
27
Hasil  yang  diperoleh  dihitung  sebagai  nilai  LC
50
letal concentration ekstrak uji, yaitu jumlah dosis atau konsentrasi ekstrak uji
yang  dapat  menyebabkan  kematian  larva  udang  sejumlah  50  setelah masa inkubasi 24 jam. Senyawa dengan LC
50
1000 ppm dapat dianggap sebagai suatu senyawa aktif berdasarkan Meyer.
27
Penggunaan metode ini dilakukan dengan beberapa alasan : 1.
Metode  ini  merupakan  metode  penapisan  farmakologi  awal yang mudah dan relatif tidak mahal serta tidak membutuhkan
spesialisasi tertentu dalam pelaksanaannya.
19
2. Metode  ini  merupakan  metode  yang  telah  diuji  hasilnya
dengan  tingkat  kepercayan  95  untuk  mengamati  toksisitas suatu senyawa di dalam ekstrak tanaman.
3. Metode  BSLT  sering  digunakan  dalam  tahap  awal  isolasi
senyawa toksik yang terkandung dalam suatu ekstrak kasar.
28
2.1.8   Larva Artemia salina Leach
Artemia  salina  Leach  merupakan  kelompok  udang-udangan  dari phylum  Arthopoda.  Mereka  berkerabat  dekat  dengan  zooplankton  lain
seperti  Copepode  dan  Daphnia  kutu  air.  Artemia  salina  Leach  hidup  di danau-danau  garam  berair  asin  yang  ada  di  seluruh  dunia.  Udang  ini
toleran terhadap selang salinitas yang sangat luas, mulai dari nyaris tawar hingga jenuh garam. Secara alamiah salinitas danau dimana mereka hidup
sangat  bervariasi,  tergantung  pada  jumlah  hujan  dan  penguapan  yang terjadi.  Apabila  kadar  garam  kurang  dari  6  telur  Artemia  salina  Leach
akan tenggelam sehingga telur tidak bisa menetas, hal ini biasanya terjadi apabila  air  tawar  banyak  masuk  kedalam  danau  di  musim  penghujan.
Sedangkan  apabila  kadar  garam  lebih  dari  25  telur  akan  tetap  berada dalam kondisi tersuspensi, sehingga dapat menetas dengan normal.
29
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Bangsa : Anostraca
Suku : Artemidae
Marga : Artemia
Jenis : Artemia salina Leach
21
mereka  dapat  mencapai  ukuran  sampai  dengan  20  mm.  Pada  kondisi demikian biomasnya akan mencapai 500 kali dibandingkan biomas pada
fase nauplii.
Gambar 2.4 Siklus Hidup Artemia salina Leach
Sumber : www.frontiersin.org
Dalam  tingkat  salinitas  rendah  dan  dengan  pakan  yang  optimal, betina Artemia salina Leach bisa menghasilkan nauplii sebanyak 75 ekor
perhari.  Selama  masa  hidupnya  sekitar  50  hari  mereka  bisa memproduksi nauplii rata-rata sebanyak 10-11 kali. Dalam kondisi super
ideal,  Artemia  salina  Leach  dewasa  bisa  hidup  selama  3  bulan  dan memproduksi  nauplii  atau  kista  sebanyak  300  ekor  butir  per  4  hari.
Kista akan terbentuk apabila lingkungannya berubah menjadi sangat salin dan bahan makanan sangat kurang dengan fluktuasi oksigen sangat tinggi
antara siang dan malam hari.
30
Artemia  salina  Leach  dewasa  toleran  terhadap  selang  suhu  -18 hingga  40
C.  Sedangkan  temperatur  optimal  untuk  penetasan  kista  dan pertubuhan adalah 25-30
C. Meskipun demikian hal ini akan ditentukan oleh  strain  masing-masing.  Artemia  salina  Leach  menghendaki  kadar
salinitas  antara  30-35  ppt,  dan  mereka  dapat  hidup  dalam  air  tawar selama 5 jam sebelum akhirnya mati.
30
Variabel  lain  yang  penting  adalah  pH,  cahaya  dan  oksigen.  PH dengan selang 8-9 merupakan selang yang paling baik, sedangkan pH di
22
bawah 5 atau lebih tinggi dari 10 dapat membunuh Artemia salina Leach. Cahaya  minimal  diperlukan  dalam  proses  penetasan  dan  akan  sangat
menguntungkan  bagi  pertumbuhan  mereka.  Lampu  standar  grow-lite sudah cukup untuk keperluan hidup Artemia salina Leach. Kadar oksigen
harus  dijaga  dengan  baik  untuk  pertumbuhan  Artemia  salina  Leach. Dengan  suplai  oksigen  yang  baik,  Artemia  salina  Leach  akan  berwarna
kuning  atau  merah  jambu.  Warna  ini  bisa  berubah  menjadi  kehijauan apabila  mereka  banyak  mengkonsumsi  mikro  alga.  Pada  kondisi  yang
ideal  seperti  ini,  Artemia  salina  Leach  akan  tumbuh  dan  beranak-pinak dengan  cepat.  Sehingga  suplai  Artemia  salina  Leach  untuk  ikan  yang
dipelihara  bisa  terus  berlanjut  secara  kontinyu.  Apabila  kadar  oksigen dalam  air  rendah,  dan  air  banyak  mengandung  bahan  organik,  atau
apabila  salinitas  meningkat,  artemia  akan  memakan  bakteria,  detritus, dan  sel-sel  khamir  yeast.  Pada  kondisi  demikian  mereka  akan
memproduksi hemoglobin sehingga tampak berwarna merah atau orange. Apabila  keadaan  ini  terus  berlanjut  mereka  akan  mulai  memproduksi
kista.
30