32
Berat molekul : 46,07 grgrmol
Titik lebur : -112
0 C
Titik didih : 78,4
C Densitas :
0,7893 grml Indeks bias :
1,36143 cP Viskositas 20
C : 1,17 cP
Panas penguapan : 200,6 kalgr
4.2 Perhitungan nilai LC
50
Setelah didapatkan data kematian larva udang Artemia salina Leach, dihitung persentase kematian tiap konsentrasi dengan cara :
kematian=
∑ ∑
Adapun jumlah kematian larva dalam setiap konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi Ocimum canum Sims ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 Pengaruh berbagai konsentrasi terhadap kematian larva Artemia salina Leach
Perlakuan ke- Angka Kematian Larva Artemia salina Leach dari
10 Larva Kontrol
negatif konsentrasi ppm
100 50
20 10
5 1
7 4
3 3
2 5
4 4
2 2
3 6
3 3
3 3
Total kematian 18
11 10
8 5
Rata-rata 6
3,66 3,33
2,66 1,66
Standar deviasi 1
0,5773 0,5773
0,577 1,5275
Persen kematian 60
36,66 33,33 26,6
16,6
Untuk menghitung persen kematian, jumlah larva yang mati kemudian dibagi 30 sesuai jumlah larva yang digunakan pada 1 kali replikasi, setelah itu
33
dikali 100 . Adapun persen kematian yang didapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Grafik 4.1 Persentase kematian larva Artemia salina Leach pada tiap konsentrasi ekstrak etanol daun kemangi Ocimum canum Sims
Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa persentase kematian tertinggi berada pada konsentrasi 100 ppm. Sedangkan persentase kematian terendah
berada pada konsentrasi 5 ppm. Tabel 4.2 Perhitungan Nilai LC
50
dengan Metode Probit
Hasil Uji Hasil Perhitungan
Konsentrasi ppm
Log konsentrasi
X kematian
Probit Y X
2
Y
2
XY
100 2
60 5,2533
4 27,5
10,5 50
1,69 36,66
4,6575 2,85
21,69 7,87
20 1,3
33,33 4,5684
1,69 20,87
5,93 10
1 26,66
4,3750 1
19,14 4,375
5 0,69
16,66 4,0299
0,47 16,24
2,6 ∑
6,68 22,5618
10,1 105,44
31,27 0,00
10,00 20,00
30,00 40,00
50,00 60,00
5 10
20 50
100 16,60
26,60 33,33
36,66 60
Kem atian
A rte
m ia sal
in a
Leac h
Konsentrasi ppm
Pengaruh berbagai Konsentrasi terhadap Persentase Kematian Larva Artemia salina Leach
34
Dari tabel di atas, dapat ditarik garis lurus persamaan Y= mx+b sehingga didapatkan grafik linear seperti di bawah ini :
Grafik 4.2 Kematian dari setiap konsentrasi ekstrak Berdasarkan grafik regresi linear di atas, dapat ditarik garis lurus melalui
persamaan Y= mx+b dimana Y bernilai 5. Sehingga didapatkan :
m= 0,819 b= 3,482
Untuk itu, nilai LC
50
yang didapat adalah sebagai berikut : Y=mx+b
5=0,819x+3,482 X= 1,85
Antilog 1,85 = 70,7946 ppm sehingga nilai LC
50
yang didapat dari antilog X adalah 70,7946 ppm. BSLT adalah salah satu metode skrining untuk menentukan toksisitas
suatu senyawa atau ekstrak secara akut dengan menggunakan hewan coba Artemia
5,2533 4,6575
4,5684 4,375
4,0299 y = 0,8191x + 3,4825
R² = 0,916
1 2
3 4
5 6
0,5 1
1,5 2
2,5 N
il ai
Pr o
b it
Log Konsentrasi
Probit Kematian dari Setiap Konsentrasi Ekstrak
35
salina Leach. Daya toksisitas suatu senyawa dapat diketahui dengan menghitung jumlah kematian larva Artemia salina Leach dengan parameter Lethal
Concentration 50 LC
50
. Suatu ekstrak dinyatakan bersifat toksik menurut metode BSLT ini jika memiliki LC
50
kurang dari 1000 ppm. Jika hasil uji BSLT menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan bersifat toksik maka dapat dikembangkan
ke penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi senyawa sitotoksik tumbuhan sebagai usaha pengembangan obat anti kanker berbasis alam Natural Product atau yang
disebut dengan fitoterapi.
27
Pengujian terhadap ekstrak etanol daun kemangi menunjukkan harga LC
50
sebesar 70,7946 ppm. Sehingga dapat dikatakan ekstrak etanol daun kemangi pada percobaan ini memiliki potensi toksisitas menurut
metode BSLT. Adapun mekanisme kematian larva tersebut berhubungan dengan senyawa
seperti flavonoid yang terkandung di dalamnya. Senyawa tersebut bertindak sebagai racun perut atau stomach poisoning sehingga akan menganggu alat
pencernaannya. Selain itu, reseptor perasa pada daerah mulut larva juga akan dihambat sehingga menyebabkan gagalnya stimulus rasa pada larva sehingga
tidak mampu mengenali makanannya. Hal ini mengakibatkan larva mengalami kelaparan dan akhirnya mati.
26
Pada penelitian sebelumnya, uji toksisitas akut ekstrak etanol daun kemangi dengan spesies yang berbeda, didapatkan LC
50
1000 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa daun kemangi spesies Ocimum sanctum L bersifat tidak
toksik.
26
Hal ini berbeda dengan penelitian kali ini, dimana spesies yang digunakan adalah Ocimum canum Sims.
36
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Nilai LC
50
pada ekstrak kental daun kemangi adalah 70,7946 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa uji toksisitas akut suatu tanaman dengan
metode BSLT dinyatakan toksik apabila memiliki nilai LC
50
≤ 1000 ppm.
2. Ekstrak etanol daun kemangi Ocimum canum Sims bersifat toksik
sehingga berpotensi untuk antikanker.
5.2 Saran
1. Dengan hasil yang ada, dimana daun kemangi Ocimum canum Sims
memiliki potensi toksisitas akut, maka diharapkan dapat diteliti lebih lanjut senyawa yang bersifat toksik tersebut.
2. Mengisolasi senyawa yang berpotensi toksik tersebut sehingga dapat
dikembangkan menjadi obat antikanker.