Optimasi Produksi L-asparaginase Pada Medium Soybean Meal

20

4.2 Optimasi Produksi L-asparaginase Pada Medium Soybean Meal

a. Kepadatan Spora Isolat EK7 Kepadatan spora diukur untuk mengetahui waktu dimana isolat EK7 menghasilkan spora dengan jumlah maksimum. kurva tabulasi kepadatan spora pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada peningkatan kepadatan spora berbanding lurus dengan bertambahnya waktu inkubasi. Dengan kepadatan spora tertinggi pada hari ketujuh yakni sebanyak 1.76×10 9 sporamL. Gambar 4. 2 Kurva kepadatan spora isolat EK7 selama 7×24 jam Tujuan dari penghitungan kepadatan spora ini adalah untuk mengetahui jumlah spora yang diproduksi perhari oleh isolat EK7. Hal ini untuk mempersiapkan inokulum spora starter bagi kultrur produksi L-asparaginase. Mitchell et al, 2000 menyatakan bahwa Umumnya, teknik fermentasi substrat padat membutuhkan spora dengan kepadatan optimum yakni pada range 10 4 hingga 10 8 SporamL. b. Produksi L-asparaginase Pada Medium Soybean Meal L-asparaginase yang dihasilkan selama periode pertumbuhan endofit EK7 digunakan untuk memecah L-asparagin dalam medium soybean meal menjadi asam aspartat dan ammonia. L-asparaginase adalah salah satu enzim konstititif yang selalu Kep ad atan Sp o ra I so lat E K8 Sp o ram L Waktu Inkubasi Hari 21 disintesis dan disekresikan oleh mikroorganisme untuk memecah L-asparagin sebagai sumber nitrogen Youssef et al., 2008. Dari uji aktivitas yang dilakukan pada tiap enzim yang dihasilkan selama 144 jam 6 hari, didapat kurva sebagai berikut: Gambar 4.3 Produksi L-asparaginase isolat EK7 pada berbagai waktu inkubasiyang ditentukan berdasarkan pengukuran aktivitas L.asparaginase pada substrat soybean meal. Pada gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa pada jam ke-24 aktivitas L- asparaginase isolat EK7 sebesar 1.83 UmL dan terus meningkat hingga mencapai aktivitas optimum pada hari ke-4 96 jam yakni sebersar 12,47 UmL. Peningkatan aktivitas yang bertahap ini terjadi karena kapang endofit EK7, seperti jenis mikrobia lain memerlukan adaptasi pada awal pertumbuhannya jam ke-24 hingga 72 terutama saat ditumbuhkan di medium baru hingga produksi enzim dan metabolit primer lain belum maksimal Courtney et.al, 2010. Setelah hari ke-4 jam 96, aktivitas cenderung mengalami penurunan drastis. Hal tersebut terjadi karena pada jam ke-120 dan ke-144, isolat yang ditumbuhkan mulai mensekresikan zat inhibitor dan beberapa jenis protease. Keberadaan substansi- substansi tersebut akan mengakibatkan terhambatnya aktivitas, bahkan kehadiran protease dapat merusak L-asparaginase Singh et al.,2013. Selain itu, Golden dan Bernlohr 1985 menyatakan bahwa pada mikroorganisme seperti fungi, terdapat represi katabolit nitrogen yang menyebabkan penurunan aktivitas enzim yang bertanggung jawab dalam metabolisme nitrogen, termasuk aktivitas L-asparaginase. 22

4.3 Karakter L-asparaginase