Fungi Endofit TINJAUAN PUSTAKA

7 Pengaruh penambahan enzim L-asparaginase yang dilaporkan oleh Ciesarova et al. 2006 pada bahan uji berbasis kentang, yang mengandung asam amino asparagin dan karbohidrat tinggi, menunjukkan bahwa penambahan 0.2 unit enzim per-gram kentang segar dan suhu inkubasi 30°C mengalami penurunan kadar akrilamid sebesar 50. Pada unit enzim dan suhu inkubasi yang lebih besar 1 Ug; 37°C, menunjukkan deplesi akrilamid yang lebih besar yakni 97 dibanding kentang tanpa penambahan enzim. Selain pada kentang, Kumar et al. 2013 juga melaporkan bahwa penambahan enzim L-asparaginase sebesar 300 unit mampu mereduksi akrilamid pada adonan dough roti manis sebesar 97 dan 73 pada remahan roti breadcrumbs yang sama.

3.2 Fungi Endofit

Fungi endofit didefinisikan sebagai fungi yang umumnya tumbuh didalam jaringan hidup tumbuhan. Keberadaan fungi endofit pada suatu tumbuhan umumnya asimptomatis tidak menimbulkan gejala infeksi Arnold dan Lutzoni, 2007. Istilah endofit pertama kali dikenalkan oleh de Bari pada tahun 1866. Kemudian, Carol 1986 mendefinisikan fungi endofit sebagai fungi yang bersimbiosis mutualisme didalam jaringan hidup tumbuhan tanpa menimbulkan efek negatif penyakit pada tumbuhan inangnya. Definisi oleh Carol tersebut diperluas oleh Petrini 1991 yang menyatakan bahwa kapang endofit adalah seluruh jenis fungi yang pada satu fase pertumbuhannya, mampu hidup dan berkembang dalam jaringan hidup tumbuhan. Oleh karena itu, Bills 1996 mengelompokkan berbagai mikoriza seperti ectendomycorrhizae, ericoid mycorrhizae serta pseudomycorrhizae sebagai kelompok fungi endofit Xiang dan Liang-Dong, 2012. Xiang dan Liang-dong 2012 juga menyatakan bahwa fungi endofit dapat ditemukan hampir pada seluruh tumbuhan. Beberapa jenis kapang endofit dan inangnya ditampilkan dalam tabel berikut: 8 Tabel 2. 1Jenis Fungi Endofit dan Inangnya Vega, 2008 Jenis kapang endofit Tumbuhan inang Acremonium spp. Coffea arabica L. Acremonium alternatum C. arabica Beauveria bassiana Zea mays L. Z. mays N Solanum tuberosum L. Gossypium hirsutum L. Xanthium strumarium L. Datura stramonium L. Lycopersicon esculentum Miller Theobroma gileri Cuatrec. Carpinus caroliniana Walter Pinus monticola D. Papaver somniferum L. Phoenix dactylifera L. Musa paradisiaca L. C. arabica Theobroma cacao L. Beauveria brongniartii C. arabica Cladosporium spp. C. arabica Avicennia officinalis L., Rhizophora mucronata Lam., Sonneratia caseolaris L. Engl. N mangroves Clonostachys rosea C. arabica Isaria spp. C. arabica Lecanicillium dimorphum P. dactylifera L. L. c.f. psalliotae Paecilomyces spp. Musa acuminata C. Oryza sativa L. Paecilomyces farinosus = C. caroliniana Isaria farinosa Verticillium = Araceae Lecanicillium lecanii C. caroliniana Arctostaphylos uva-ursi L. Sprengel 9

3.3 Enzim L-asparaginase Hasil Produksi Kapang Endofit