Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

ix : Jumlah varians butir

3. Uji Normalitas dan Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Modal regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal P-Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

b. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen tidak terjadi multikolinearitas. Menurut Ghozali 2005:91, uji multikolienaritas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflantion factor VIF. Suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai ix VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1. 2 Uji Autokolerasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t sekarang dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson DW. Menurut Santoso 2001:216, regresi yang terjadi autikorelasi jika memiliki nilai DW antara -2 dan +2-2d2, sedangkan untuk regresi yang terjadi autokorelasi positif jika memiliki nilai DW lebih rendah dari -2 dan regresi yang terjadi autokorelasi negatif jika memiliki nilai DW lebih besar dari +2. 3 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variable terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot menujukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian mengemput, ix maka dapat disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:105.

4. Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 9 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik dalam Pelaksanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN AUDIT YANG DITINJAU DARI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK

0 0 19

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA

0 0 12