Integritas dan Obyektivitas Program Audit

ix menggunakan sampel mahasiswa, akuntan yunior dan akuntan senior. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengalaman mengaudit laporan keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap mutu pertimbangan audit. Pengalaman pelatihan dan pendidikan lanjutan juga ikut mempengaruhi mutu pertimbangan audit dengan sumbangan efektif sampai 36.

2. Integritas dan Obyektivitas

Arens, Elder Beasley 2003:81 dalam AICPA Code of Professional Conduct , menyebutkan : “Integrity: to maintain and broaden public confidence, member should perform all professional responsibilities with the highest sense of integrity. Objectivity, a member should maintain objectivity and be free of conflict of interest in discharging professional responsibilities. Definisi prinsip diatas, memberikan gambaran prinsip integritas bahwa seorang auditor harus melaksanakan seluruh professional responsibilities mereka dengan semangat integritas yang paling tinggi untuk menjaga dan memperoleh kepercayaan publik. Prinsip Objektivitas, auditor harus tetap obyektif dan bebas dari konflik kepentingan. Aturan Etika Kompertemen Akuntan Publik butir 102 menyebutkan: ”Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan obyektifitas, harus bebas dari benturan kepentingan conflict of interest dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material material misstatement yang diketahuinya atau mengalihkan mensubordinasikan pertimbangannya kepada pihak lain.” ix

3. Program Audit

Program audit merupakan wujud dari perencanaan audit. Didalamnya memuat tujuan dan lingkup audit serta metodologi yang dipergunakan untuk merealisasikan tujuan tersebut. Panduan Manajemen Pemeriksaan PMP menyatakan hakekat perencanaan sebagai suatu proses pengidentifikasian peluang dan kendala yang akan terkait atau yang akan dihadapi dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terkait dengan perencanaan baik SAP maupun SPAP mengharuskan: “Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan tenaga asisten harus disupervisi dengan semestinya. Dengan lebih memprioritaskan aspek perencanaan, maka setiap pekerjaan audit harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dengan mempertimbangkan antara lain: materialitas, sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit serta mengevaluasi hasil prosedur audit tersebut. Selain itu untuk mendukung kepentingan perencanaan dikemudian hari SAP menegaskan bahwa: “Auditor harus mengikuti tindak lanjut temuan audit yang diketahuinya material beserta rekomendasinya, yang berasal dari audit sebelumnya.” Dengan demikian baik buruknya kesiapan perencanaan audit setidak-tidaknya dapat dicermati dari program audit yang disusun. Program audit sendiri tidak selalu seragam baik dalam bentuk maupun dalam isinya antara lembaga institusi penyelenggara audit. Idealnya program audit ix mengandung unsur-unsur sebagai berikut Pany dan Whittington dalam Putra Djaja, 2002: a. Description of the client company. Its structure, business, and organization; b. Objective of the audit e.g. audit for stockholder, special – purpose audit, SEC filing; c. Nature and extant of other services, such as preparation of tax return, to be performed for the client; d. Timing and schedulling of the audit work, Including determining which procedure may be performed before the balance sheet date, what be be done or after the balance sheet date, and setting dates for such critical procedures as cash count, account receivable confirmations, and inventory observation; e. Work to be done by the clients staff; f. Staffing requirements during the engagement; g. Target dates for completing major segments of the engangements, such as the consideration of internal control, tax returns, the audit report, and SEC filings; h. Any special audit risk for the engagement; i. Preeliminary Jugmen about materiality levels for the enggement.

4. Supervisi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 9 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik dalam Pelaksanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN AUDIT YANG DITINJAU DARI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK

0 0 19

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA

0 0 12