Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

ix Pada gambar “Normal P-Plot” atau garis normalitas, digunakan untuk uji normalitas data atau menunjukkan apakah perbedaan data responden dalam penelitian terdapat data yang sangat berbeda diantara yang lain, data yang normal akan mengikuti garis normalitas, pada gambar dapat dilihat bahwa data mengikuti garis normalitas sehingga data di anggap normal. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel penelitian Audit fee, Lamanya hubungan penugasan auditor untuk klien yang sama, konflik peran, pengaruh sosial dalam menyelesaikan tugas audit, Audit delay menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jadi data pada keseluruhan variabel dapat dikatakan berdistribusi normal.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah ada hubungan secara bersama-sama antar variabel independen dalam suatu fungsi regresi, pada penelitian yang baik tidak boleh ada multikolinearitas dalam fungsinya. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. ix Tabel 4.38 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Toleranc e VIF 1 Constant AUDT_FEE ,592 1,691 LMA_HUB ,624 1,602 KON_PRN ,572 1,748 PGH_SOS ,732 1,366 AUDIT_DLY ,624 1,602 a Dependent Variabel: INDPDENSI Berdasarkan tabel 4.38 terlihat bahwa nlai Tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10. Dapat disimpulkan hasil tersebut mengindikasikan tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel penelitian sehingga model regresi berganda dapat digunakan dalam penelitian.

b. Uji Autokorelasi

Pengujian adanya autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel Model Summary sebagai berikut: Tabel 4.39 Uji Autokorelasi Model Summaryb a. P a. Predictors: Constant, AUDIT_DLY, PGH_SOS, KON_PRN, LMA_HUB, AUDT_FEE b. Dependent Variabel: INDPDENSI Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,710a ,504 ,405 3,137 1,724 ix Dalam penelitian yang baik tidak boleh terdapat korelasi antar variabel independen. Standar untuk suatu penelitian lolos dari uji autokorelasi adalah =2 atau mendekati 2. Hasil di atas menujukan nilai Durbin Watson sebesar 1,724. Nilai Durbin Watson berada pada kisaran antara –2 dan 2, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi dan model regresi berganda dapat digunakan dalam penelitian.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini untuk mengetahui apakah jawaban dari responden bersifat homogen atau rata-rata sama. Gambar “Scatterplot” dapat digunakan untuk menguji heteroskedastisitas, dalam pengujian yang baik data responden diharapkan bersifat heterogen, untuk melakukannya dapat dilihat dari persebaran data scatterplot, data yang mengumpul dianggap tidak lolos uji heteroskedastis. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.2 ix -3 -2 -1 1 2 Regression Standardized Predicted Value -4 -2 2 4 R e g re s s io n S tu d e n ti ze d R e s id u a l Dependent Variable: INDPDENSI Scatterplot Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Bedasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa data tersebar di sekitar titik nol dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas padamodel regresi berganda, sehingga model regresi layak dipakai untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kinerja akuntan publik ditinjau dari independensi berdasarkan masukan variabel independen Audit fee, ix Lamanya hubungan penugasan auditor untuk klien yang sama, konflik peran, pengaruh sosial dalam menyelesaikan tugas audit, Audit delay

E. Hasil Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 9 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik dalam Pelaksanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN AUDIT YANG DITINJAU DARI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK

0 0 19

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA

0 0 12