Komposisi Tim Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kinerja Akuntan Publik

ix menjelaskannya secara terpisah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kinerja akuntan publik dibawah ini:

1. Komposisi Tim

Komposisi tim audit merefleksikan penerapan standar umum pertama dari Standar Audit Pemerintahan SAP: “Staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara kolektif memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk tugas disyaratkan”, begitu pula halnya standar umum pertama Standar Prosfesional Akuntan Publik SPAP: “Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor”. Penyusunan tim audit, berusaha menempatkan pegawai yang berasal dari unit kerja kompeten unit kerja pengusul obyek audit dan tetap dimungkinkan untuk menggunakan pegawai yang berasal dari unit kerja lain, baik sebagai ketua pemimpin tim ataupun sebagai anggota tim. Suatu komposisi tim audit merefleksikan kehandalan suatu tim dalam melaksanakan dan menyelesaikan suatu penugasan. Setidaknya ada dua faktor yang dapat dijadikan perhatianpertimbangan dalam penyusunan tim adalah: a. Latar belakang pendidikan serta pelatihan anggota tim Auditor merupakan profesi yang mensyaratkan tingkat pendidikan dan keahlian tertentu. Keahlian sebagian diperoleh dari pendidikan yang didapat baik dari pendidikan akademik maupun pendidikan profesi. SAP mengharuskan organisasi lembaga audit mempunyai program ix pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi stafnya. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan sangat penting bagi auditor untuk meningkatkan keahlian dan profesionalismenya sehingga dapat mengikuti perkembangan audit mutakhir. Peningkatan profesionalisme akan berpengaruh pada peningkatan kualitas audit. Penelitian Deis and Giroux 1992 menujukkan pendidikan education merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Beragamnya jenjang pendidikan D-3 hingga S-2 dan bidang studi pilihan akuntansi dan non akuntansi mencerminkan kemampuan masing-masing anggota tim dalam memberikan kontribusi pada kinerja tim secara keseluruhan. SPAP dalam standar umum ketiga mewajibkan auditor menjalani pelatihan teknis, karena untuk menyatakan pendapat opini auditor harus senantiasa sebagai ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian diawali dari pendidikan formal dan diperluas melalui pengalaman dalam praktik audit dan melalui pelatihan teknis yang cukup dalam artian memadai baik dari sisi aspek teknis maupun pendidikan umum. b. Masa kerja dan pengalaman anggota tim: Dengan pengalaman akuntan dapat meningkatkan keahlian profesionalnya baik berupa keahlian teknis maupun dalam membuat pertimbangan audit audit judgment. Pengalaman mempengaruhi kualitas audit, paling tidak ada dalam kualitas pertimbangan audit. Pengalaman biasanya diukur dari lamanya akuntan bekerja sebagai ix auditor atau menurut jenjang struktural tertentu, walaupun sebenarnya kurang dapat dijadikan ukuran yang tepat untuk ukuran tingkat pengalaman auditor. Secara umum memang, usia dan pengalaman dapat menunjukkan kedewasaan dan kemampuan seseorang dalam memahami bentuk penugasan yang harus dilakukan. Tetapi masa kerja dan pengalaman dapat juga berarti sebaliknya kontradiktif. Hal ini diungkapkan dalam Stephen P. Robbins, 1996 dalam Putra Djaja, 2002 yang menyatakan mengenai masa kerja dan usia: “…there is a widespread belife that job performance declines with increasing age .Regardless of whether it’s true or not, a lot of people believe it and act on it.” ………bahwa ada kepercayaan bahwa kinerja seseorang menurun seiring dengan meningkatnya umur, entah benar atau salah namun kenyataannya banyak orang mepercayainya dan berlaku seperti itu. Pengalaman merupakan faktor penting, dibuktikan dari penelitian Neni Meidawati 2001, dalam Widagdo, Lesmana dan Irwadi, 2002 bahwa tingkat kesalahan yang dibuat auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada auditor yang berpengalaman. Lebih lanjut Tubs 1992 dalam, Lestari 2003 masih di dalam jurnal yang sama, menyebutkan bahwa auditor yang berpengalaman akan memiliki keunggulan dalam tiga hal: mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara akurat dan mencari penyebab kesalahan. Demikian juga menurut penelitian Utami dan Mardiasmo 1991, dalam Lestari 2003 yang menguji pengaruh pengalaman mengaudit laporan keuangan terhadap mutu pertimbangan audit dengan ix menggunakan sampel mahasiswa, akuntan yunior dan akuntan senior. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengalaman mengaudit laporan keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap mutu pertimbangan audit. Pengalaman pelatihan dan pendidikan lanjutan juga ikut mempengaruhi mutu pertimbangan audit dengan sumbangan efektif sampai 36.

2. Integritas dan Obyektivitas

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdapat di Jakarta

0 8 131

ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

0 2 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 9 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Semarang.

0 2 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik dalam Pelaksanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN AUDIT YANG DITINJAU DARI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK

0 0 19

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA

0 0 12