ix mengandung unsur-unsur sebagai berikut Pany dan Whittington dalam
Putra Djaja, 2002: a.
Description of the client company. Its structure, business, and organization;
b. Objective of the audit e.g. audit for stockholder, special – purpose
audit, SEC filing; c.
Nature and extant of other services, such as preparation of tax return, to be performed for the client;
d. Timing and schedulling of the audit work, Including determining which
procedure may be performed before the balance sheet date, what be be done or after the balance sheet date, and setting dates for such critical
procedures as cash count, account receivable confirmations, and inventory observation;
e. Work to be done by the clients staff;
f. Staffing requirements during the engagement;
g. Target dates for completing major segments of the engangements, such
as the consideration of internal control, tax returns, the audit report, and SEC filings;
h. Any special audit risk for the engagement;
i. Preeliminary Jugmen about materiality levels for the enggement.
4. Supervisi
ix Standar audit SPAP dan SAP mengharuskan pekerjaan harus
direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan tenaga asisten harus disupervisi dengan semestinya. Supervisi mencakup pengarahan
kegiatan auditor dan pihak lain misalnya konsultan dan spesialis luar yang terlibat dalam audit untuk menentukan apakah tujuan audit dapat dicapai.
Unsur supervisi meliputi pemberian instruksi kepada anggota staf, pemberi informasi mutakhir tentang masalah signifikan yang dihadapi, pelaksanaan
review atas pekerjaan yang dilakukan dan pemberian pelatihan kerja lapangan on the job training yang efektif.
Supervisi merupakan salah satu elemen pengendalian kualitas dan prosedur review quality control and review procedures. Kekuatan
pengendalian kualitas dan prosedur review ikut mempengaruhi kualitas audit. Selain itu kemampuan supervisor juga mempengaruhi kualitas audit
Deis and Giroux, 1992. Penelitian tersebut diperkuat oleh penelitian Meier dan Fuglister 1992 dalam Putra Djaja 2002 yang membuktikan bahwa
supervisi dan training adalah rekomendasi paling penting menurut anggapan auditor dan klien untuk meningkatkan kualitas audit. Supervisi dapat
membuat auditor berkonsentrasi pada area yang memiliki risiko tinggi. Putra Djaja 2002 juga membuktikan bahwa supervisi merupakan faktor
penunjang kinerja tim yang paling mempengaruhi dari kelima faktor lainnya terhadap efektifitas pencapaian tujuan audit.
Accounting Education Change Commision AECC melalui issues
statement No.4 recommendations for supervisor of early work experience,
ix merekomendasikan pada supervisor akuntan pemula untuk melaksanakan
supervisi dengan tepat khususnya dalam tiga aspek utama sebagaimana dinyatakan oleh AECC berikut:
a. Supervisor hendaknya menujukkan sikap kepemimpinan dan mentoring yang kuat, rincian aktifitas yang disarankan oleh AECC adalah:
1 Supervisor sering memberikan feedback yang jujur, terbuka dan interaktif kepada akuntan pemula dibawah supervisinya;
2 Supervisor mempertahankan pesan-pesan tak langsung dari akuntan pemula dan jika yang disampaikan adalah ketidakpuasan, secara
langsung supervisor menanyakan keadaan dan penyebabnya; 3 Supervisor meningkatkan konseling dan mentoring, misalnya dengan
memberikan pujian terhadap kinerja yang baik, memperlakukan akuntan pemula sebagai profesional, membantu akuntan pemula
untuk mengenali peluang kerja masa datang dan memperdulikan minat serta rencana akuntan pemula;
4 Supervisor dituntut mampu menjadi panutan sebagai profesional dibidangnya, mampu menumbuhkan kebanggaan akan profesi dan
mampu menunjukkan kepada klien dan masyarakat akan peran penting profesi yang digeluti tersebut.
b. Supervisor hendaknya menciptakan kondisi kerja yang mendorong tercapainya kesuksesan, rincian aktivitas yang disarankan oleh AECC
adalah:
ix 1 Menumbuhkan sikap mental pada akuntan pemula untuk bekerja
dengan benar sejak awal dan menciptakan kondisi yang memungkinkan hal itu terjadi.
2 Mendistribusikan tugas dan beban secara adil dan sesuai dengan tingkat kemampuan akuntan pemula;
3 Meminimalkan stress yang berkaitan dengan pekerjaan. c. Supervisor hendaknya memberikan penugasan yang menantang dan
menstimulasi terselesaikanya tugas. Rincian aktivitas yang disarankan AECC adalah:
1 Supervisor mendelegasikan tanggung jawab sesuai kemampuan dan kesiapan akuntan pemula;
2 Memaksimalkan kesempatan akuntan pemula untuk menggunakan kemampuan verbal, baik lisan maupun tulisan, berpikir kritis dan
menggunakan teknis analitis serta membantu akuntan pemula untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
Memadai tidaknya supervisi dalam suatu penugasan tergantung pada banyak faktor, termasuk didalamnya kompleksitas permasalahan dan
kualifikasi orang yang melaksanakan penugasan audit.
5. Kepuasan Kerja