HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri (Apium graviolens L.) Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot ( Cavia cobaya )

Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009. USU Repository © 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu sumber penyebab kenaikan kadar kolesterol di dalam darah adalah konsumsi makanan yang mengandung kolesterol maupun lemak jenuh. Sumber kolesterol berasal dari produk hewani, seperti daging, limpa, otak, ginjal, kuning telur dan udang Baraas, 2006. Kuning telur mengandung 220-250 mg kolesterol sehingga pemberian pakan yang mengandung kuning telur sebanyak 2,02 gram sudah dapat menaikkan kadar kolesterol Lidya, 2001 Asam lemak jenuh yang banyak terdapat pada lemak hewani seperti lemak kambing yang dikonsumsi dapat diubah didalam hati menjadi kolesterol sehingga menyebabkan kenaikan kadar kolesterol Baraas, 2006. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dapat bersifat sinergis apabila bahan pangan yang mengandung kolesterol dikonsumsi bersama dengan lemak jenuh. Sitepoe, 1993. Menurut Sitepoe 1993 kadar hiperkolesterolemia dapat dilihat dari adanya kenaikan kadar lipid yang terukur yaitu kadar kolesterol. Hasil ini dinyatakan sebagai kondisi hiperkolesterolemia. Bila dibandingkan dengan kadar normal, kadar kolesterol setelah pemberian pakan yang terdiri dari kuning telur 1 dan lemak kambing 20 dari jumlah makananhari memperlihatkan kadar kolesterol yang sangat tinggi, hal ini menunjukkan bahwa marmot tersebut telah hiperkolesterolemia. Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009. USU Repository © 2009 Kadar kolesterol serum darah marmot normal dan hiperkolesterolemia dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1. Kadar kolesterol serum darah marmot normal ,hiperkolesterolemia dan setelah pemberian obat Perlakuan Kadar kolesterol mgdl ± SD Normal Hiperkolesterolemia Setelah Pemberian obat selama 14 hari A 41,16 ± 5,81 72,50 ± 6,16 71,83 ± 4.79 B 35,83 ± 4,79 75,67 ± 9,27 43,67 ± 5.05 C 42,67 ± 3,98 76,67 ± 9,22 65 ± 6.99 D 40,83 ± 7,41 82,83 ± 15,56 50,67 ± 8.14 E 39,83 ± 7,17 85,33 ± 13,65 37,83 ± 7.36 Keterangan : Kadar kolesterol yang tercantum adalah kadar rataan dari 6 ulangan sebelum diberi infus daun seledri atau simvastatin A : untuk perlakuan tanpa pemberian obat diberi aquadest B : untuk perlakuan pemberian suspensi simvastatin 0,775 mgkg BBhari C : untuk perlakuan pemberian infus daun seledri 10 400 mgkg BB hari D : untuk perlakuan pemberian infus daun seledri 10 800 mgkg BBhari E : untuk perlakuan pemberian infus daun seledri 10 1200 mgkg BBhari SD : Standar Deviasi Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata – rata kadar kolesterol serum darah Marmot hiperkolesterolemia menunjukkan kadar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kolesterol normal . Hal ini sesuai dengan hasil uji T Lampiran 9 dengan membandingkan kadar kolesterol normal dan hiperkolesterolemia, maka terdapat perbedaan yang nyata antara kadar kolesterol normal dan hiperkolesterolemia P0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa pada pemberian pakan yang terdiri dari campuran kuning telur 1 dan lemak kambing 20 dari jumlah makananhari selama 7 hari dapat meningkatkan kadar kolesterol serum darah marmot. Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009. USU Repository © 2009 Hal ini juga dapat dilihat pada Gambar 4.1 yang menunjukkan adanya peningkatan kadar kolesterol serum darah marmot hiperkolesterolemia dibandingkan dengan yang normal. 20 40 60 80 100 120 A B C D E Kolesterol normal kolesterol hiperkolesterolemia kolesterol setelah pemberian infus daun seledri ataupun suspensi simvastatin Gambar 4.1 Diagram kadar kolesterol serum darah marmot normal, hiperkolesterolemia mgdl dan setelah Pemberian obat ± SD Pengambilan darah dilakukan dengan memotong kuku kaki marmot sampai berdarah Kusumawati, 2004, lalu ditampung dalam tabung serum dan diukur memakai alat spektrofotometer Microlab 300 lampiran 16. Metode ini dipilih karena pelaksanaannya yang sederhana, cepat dan tepat. Spektrofotometer digunakan untuk membaca serapan larutan serum dan blanko pada panjang gelombang 546 nm. Pengukuran kadar kolesterol serum darah marmot dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah, Medan. Sebagai pembanding positip pada penelitian ini dipakai obat simvastatin 10 mg, pemilihan obat ini karena harganya ekonomis. Efek simvastatin sebagai penurun kolesterol sudah terlihat dalam waktu dua minggu dan maksimal setelah Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009. USU Repository © 2009 penggunaan satu bulan Rahardja, 2002. Simvastatin diberikan pada hewan uji marmot dengan dosis 0,075 mgkg BBhari, setelah pemberian selama 2 minggu kadar kolesterol marmot sudah kembali normal. Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pemberian suspensi simvastatin dan infus daun seledri selama 2 minggu memberikan efek penurunan kadar kolesterol. Semakin tinggi dosis infus daun seledri yang diberikan akan menghasilkan penurunan kadar kolesterol yang semakin besar. Pemberian suspensi simvastatin memberikan efek penurunan kadar kolesterol yang cukup kuat dibandingkan dengan pemberian infus daun seledri dosis 400 mgkg BB dan 800 mgkg BB. Setelah diuji secara statistik dengan menggunakan ANAVA dengan taraf signifikansi 95 yaitu bila F hitung F tabel maka Ho ditolak artinya ada perbedaan nyata antara nilai rata – rata kadar kolesterol darah Marmot. Dari hasil uji ANAVA lampiran 10diperoleh f hitung sebesar 28,19 jauh lebih besar dari f tabel pada taraf signifikansi 95 = 2,76. Berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata penurunan kolesterol dari kelima kelompok. Dengan demikian dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui kelompok yang berbeda satu dengan yang lainnya dimana harga LSD 0,05 adalah ±7,85. Dari hasil uji LSD diperoleh bahwa pada pemberian suspensi simvastatin 0,01 dengan dosis 0,775 mgkg BBhari selama 2 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol yang setara dengan yang normal. Pada perlakuan dengan pemberian aquadest selama 2 minggu tidak menunjukkan penurunan kadar Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009. USU Repository © 2009 kolesterol yang bermakna yang berarti marmot masih dalam kondisi hiperkolesterolemia. Pemberian aquadest dibandingkan dengan pemberian infus daun seledri 10 dosis 400 mgkg BB selama 2 minggu tidak menunjukkan perbedaan yang berarti pemberian infus tersebut tidak menurunkan kadar kolesterol secara nyata. Pada pemberian infus daun seledri 10 dengan dosis 800 mgkg BB memberikan penurunan kadar kolesterol yang sama tidak berbeda secara nyata dengan pemberian suspensi simvastatin, sedangkan pada pemberian infus daun seledri 10 dosis 1200mgkg BB menurunkan kadar kolesterol yang lebih rendah daripada pemberian suspesi simvastatin. Pada pemberian infus daun seledri 10 dengan dosis yang berbeda memberikan penurunan kadar kolesterol yang berbeda secara nyata dimana dengan semakin besarnya dosis maka penurunan kadar kolesterol yang dihasilkan juga semakin besar. Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN