Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009.
USU Repository © 2009
lippoprotein dalam pembentukan aterosklerosis. Pada usia 30 – 49 tahun, bila kadar kolesterol mencapai 260 mgdl, kemungkinan menjadi penderita
aterosklerosis 3-5 kali bila dibandingkan dengan kadar kolesterol yang 220 mgdl Sitepoe, 1992
2.5.1 Jenis Kolesterol
Lemak di dalam darah terdiri atas beberapa jenis, yakni kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Tiga jenis pertama disebut
lippoprotein yang terbagi menjadi 4 bagian kilomikron, yakni very low density lippoprotein VLDL, intermediate density lippoprotein IDL, low density
lippoprotein LDL, dan high density lippoprotein HDL. Dari kelimanya yang penting untuk diketahui adalah LDL dan HDL Wiryowidagdo,2002.
1. Low density lippoprotein LDL merupakan lippoprotein yang
mengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh dan pembuluh nadi. LDL sering disebut kolesterol jahat karena
efeknya yang arterogenik mudah melekat pada dinding pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penyempitan
pembuluh darah arterosclerosis. Kadar LDL di dalam darah sangat tergantung dari lemak yang masuk. Semakin tinggi banyak lemak yang
masuk, semakin menumpuk pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.
2. High density lippoprotein HDL merupakan lippoprotein yang
mengandung Apo A, yang memiliki efek anti-arterogenik, sehingga
Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009.
USU Repository © 2009
disebut kolesterol baik. Fungsi utamanya adalah membawa kolesterol bebas dari dalam endotel dan mengirimkannya ke pembuluh darah perifer,
lalu keluar tubuh lewat empedu. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer menjadi berkurang Wiryowidagdo,2002.
2.5.2 Kolesterol dan Peranannya Pada Beberapa Penyakit
Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara lemak jenuh dan kolesterol dan timbulnya penyakit jantung koroner, obesitas, serta sejumlah
penyakit kanker, termasuk kanker payudara dan kanker usus besar colon. Untuk itu, kita dianjurkan untuk mengurangi konsumsi zat – zat ini. Kolesterol dan
lemak berhubungan erat dengan timbulnya aterosklerosis, endapan lemak dan garam – garam lain dalam dinding pembuluh darah nadi arteri sehingga
pembuluh darah menjadi kaku sklerosis, yang mengakibatkan menurunnya aliran darah pada bagian yang seharusnya mendapat suplai. Jika sklerosis
menyerang arteri koronaria yang menyalurkan darah ke dalam otot jantung maka jantung kekurangan suplai oksigen dan terjadilah angina pektoris atau infark
jantung, yaitu suatu keadaan ketika jantung tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar Uripi, 2002.
Kenaikan kadar kolesterol di dalam darah tidak dapat disanggah lagi merupakan faktor risiko dalam pembentukan penyakit jantung koroner. Hal ini
dibuktikan oleh para ahli dengan penurunan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan pula risiko pembentukan aterosklerosis penyebab penyakit jantung
koroner. Kolesterol sendiri tidak dapat dipisahkan dari lippoprotein dan lipida
Suparman Saragih : Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Apium graviolens L. Terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmot Cavia cobaya , 2009.
USU Repository © 2009
lainnya sebagai faktor aterogenik. Sebab, dalam sirkulasi kolesterol berikatan dengan lippoprotein Sitepoe, 1992.
2.6 Gangguan Kolesterol