Latar Belakang Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Anak Di Smp Bunda Mulia Saribudolok

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai homo saphien merupakan mahkluk individu dan mahkluk sosial. Sebagai mahkluk yang berfikir dalam masyarakat keluarga ia mempunyai kebutuhan individu dan kebutuhan sosial. Bagi mereka yang mempunyai anak, maka anak dari seorang ibu dan bapak adalah merupakan bagian dari tubuh mereka. Anak tersebut merupakan sebagai bagian dari hati mereka oleh karena itu mereka akan memelihara mereka sebaik-baiknya yang merupakan kebutuhan individu dan kebutuhan sosial bagi anak-anak mereka. Memelihara anak berarti dapat melanjutkan kelangsungan hidup seorang ibu atau ayah dalam masyarakat keluarga tersebut. Manifestasi memelihara anak itu dinyatakan dengan anak tersebut harus dididik, agar kebutuhan jasmaniah dan rohaniah anak itu dapat berkembang sehingga cita-cita ayah dan ibu itu dapat dicapainya. Pendidikan merupakan salah satu faktor sangat penting bagi kehidupan kita. Oleh sebab itu hubungan antara pendidikan dan masyarakat terasa penting sehingga merupakan bidang studi tersendiri di dalam Ilmu Pendidikan. Hubungan pendidikan dan masyarakat pada hakekatnya berfungsi untuk memberikan bimbingan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara maksimal ke arah tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan menyatakan bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan perlunya hubungan antara pendidikan dan masyarakat, yaitu : 1. Faktor perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar. 2. Faktor masyarakat yang menuntut adanya perubahan dalam pendidikan di sekolah dan perlunya bantuan masyarakat terhadap sekolah. 3. Faktor perkembangan ide demokrasi di dalam masyarakat terhadap pendidikan. Sebagai mahkluk sosial manusia tidak bisa lepas dari orang lain. Artinya ia akan menjadi pribadi yang sungguh-sungguh autentik apabila mempunyai hubungan dengan orang lain secara memadai.maupun sebagai anggota masyarakat yang sehat jasmani dan rohaninya, berilmu pengetahuan dan bermoral. Cara yang ditempuh adalah dengan jalan memenuhi berbagai kebutuhan dan minat para anak didik serta mempersiapkan mereka agar kelak menjadi orang-orang berguna bagi masyarakat. Cara lain yang ditempuh yaitu dengan jalan mengaitkan mata pelajaran di sekolah dengan kebutuhan dan persoalan kehidupan masyarakat unutk mencari alternatif. Hubungan antara pendidikan dan masyarakat itu tersa penting sekali sehingga merupakan bidang studi tersendiri. Hal itu tak lain merupakan akibat logis dari adanya pengembangan tujuan pendidikan bagi setiap orang untuk membentuk dirinya menjadi pribadi yang utuh baik sebagai individu. Dalam rangka usaha untuk membangun Negara Republik Indonesia, maka negara sangat membutuhkan generasi-generasi muda yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga mempunyai tanggung jawab untuk membangun negaranya. Oleh sebab itu pemerintah menyadari akan pentingnya pendidikan bagi suatu negara dan mengingat akan tujuan nasional yaitu yang terdapat di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 Alinea IV antara lain menyebutkan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian pada pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 dicantumkan bahwa tiap- tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pengajaran juga di dalam ketetapan MPR RI No. IIMPR1988 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan serta cinta tanah air dengan menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun bangsa sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Keadaan sosial ekonomi keluarga tentunya mempunyai hubungan erat dengan pekerjaan dan pendidikan orang tua mempunyai peranan yang penting terhadap perkembangan anak-anak. Apabila kita pikirkan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan materi yang dihadapi anak di dalam keluarganya itu lebih luas, ia mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat dikembangkan apabila tidak ada faktor-faktor pendukungnya. Tentunya status sosial ekonomi itu tidak merupakan mutlak dalam perkembangan sosial, sebab hal ini tergantung pada sikap-sikap orang tuanya dan bagaimana corak interaksi dalam keluarga itu. Walaupun status sosial ekonomi orang tuanya memuaskan tetapi apabila mereka itu tidak memperhatikan pendidikan anaknya atau senantiasa bercekcok, hal ini juga tidak menguntungkan perkembangan sosial dari pada anak itu. Pada akhirnya, perkembangan sosial anak itu turut ditentukan pula oleh sikap-sikap anak itu sendiri terhadap keadaan keluarganya. Mungkin sekali status sosial ekonomi orang itu mencukupi, serta corak interaksi sosial di rumah pun tidak kekurangan, namun anak itu berkembang secara tidak wajar. Perkembangan sosial memang ditentukan oleh saling pengaruh dari banyak faktor di luar dirinya sendiri, sehingga tidak mudah pula untuk menentukan faktor manakah yang menyebabkan kesulitan dalam perkembangan sosial seseorang yang pada suatu saat mengalami kegagalan di dalamnya. Hal yang menentukan faktor-faktor yang dapat menguntungkan atau hal yang dapat menghambat perkembangan telah diteliti secara intensif dan ekstensif oleh sarjana-sarjana psikologi di berbagai negara di dunia yaitu dengan mengadakan eksperimen-eksperimen kepada sejumlah orang yang cukup banyak. Seorang penyelidik Jerman, Prestel telah membandingkan prestasi anak-anak sekolah kelas pertama dari beberapa sekolah dasar di sebuah kota di Jerman. Ia menghitung angka-angka raport kelas perama, anak-anak yang berasal dari statusnya yang agak tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata raport anak-anak yang berasal dari status sosial ekonominya rendah. Yang menjadi kriteria rendah tingginya status sosial ekonomi dalam percobaan ini antara lain : kondisi rumah, penghasilan kelurga, dan beberapa kriteria lainnya mengenai kesejahteraan keluarga. Sebagai hasil dari percobaan itu didapatinya bahwa prestasi anak-anak dari keluarga yang rendah status sosial ekonominya adalah pada akhir kelas pertama lebih tinggi dari pada prestasi anak-anak dari keluarga status ekonominya yang mencukupi. Tetapi keunggulan itu pada akhirnya di kelas dua bergeser, dan golongan anak dari keluarga yang status ekonominya lebih tinggi telah mengejar kemajuan dari anak golongan rendah tadi, sehingga menyamai. Hasil eksperimen ini menyatakan adanya pengaruh tertentu yang menguntungkan daripada latar belakang status sosial ekonomi yang tinggi yaitu anak- anak lebih cepat menyesuaikan diri dengan sebuah tugas baru daripada anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi yang rendah. Di sini penulis ingin menyelidiki apakah latar belakang sosial ekonomi dalam hal ini jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi prestasi anak- anak di SMP Bunda Mulia Saribudolok atau tidak.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Anak di SMA Yayasan Pendidikan Satria Binjai

1 92 93

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap IPK Mahasiswa/I D-3 Statistika Angkatan 2007

1 54 64

Hubungan Antara Prestasi Anak Terhadap Jenis Pekerjaan Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Di SMA N I Barus Jahe

0 37 83

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKN Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas II Sd Muhammadiyah 4 Kanda

0 5 9

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas II Sd Muhammadiyah 4 Kand

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Retardasi Mental Dalam Personal Hygiene Di SDIT Negeri Colomadu.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Retardasi Mental Dalam Personal Hygiene Di SDIT Negeri Colomadu.

1 7 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan antara Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Anak di SMA Yayasan Pendidikan Satria Binjai

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

0 0 146