kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2.7.3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu
perilaku. Sikap ini masih merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap objek
di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek Notoatmodjo, 2003.
Allport 1954 yang dikutip Notoatmodjo 2003 menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : kepercayaan, kehidupan emosional dan
kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan antara lain
menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab Notoatmodjo, 2003.
2.7.4. Tindakan
Tindakan adalah sesuatu yang dilakukan. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu
perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Tindakan mempunyai beberapa tingkatan, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Persepsi perception
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
2. Respons Terpimpin giuded response
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.
3. Mekanisme mecanism
Dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan merupakan praktek tingkat ketiga.
4. Adopsi adoption
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi
kebenaran tindakan tersebut Notoatmodjo, 2003.
2.7.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam bidang kesehatan, yaitu :
a. Latar Belakang
Latar belakang yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam bidang kesehatan dibedakan atas : pendidikan, pekerjaan, penghasilan, norma-norma yang dimiliki
dan nilai-nilai yang ada pada dirinya, serta keadaan sosial budaya yang berlaku. b.
Kepercayaan dan Kesiapan Mental Perilaku seseorang dalam bidang kesehatan dipengaruhi oleh kepercayaan orang
tersebut terhadap kesehatan serta kesiapan mental yang dipunyai. Kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
tersebut setidak-tidaknya menjadi manfaat yang akan diperoleh, kerugian yang didapat, hambatan yang diterima serta kepercayaan bahwa dirinya dapat diserang
penyakit. c.
Sarana Tersedia atau tidaknya sarana yang dimanfaatkan adalah hal yang penting dalam
munculnya perilaku seseorang dalam bidang kesehatan, betapapun positifnya latar belakang, kepercayaannya dan kesiapan mental yang dimiliki tetapi jika sarana
kesehatan tidak tersedia tentu perilaku kesehatan tidak akan muncul. d.
Faktor Pencetus Dalam bidang kesehatan peranan faktor pencetus cukup besar untuk
memunculkan perilaku kesehatan yang diinginkan. Seringkali dijumpai seseorang baru berperilaku kesehatan tertentu bila sudah ada masalah kesehatan sebagai
pencetus, seperti penyakit kulit Kusmiati, 2002.
2.8. Kulit 2.8.1. Anatomi