Penyakit kulit yang dialami oleh masyarakat Desa Perbesi tidak tertutup kemungkinan hanya disebabkan oleh penggunaan air bersih saja, tetapi terdapat
kemungkinan-kemungkinan lain seperti alergi makanan, kekurangan gizi, sanitasi lingkungan dan kesehatan perorangan. Perilaku masyarakat yang jelek tentang
sanitasi terutama dalam hal penyediaan dan penggunaan air bersih dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri sehingga dapat menimbulkan terjadinya
penyakit kulit. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam penggunaan air sungai Lau Gerbong dan keluhan kesehatan kulit
di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo tahun 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Sebagian besar masyarakat Desa Perbesi menggunakan air sungai Lau Gerbong sebagai sumber air bersih untuk MCK, bahkan ada yang memandikan
ternak dan membersihkan kendaraannya di sungai tersebut. Hal ini menyebabkan sungai tersebut tercemar dan berwarna keruh. Namun demikian, masyarakat tetap
memanfaatkan sungai tersebut. Berdasarkan laporan Puskesmas Pembantu diketahui masyarakat yang memiliki keluhan penyakit kulit sebesar 12,5 . Dengan demikian
yang menjadi rumusan permasalahan adalah perilaku masyarakat meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dalam penggunaan air sungai Lau Gerbong dan
keluhan kesehatan kulit di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam
Universitas Sumatera Utara
penggunaan air sungai Lau Gerbong dan keluhan kesehatan kulit di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik responden umur, pendidikan, pekerjaan dan
pendapatan di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo 2.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan air sungai Lau Gerbong di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo
3. Untuk mengetahui sikap masyarakat tentang penggunaan air sungai Lau
Gerbong di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo 4.
Untuk mengetahui tindakan masyarakat tentang penggunaan air sungai Lau Gerbong di Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo
5. Untuk mengetahui keluhan kesehatan kulit yang diderita masyarakat di Desa
Perbesi Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
dan instansi yang terkait guna mencegah timbulnya keluhan kesehatan kulit yang disebabkan oleh penggunaan air sungai Lau Gerbong.
2. Sebagai masukan bagi masyarakat dalam penggunaan air bersih untuk
menghindari timbulnya keluhan kesehatan kulit. 3.
Sebagai informasi dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Air
Air dapat berwujud padatan es, cairan air dan gas uap air. Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O : satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar Allafa, 2008.
Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula,
asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen H+
yang berasosiasi berikatan dengan sebuah ion hidroksida OH- Allafa, 2008. Selanjutnya yang dimaksud dengan air adalah air tawar yang tidak termasuk
salju dan es. Di Indonesia jumlah dan pemakaian air bersumber pada air tanah, air permukaan dan air atmosfer, yang ketersediaannya sangat ditentukan oleh air
atmosfer atau sering dikenal dengan air hujan Kusnoputranto, 2000.
Universitas Sumatera Utara