Ethical clearence dan Infomed Consent Prosedur penelitian

3.5. Ethical clearence dan Infomed Consent

Ethical clearance diperoleh dari Komite Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Inform consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian atau diwakili oleh keluarganya yang bersedia ikut dalam penelitian setelah mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian ini.

3.6. Prosedur penelitian

Wanita postmenopause yang datang ke pusat rehabilitasi medik baik pribadi ataupun kiriman poliklinik yang sudah pernah dilakukan pemeriksaan BMD dengan memakai QUS ataupun akan dilakukan pemeriksaan QUS, didiagnosa dengan osteopeni atau osteoporosis. Kemudian dijelaskan maksud dan tujuan penelitian, dan diminta persetujuan tertulis untuk menjadi peserta penelitian. Selanjutnya sebagai perbandingan lain diambil wanita yang pramenopause umur 45-50 tahun dan dilakukan pemeriksaan yang sama, dan tidak osteopeni ataupun osteoporosis. 1. Dilakukan anamnese meliputi : • Lamanya sudah tidak menstruasi bukan dikarenakan oleh sebab penyakit dan kejadian patologis • Tidak menderita gangguan kelenjar tiroid dan dilakukan anamnese pemeriksaan fisik Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009 • Tidak menderita penyakit ginjal kronik • Obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama, terutama Glukokortikoid 6 bulan terutama prednison 7.5 mg hari 36 • Pekerjaan aktifitas sehari hari • Riwayat minum alkohol • Riwayat merokok 2. Dilakukan pemeriksan fisik,meliputi: • Berat badan dan tinggi badan, ditentukan dengan IMT • Pemeriksaan fisik untuk Wayne Indeks 3.Pemeriksaan Bone Mineral Density BMD dengan menggunakan alat Quantitative Ultrasound QUS untuk menilai kepadatan tulang. 4.Pengambilan sampel darah vena yang sebelumnya puasa selama 12 jam dipisahkan serumnya dilakukan pemeriksaan kreatinin darah dan sebagian dimasukkan kedalam aliquot dan disimpan dalam freezer -30º C sampai waktu pemeriksaan -CTx 5.Pemeriksaan kadar -CTx secara serentak terhadap sampel darah dari pasien-pasien yang masuk kriteria penelitian. 3.7. Bahan dan Cara Kerja 3.7.1. Anamnese dan pemeriksaan fisik

Dokumen yang terkait

STUDI ANALISA HUBUNGAN ANTARA POSTMENOPAUSE TERHADAP TIMBULNYA OSTEOPOROSIS DI RSU HAJI SURABAYA

0 4 2

Osteoporosis Pada Wanita Pasca Menopause (Studi Pustaka).

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA PRE-MENOPAUSE DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 4

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 15

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 1 2

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 7

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 30

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause Chapter III V

1 2 18

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 8

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO OSTEOPOROSIS DENGAN TINGKAT RISIKO OSTEOPOROSIS PADA WANITA DI DUSUN PANDOWAN II GALUR KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Faktor-Faktor Risiko Osteoporosis dengan Tingkat Risiko Osteoporosis pada Wanita di Dusun Pandowan

0 0 20