Gambaran Umum Peserta Penelitian

Tabel 4. Karakteristik Wanita Postmenopause dengan Osteopeni atau Osteoporosis serta Wanita Pramenopause tanpa Osteoporosis atau Osteopeni. Karakteristik demografi klinis dan laboratorium Osteopoeni Osteoporosis Normal p Sig n=20 n=16 n=36 Umur tahun a 61 ± 5,7 65 ± 7,4 46 ± 2,7 0,001 S Tinggi Badan cm a 154 ± 7,0 154,9 ± 7,0 157,7 ± 6,0 0,156 NS Berat Badan kg a 55,4 ± 8,1 56,3 ± 7,0 59,2± 6,0 0,657 NS Indeks Masa Tubuha 23,9 ± 2,8 22,9 ± 1,4 23,8 ± 2,9 0,500 NS Lama Menopausethn b 7,8 ± 2,3 8,9 ± 1,9 - 0,144 NS Creatinin mgdl a 0,73 ± 0,17 0,83 ± 0,21 0,72 ±0,99 0,065 NS LFG a 74,7 ± 19,6 64,6 ±17,09 92,6 ± 21,4 0,065 NS a Anova b Student t-test S: Signifikan , NS: Non Signifikan p 0,05 LFG: laju filtrasi glomerulus

4.1 Gambaran Umum Peserta Penelitian

Gambaran demogarafi, klinis dan laboratorium pada ketiga kelompok peserta penelitian tersusun dalam tabel 4. Disini terlihat perbedaan umur yang bermakna antara ketiga kelompok , dimana umur rata-rata kelompok osteoporosis sebanyak 16 orang adalah 65±7,4 tahun dan kelompok osteopeni sebanyak 20 orang adalah 61±5,7 tahun sedangkan pada kelompok normal sebanyak 36 orang adalah 46± 2,7 tahun. Tidak terlihat perbedaan bermakna untuk tinggi badan dan Indek Masa Tubuh pada ketiga kelompok dimana pada kelompok osteoporosis tinggi badan adalah 154,9 ± 5,9 cm pada kelompok osteopeni tinggi badan 154 ± 7,0 cm sedangkan untuk kelompok normal tinggi badan adalah 157,7 ± 6,0 Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009 cm . Untuk Indeks Masa Tubuh pada kelompok osteoprosis 22,9 ± 1,4 pada kelompok osteopeni 23,9±2,8 sedangkan untuk kelompok normal 23,8± 2,9 . Pada tabel diatas juga terlihat, lamanya sudah menopause antara kelompok yang osteoporosis dan osteopenia juga tidak terlihat perbedaan bermaka dimana untuk osteoporosis adalah 8,9 ± 1,9 tahun, dan untuk kelompok osteopeni adalah 7,8 ± 2,3 tahun . Karakteristik hasil laboratorium pada ketiga kelompok juga didapati nilai dari Creatinin darah tidak terlihat perbedaan bermakna dimana pada kelompok osteoporosis 0,83±0,21 mgdl, sedangkan untuk kelompok osteopeni 0,73±0,17 mgdl dan untuk kelompok normal adalah 0,72±0,99 mgdl. Begitu juga untuk LFG tidak terlihat perbedaan bermakna pada ketiga kelompok dimana pada kelompok osteoporosis adalah 64,6 ± 17,09 pada kelompok osteopeni 74,7 ±19,6 dan untuk kelompok normal 92,6 ± 21,4 . Tabel 5. Pengaruh Faktor Kebiasaan terhadap Hasil Nilai T-Score dan Nilai Kadar -CTx. N X±SD p Sig T –Score Tidak minum susu 54 -1,1 ± 1,2 0,1 NS Minum susu 18 -1,5 ± 1,0 Tidak merokok 70 -1,2 ± 1,2 0,1 NS Merokok 2 -2,4 ± 0,7 Tidak Olah raga 68 -1,2 ± 1,2 0,4 NS Ada Olah raga 4 -1,0 ± 1,2 Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009 -CrossLaps ngmL Tidak minum susu 54 0,454 ± 0,291 0,1 NS Minum susu 18 0,531 ± 0,289 TidakMerokok 70 0,461 ± 0,285 0,1 NS Merokok 2 0,889 ± 0,092 Tidak Olah raga 68 0,474, ± 0,293 0,4 NS Ada Olah raga 4 0,460 ± 0,281 Anova p signifikan ≤ 0,05 Secara keseluruhan kondisi faktor kebiasaan minum susu dengan tidak minum susu terhadap nilai T-Score dan -CTx tidak signifikan pada ketiga kelompok . Untuk 54 orang yang minum susu nilai T-Score adalah -1,2 ± 1,2 yang tidak minum susu -1,5 ± 1,0 dan untuk kadar -CTx yang didapat 0,454 ± 0,291 ngmL. Untuk faktor resiko yang merokok dan tidak merokok juga tidak signifikan pada ketiganya dimana 70 orang yang tidak merokok T-Score adalah -1,2 ± 1,2. sedang untuk merokok jumlah 2 orang T-Score yang didapat adalah -2,4 ± 0,7. Dan untuk pemeriksaan kadar CTx yang tidak merokok adalah 0,461 ± 0,285 ngmL, dan yang merokok adalah 0,889 ± 0,092 ngmL. Kebiasan berolah raga ataupun tidak ada berolah raga pada ketiga kelompok ini juga tidak bermakna secara signifikan , nilai T-Score yang tidak berolahraga sebanyak 68 orang adalah -1,2 ± 1,2 dan yang berolahraga sebayak 4 orang adalah -1,0 ± 1,20 , begitu juga pada nilai kadar CTx pada kelompok yang tidak merokok hasil 0,474, ± 0,293 ngmL dan untuk yang berolahraga adalah 0,460 ± 0,281ngmL Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009 Tabel 6. Rerata Kadar -CTx Wanita Postmenopause dengan Osteoporosis atau Osteopeni dan wanita Pramenopause yang tidak osteoporosis atau osteopeni. Variabel Osteoporosis Osteopeni Normal p n=16 n=20 n=36 -CTx 0,792 ± 0,244 0,625 ± 0,169 0,248 ± 0,136 0,0001 ngmL T-Score -2,6 ± 0,2 -2,1 ± 0,3 -0,2 ± 0,6 0,0001 Anova p signifikan 0,05 Kriteria osteoporosis pada wanita postmenopause ataupun osteopeni pada kelompok ini berdasarkan pemeriksaan kepadatan tulang memakai alat QUS berdasarkan nilai T-Score. Perbedaan kadar -CTx pada ketiga kelompok wanita yang diperiksa didapati hasil yang berbeda terjadi peningkatan yang signifikan antara wanita postmenopause dengan osteoporosis, wanita postmenopause dengan osteopeni dan wanita pramenopause yang tidak osteoporosis ataupun osteopeni. Sampel yang diperiksa pada ketiga , kelompok sebanyak 72 orang. Pada kelompok wanita postmenopause yang osteoporosis berjumlah 16 orang didapatkan kadar 0,792 ± 0,244 ngmL dengan rentang nilai terendah 0,244 sampai tertinggi 1,260 ngmL. Sedangkan untuk kelompok wanita postmenopause dengan osteopoeni berjumlah 20 orang kadar -CTx yang didapatkan 0,625 ± 0,169 ngmL dengan rentang nilai 0,342 sampai 1,100 ngmL, dan untuk wanita pramenopause yang tidak osteopeni ataupun Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009 osteoporosis didapati nilai kadar -CTx adalah 0,248 ± 0,136 ngmL dengan rentang nilai terendah 0,079 dan nilai tertingi 0,745 ngmL. Dengan uji statistik ANOVA satu arah perbedaan rerata kadar -CTx antara ketiga kelompok tersebut bermakna , p = 0,001 98 CI 0,405- 0,542. Grafik 1 Memperjelas perbedaan rerata kadar -CTx pada masing masing kelompok .Kadar -CTx yang lebih tinggi pada wanita post menopause dengan osteoporosis dibandingkan pada wanita postmenopause dengan osteopeni dan wanita pramenopause tidak osteopeni ataupun osteoporosis. Kadar -CrossLaps Nilai kepadatan tulang berdasarkan T-Score Normal Osteopeni Osteoporosis 0.800 0.700 0.600 0.500 0.400 0.300 0.200 Grafik 2. Rerata kadar -CTx Berdasarkan Hasil T-Score dengan alat Quantitative Ultrasound Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009 Untuk mengetahui rerata mana saja yang berbeda digunakan analisa komparasi ganda LSD seperti yang terlihat pada tabel 6, dimana perbedaan bermakna kadar -CrossLaps -Ctx dan nilai T-Score ditemukan antara ketiga kelompok yaitu pada kelompok postmenopause dengan osteoporosis dan postmenopause dengan osteopeni dijumpai penurunan , p = 0,005 untuk nilai T-Score p = 0,005 dengan pramenopause normal p = 0,001, T-Score p = 0,001 untuk kelompok postmenopause dengan osteopeni dengan postmenopause dengan osteoporosis p = 0,001 , nilai T-Score p = 0,005 untuk pramenopause normal p = 0,001, nilai T-Score p = 0,001 sedangkan untuk kelompok pramenopause normal dengan postmenopause osteoporosis p = 0,001 nilai T-Score p = 0,005 untuk postmenopause osteopeni p = 0,001, nilai T-Score p = 0,001 Table 7. Perbedaan Rerata Kadar -CTx Wanita Post menopause dengan Osteoporosis atau Osteopeni dan wanita Pramenopause yang tidak Osteoporosis atau Osteopeni normal Gambaran Perbedaan nilai Rerata -CTx p Sig -CTx Osteoporosis Osteopeni 0,167 0,005 Normal 0,543 0,001 Osteopeni Osteoporosis -0,167 0,005 Normal 0,376 0,001 Normal Osteoporosis - 0,543 0,005 Osteopeni - 0,376 0,001 Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009 T-Score Osteoporosis Osteopeni -0,5 0,001 Normal -2,4 0,001 Osteopeni Osteoporosis 0,5 0,001 Normal -1,9 0,001 Normal Osteoporosis 2,4 0,001 Osteopeni 1,9 0,001 p 0,05 dianggap berbeda bermakna Untuk melihat sifat hubungan antara kadar -CTx dengan uji kepadatan tulang berdasarkan nilai T-Score, diuji dengan korelasi Pearson dengan koefisen korelasi . Untuk kelompok osteoporosis r = 0,522 dan signifikan p = 0,038. Semakin tinggi kadar -CTx semakin rendah nilai T- Score artinya kepadatan tulang semakin menurun. Tetapi tidak berkorelasi untuk kelompok postmenopause dengan osteopeni ataupun pramenopause yang tidak osteoprosis ataupun osteopeni table 8 Table 8. Korelasi Kadar -CTx Berdasarkan Nilai Kepadatan Tulang Memakai Nilai T-Score Variabel yang dihubungkan n r p Kadar -CTx dengan nilai T-Score kepadatan tulang Osteopeni 20 0,014 0,953 Osteoporosis 16 0,522 0,038 Normal 36 0,254 0,135 Soufni Morawati : Kadar -Cross-Links Telopeptide Pada Wanita Postmenopause Dengan Osteoporosis Atau Osteopoeni, 2009

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

STUDI ANALISA HUBUNGAN ANTARA POSTMENOPAUSE TERHADAP TIMBULNYA OSTEOPOROSIS DI RSU HAJI SURABAYA

0 4 2

Osteoporosis Pada Wanita Pasca Menopause (Studi Pustaka).

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA WANITA PRE-MENOPAUSE DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 4

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 15

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 1 2

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 7

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 30

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause Chapter III V

1 2 18

Korelasi Kadar Serum Estradiol Dengan Klasifikasi Risiko Osteoporosis Osta (Osteoporosis Self Assessment Tools For Asian) Pada Wanita Menopause

0 0 8

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO OSTEOPOROSIS DENGAN TINGKAT RISIKO OSTEOPOROSIS PADA WANITA DI DUSUN PANDOWAN II GALUR KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Faktor-Faktor Risiko Osteoporosis dengan Tingkat Risiko Osteoporosis pada Wanita di Dusun Pandowan

0 0 20