Hal yang merupakan resiko timbulnya karsinoma nasofaring
1. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan non makanan yang diduga berperan dalam terjadinya karsinoma nasofaring adalah debu, asap rokok, uap zat kimia, asap kayu bakar,
asap dupa kemenyan, bahan bakar minyak, cat, vernis, bahan bakar kimia lainnya, panas industri, panas solar yang terekspos dari luar. Selain itu juga dapat
disebabkan oleh inhalasi berbagai partikel termasuk senyawa formaldehid dan senyawa hidrokarbon aromatik. Kebiasaan merokok aktif maupun pasif dan
mengkonsumsi alkohol juga disebutkan dapat mengakibatkan karsinoma nasofaring Amstrong et al, 2000.
2. Faktor Genetik Ras dan Keturunan Banyak para ahli berpendapat bahwa karsinoma nasofaring ini
berhubungan dengan faktor genetik keturunan dan ras. Insidensi karsinoma nasofaring ini tinggi pada orang-orang di China Selatan, baik yang tinggal di
negaranya sendiri ataupun yang telah bermigrasi ke berbagai negara lain. Hal ini juga dijumpai pada campuran keturunan China. Insidensi yang tinggi ini diduga
bahwa ada faktor genetik yang berperan, di mana pada penderita ini dijumpai adanya assosiasi NPC dengan Histocompability Locus Antigen HLA kelas I dan
II Hildesheim et al, 2002. Jadi individu yang memiliki HLA jenis ini bila terinfeksi dengan virus epsteinbarr cendrung mengakibatkan terjadinya karsinoma
nasofaring.
Rusdiana: Hubungan anti bodi anti Epstein - Barr - Virus EBNA-1 Dengan Karsinoma Nasofaring Pada Pasien Etnis Batak Di Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara Cross sectional study
3.2. Tempat dan waktu Penelitian
Sampel diambil dari Departemen THT – KL Rumah Sakit Haji Adam Malik. Untuk pemeriksaan serologi EBV dilakukan di Laboratorium Spectrum
Medan. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan mulai bulan Februari sampai April 2007.
3.3. Sampel Penelitian :
Pada penelitian ini digunakan sampel yang sudah didiagnosa dengan karsinoma nasofaring secara pemeriksaan histopatologi. Serum sampel ini
dikumpulkan oleh staf Departemen THT. Sampel yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi
Semua penderita yang didiagnosa dengan karsinoma nasofaring secara pemeriksaan histopatologi. Pasien yang dipilih adalah pasien yang berasal dari
suku Batak. Adapun yang dimaksud dengan suku Batak di sini adalah Batak Toba, Mandailing, Karo, Dairi, Simalungun dan Nias. Umur pasien yang
diambil sebagai sampel di sini tidak dibatasi. Sampel kontrol adalah pasien- pasien yang non KNF atau orang sehat.
Rusdiana: Hubungan anti bodi anti Epstein - Barr - Virus EBNA-1 Dengan Karsinoma Nasofaring Pada Pasien Etnis Batak Di Medan, 2007.
USU e-Repository © 2008