Gejala Umum Penderita Karsinoma Nasofaring

Rosenmuller. Pada atap nasofaring sering terlihat lipatan-lipatan mukosa yang dibentuk oleh jaringan lunak sub mukosa, dimana pada usia muda dinding postero-superior nasofaring umumnya tidak rata. Hal ini disebabkan karena adanya jaringan adenoid Beasley,1987. Gejala yang yang ditimbulkan oleh karsinoma nasofaring berkaitan dengan letak dan posisi tumor pada rongga nasofaring ini. Gambar 2.1 . Daerah nasofaring dikutip dari Myers,1989

2.2. Gejala Umum Penderita Karsinoma Nasofaring

Tanda atau gejala dini karsinoma nasofaring adalah berupa gejala yang kita jumpai pada telinga, gejala yang kita jumpai pada hidung dan juga gejala akibat infiltrasi tumor Zachreni, 1999. Rusdiana: Hubungan anti bodi anti Epstein - Barr - Virus EBNA-1 Dengan Karsinoma Nasofaring Pada Pasien Etnis Batak Di Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 Tanda ataupun gejala yang dijumpai pada telinga adalah oklusi tuba eustakhiius. Pada keadaan ini pasien mengeluh rasa penuh pada telinga, rasa berdengung dan kadang-kadang juga disertai dengan gangguan pendengaran. Gejala ini merupakan gejala yang sangat dini dari karsionoma nasofaring. Selain itu juga dijumpai gejala otitis media serosa sampai perforasi dengan gangguan pendengaran Soetjipto, 1989. Gejala yang timbul pada hidung dapat berupa epistaksis. Pada keadaan ini dinding tumor biasanya rapuh sehingga apabila terjadi iritasi ringan dapat terjadi perdarahan. Keluar darah biasanya berulang-ulang, dimana jumlahnya sedikit bercampur ingus, sehingga berwarna merah jambu. Dapat juga terjadi sumbatan pada hidung yang disebabkan oleh pertumbuhan tumor ke dalam rongga nasofaring dan menutupi koana. Biasanya gejalanya menyerupai pilek khronis, gangguan penciuman dan adanya ingus yang kental Bambang, 1988. Gejala yang diakibatkan oleh tumor yang mengadakan infiltrasi berupa benjolan pada leher, di mana benjolan ini tidak dirasakan nyeri dan biasanya diabaikan oleh penderita. Selanjutnya sel-sel kanker dapat berkembang terus, menembus kelenjar dan mengenai otot di bawahnya. Kelenjar menjadi lekat pada otot dan sulit digerakkan. Keadaan ini merupakan gejala yang lebih lanjut lagi dan merupakan gejala utama yang mendorong penderita datang berobat ke dokter Simanjuntak, 2004. Sel- sel kanker dapat bermetastase melalui aliran getah bening atau darah, mengenai organ tubuh yang letaknya jauh dari nasofaring. Metastase yang sering Rusdiana: Hubungan anti bodi anti Epstein - Barr - Virus EBNA-1 Dengan Karsinoma Nasofaring Pada Pasien Etnis Batak Di Medan, 2007. USU e-Repository © 2008 adalah tulang femur, hati dan paru-paru. Hal ini merupakan stadium akhir dan prognosis sangat buruk Soetjipto, 1989.

2.3. Penyebab Karsinoma Nasofaring