Jadi disimpulkan bahwa metode yang digunakan adalah metode penelitian normatif yang merupakan prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran
berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya.
46
Logika keilmuan yang juga dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-
cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang obyeknya hukum itu sendiri. Penelitian hukum ini dikatakan juga penelitian yang ingin menelaah sinkronisasi
suatu peraturan perundang-undangan, yang dilakukan secara vertikal dan horizontal. Ditelaah secara vertikal berarti akan dilihat bagaimana hierarkisnya, sedangkan
secara horizontal adalah sejauh mana peraturan perundang-undangan yang mengatur pelbagai bidang itu mempunyai hubungan fungsional secara konsisten.
1. Tipe atau Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaedah-kaedah atau norma-
norma dalam hukum positif. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara tepat, sifat individu, suatu gejala,
keadaan atau kelompok tertentu.
47
Deskriptif analitis berarti bahwa penelitian ini menggambarkan suatu peraturan hukum dalam konteks teori-teori hukum dan
pelaksanaannya, serta menganalisis fakta secara cermat tentang penggunaan peraturan
46
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif Malang : Bayumedia Publishing, 2007, hal. 57.
47
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat Jakarta : PT. Gramedia, 1997, hal. 42.
Yushfi Munif Nasution: Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Terhadap Tindak Pidana Penyelundupan, 2008. USU e-Repository © 2008
perundang-undangan dalam kasus pertanggungjawaban pidana korporasi terhadap tindak pidana penyelundupan.
2. Pendekatan Masalah
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan statute approach. Penelitian ini menggunakan pendekatan tersebut karena yang akan diteliti
adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian.
48
Analisis hukum yang dihasilkan oleh suatu penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, akan menghasilkan suatu
penelitian yang akurat. Pendekatan tersebut melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan korporasi dan tindak pidana
penyelundupan.
3. Sumber Data Penelitian
Sumber-sumber penelitian dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini. a. Bahan Hukum Primer :
Bahan hukum
primer merupakan
bahan hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Terdiri dari perundang-undangan, catatan-
catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan. Badan hukum primer yang otoritasnya dibawah undang-undang adalah peraturan
48
Johnny Ibrahim, op. cit., hal. 302.
Yushfi Munif Nasution: Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Terhadap Tindak Pidana Penyelundupan, 2008. USU e-Repository © 2008
pemerintah, peraturan presiden atau peraturan suatu badan hukum atau lembaga negara.
b. Bahan Hukum Sekunder : Berupa
semua publikasi
tentang hukum yang bukan merupakan dokumen- dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks,
kamus- kamus hukum dan jurnal-jurnal hukum. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip-
prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan- pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.
49
c. Bahan
Hukum Tersier
: Berupa bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan
terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum dan jurnal ilmiah.
50
Jadi penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier sebagai sumber bahan hukum penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data