jagung dengan penambahan CMA pada pemberian 100 rekomendasi pupuk dimungkinkan karena tanaman yang terinfeksi CMA melalui jaringan hifanya mampu
memperluas bidang serapan akar sehingga tanaman mendapatkan suplai hara yang cukup untuk pertumbuhan dan peningkatan hasil tanaman Cruz, 1991.
7. Hubungan Serapan N, P, dan K dengan Hasil Pipilan Kering
Hubungan serapan hara N, P dan K tanaman dengan hasil pipilan kering jagung Gambar 1, 2 dan 3 bersifat kuadratik. Keeratan hubungan antara serapan
hara N, P, dan K dengan hasil pipilan kering jagung adalah searah yaitu meningkatnya serapan hara diikuti oleh peningkatan hasil pipilan kering jagung.
Korelasi tertinggi R
2
= 0.7448 adalah pada serapan N tanaman dan selanjutnya diikuti oleh serapan P R
2
= 0.6953 dan K R
2
= 0.6517. Data korelasi ini menggambarkan bahwa serapan N dalam penelitian ini sangat menentukan terhadap
kenaikan hasil. Sedangkan terhadap unsur P dan K tidaklah menjadi faktor pembatas. Hasil yang sama dilaporkan oleh Syafruddin dkk 2006 bahwa unsur N menjadi
faktor pembatas yang dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil pipilan kering jagung ditanah Inceptisol Wolangi setelah itu disusul oleh hara K dan P.
Berdasarkan analisis korelasi dari masing-masing serapan hara, maka hasil pipilan kering jagung maksimum yang diperoleh adalah 128.06 ; 111.17 dan 108.31 g
batang
-1
masing-masing terhadap serapan hara N, P, dan K. Hara yang diserap untuk menghasilkan 1 kg biji kering dibutuhkan 15.61 g N, 0.72 g P dan 23.08 g K atau
setara dengan 34.69 g Urea, 4.58 g SP-36 dan 46.16 g KCl. Lebih banyaknya K yang
Musfal : Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula CMA Terhadap Pemberian Pupuk Spesifik Lokasi Tanaman…, 2008 USU e-Repository © 2008
dibutuhkan untuk mendapatkan 1 kg biji kering, dalam penelitian ini sejalan pula dengan serapan hara tanaman dimana unsur K merupakan hara yang terbanyak
diserap oleh tanaman. Banyaknya K yang diserap juga sangat berkaitan dengan K yang tersedia ditanah yaitu digolongkan tinggi. Hasil yang sama juga diungkapkan
oleh Mosier dkk 1988 bahwa untuk mendapatkan 1 ton biji kering jagung dibutuhkan 6.53 kg N, 0.84 kg P dan 16.53 kg K dalam brangkasan. Sementara
terhadap unsur P walaupun dibutuhkan sangat rendah untuk menghasilkan 1 kg biji kering jagung Bila dilihat dari kadar hara N, P, dan K yang ada di tanah sebelum
perlakuan hal ini memberikan hubungan yang sama dimana ketersediaan N ditanah digolongkan sangat rendah sedangkan P dan K digolongkan tinggi sehingga dalam
hal ini tanaman sangat membutuhkan hara N yang lebih banyak. Dobermann dkk 2003 menyatakan bahwa tanaman jagung membutuhkan hara yang seimbang
terutama antara hara N, P, dan K. Selanjutnya Lingga dan Marsono 2001 mengatakan bahwa unsur N dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman dan
meningkatkan hasil.
8. Efisiensi Agronomis