Efisiensi Agronomis Sifat Kimia Tanah Sebelum Perlakuan

8. Efisiensi Agronomis

Efisiensi agronomis memperlihatkan bahwa pemberian pupuk pada tingkat rekomendasi yang lebih tinggi, rata-rata cenderung memberikan tingkat efisinsi yang lebih rendah. Sebaliknya dengan pemberian pupuk yang lebih rendah rata-rata memberikan tingkat efisiensi yang lebih tinggi Gambar 4. Kombinasi pemberian CMA sebanyak 10 g pot -1 dan rekomendasi pupuk sebanyak 25 memberikan tingkat efisiensi yang tertinggi 93.93 g. Sebaliknya kombinasi pemberian 100 rekomendasi pupuk tingkat efisiensi meningkat dengan meningkatnya pemberian CMA. Tingkat efisiensi terendah 40.06 g adalah pada pemberian 100 dari rekomendasi pupuk yang diberikan. 78.75 93.89 93.93 92.36 86.88 43.15 56.97 71.79 74.48 46.60 52.44 61.26 55.82 70.12 51.98 40.06 43.93 45.73 49.83 63.69 20 40 60 80 100 0g CMA 5g CMA 10g CMA 15g CMA 20g CMA 25 50 75 100 Gambar 5. Efisiensi agronomis tanaman jagung terhadap pemberian CMA dan pupuk Musfal : Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula CMA Terhadap Pemberian Pupuk Spesifik Lokasi Tanaman…, 2008 USU e-Repository © 2008 PEMBAHASAN

1. Sifat Kimia Tanah Sebelum Perlakuan

Sifat kimia tanah sebelum perlakuan memperlihatkan reaksi tanah yang asam serta kandungan bahan organik dan nitrogen yang sangat rendah. Sementara kandungan P dan K dapat digolongkan tinggi. Hasil analisis pendahuluan memperlihatkan bahwa tanah yang digunakan dalam penelitian ini terjadi ketidak seimbangan antara hara N, P dan K. Terutama unsur hara N dengan tingkat ketersediaan yang sangat rendah ditanah dimungkinkan karena tingkat pencucian yang tinggi serta sumber N yang berasal dari bahan organik sangat rendah. Dalam pengelolaan tanah ini walaupun unsur P dan K sudah digolongkan sangat tinggi pemberian bahan organik dan penambahan sumber N dari pupuk adalah sangat diperlukan. Menurut Mengel dan Kirby 1979 tanaman untuk pertumbuhannya memerlukan unsur hara yang seimbang. Kekurangan N dapat menyebabkan terganggunya penyerapan P dan K. Selanjutnya Taslim dkk 1993 melaporkan bahwa pupuk N dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan P dan K untuk masa pertumbuhan tanaman. Khususnya penggunaan tanaman hybrida sangat respon terhadap pemupukan N.

2. Sifat Kimia Tanah Setelah Perlakuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona Sureni Merr.)

0 138 68

Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona Sureni Merr.)

0 27 80

Keanekaragaman Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Berdasarkan Ketinggian Tempat (Studi Kasus Pada Hutan Pegunungan Sinabung Kabupaten Karo)

2 49 52

Manfaat Pupuk Organik Kascing Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Pada Tanah Dan Tanaman

0 21 5

Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula Pada Beberapa Tingkat Pemberian Kompos Jerami Terhadap Ketersediaan Fosfat Serta Pertumbuhan Dan Produksi Padi Gogo Di Tanah Ultisol

1 37 120

Media Campuran Tanah - Pasir dan Pupuk Anorganik untuk Memproduksi Inokulan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA)

0 3 7

Pengaruh pemberian cendawan mikoriza arbuskula (cma) dan dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (zea mays l.)

2 9 91

UJI EFEKTIVITAS CAMPURAN PUPUK ORGANIK DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERHADAP PERTUMBUHAN Uji Efektivitas Campuran Pupuk Organik Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Sendok ( Brassica campestris ).

0 0 14

UJI EFEKTIVITAS CAMPURAN PUPUK ORGANIK DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERHADAP PERTUMBUHAN Uji Efektivitas Campuran Pupuk Organik Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Sendok ( Brassica campestris ).

0 3 14

PENGARUH PEMBERIAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI EDAMAME (Glycin max)

0 0 7