Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan program Irristat secara faktorial dalam RAL dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5 bila dalam uji F
memperlihatkan pengaruh yang nyata. Sedangkan untuk melihat hubungan antar parameter dianalisis secara regresi menggunakan aplikasi MS. Excel.
Disamping analisis diatas juga dilakukan analisis efisiensi agronomis untuk melihat peningkatan hasil biji per kg pupuk yang diberikan Sing dkk,1998.
Efisiensi Agronomis .............. Aex = Ynpk – YoxFx
Keterangan :
Aex = Peningkatan hasil biji per g pupuk yang diberikan Ynpk = Hasil biji dengan pemupukan
Yox = Hasil biji tanpa pemberian pupuk Fx
= Takaran pupuk yang digunakan
1. Analisis Tanah Sebelum Perlakuan
Tanah sebelum perlakuan dianalisis terhadap perubahan sifat kimia antara lain : pH H
2
O 1:5 metode elektrometry, C-organik metode Spectrophotometry, N- total metode Kjeldahl, P-Bray.I metode Spectrophotometry, K-dd metode
Ammonium Asetat 1 N pH 7 dan Kapasitas Tukar Kation KTK ekstrak Ammonium Asetat 1 N pH 7 metode AAS. Prosedur analisis sifat kimia tanah
adalah seperti Lampiran 14.
2. Analisis Tanah Setelah Perlakuan
Analisis tanah setelah perlakuan dilakukan setelah tanaman dipanen dari kegiatan tahap pertama pada masa vegetatif maksimum VI MST. Contoh tanah
Musfal : Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula CMA Terhadap Pemberian Pupuk Spesifik Lokasi Tanaman…, 2008 USU e-Repository © 2008
diambil dengan cara mencabut tanaman, selanjutnya tanah yang ada dalam poly bag dikeluarkan, dibersihkan dari sisa akar yang tertinggal, diaduk merata dan diambil
lebih kurang ½ kg. Kemudian dikering anginkan, diayak lolos ukuran 0,5 mm dan siap untuk dianalisis. Peubah yang diamati adalah ; N-total metode Kjeldahl, P-
tersedia metode Bray.I dan K-dd metode Ammonium Asetat 1 N pH 7.
3. Bobot Kering Tanaman
Bobot kering tanaman diamati dari kegiatan tahap pertama pada umur VI MST. Batang dipotong dari pangkal batang selanjutnya batang dan daun dipotong-
potong sepanjang lebih kurang 5 cm, dan dimasukan kedalam kantong kertas dikeringkan dalam oven pada suhu 70
o
C dan ditimbang.
4. Serapan Hara N, P, dan K
Total serapan hara NPK dianalisis dari contoh daun pada kegiatan tahap pertama VI MST. Contoh daun dari pengamatan bobot kering tanaman yang sudah
kering dihaluskan dengan grinder dan selanjutnya dianalisis terhadap serapan hara ; N metode Kjeldahl, P ekstrak Asam Nitrat Perklorat metode Spectrophotometry dan
K ekstrak Asam Nitrat Perklorat metoda AAS. Hasil analisis selanjutnya dikonfersikan dengan bobot kering tanaman. Cara kerja penetapan masing-masing
unsur disajikan pada Lampiran 15.
5. Derajat Infeksi CMA Pada Akar Tanaman