BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Penelitian
IV.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara
Sesuai dengan tugas pokok dimana fungsi tupoksi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah salah satu perangkat daerah dalam penyelenggaraan
tugas dan urusan pemerintah di bidang koperasi dan usaha kecil menengah dengan lingkup kerja sebagai berikut:
1. Menetapkan kebijaksanaan operasional di bidang koperasi, usaha mikro, usaha
kecil dan menengah. 2.
Mengkoordinasikan dan meningkatkan keterpaduan penyusunan rencana kebijakan, program dan strategi pembangunan di bidang koperasi, usaha mikro,
usaha kecil dan menengah. 3.
Menyelenggarakan fasilitasi di bidang koperasi, usaha mikro, usaha kecil dan menengah, meliputi : kelembagaan, usaha koperasi, dan usaha mikro kecil
menengah KUMKM dan fasilitasi pembiayaan KUMKM. 4.
Memberikan saran pertimbangan atau saran tindak dan rekomendasi kepada Gubernur mengenai kondisi perkembangan perkoperasian dan usaha mikro, kecil
dan menengah. 5.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit organisasi terkait.
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
6. Melaksanakan tugas-tugas pendidikan dan pelatihan dalam peningkatan kualutas
SDM koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah. 7.
Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan. 8.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur
IV.1.2 Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara
Visi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara adalah:“Terwujudnya koperasi dan usaha kecil menengah yang maju dan percaya diri untuk
mensejahterakan anggota dan masyarakat Sumatera Utara yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan”.
Misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara adalah : 1.
Meningkatkan dan memberdayakan kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM.
2. Meningkatkan kualitas SDM pembina dan SDM Koperasi dan UMKM.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menumbuhkembangkan koperasi
dan UMKM.
IV.1.3 Strukur Organisasi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara
Adapun struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar IV.1 dibawah ini:
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
Karakteristik Responden IV.1.3.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil pengumpulan data yang dilakukan kepada 82 yang di jadikan sebagai responden dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Usia Jumlah orang
1. Laki-Laki
36 43.90
2. Perempuan 46
56.10 Jumlah
total 82
100.00 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data primer diolah
Dari Tabel IV.1 diketahui bahwa jumlah responden terbanyak adalah responden dengan jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 46 orang 56,10
sedangkan responden laki-laki sebanyak 36 orang 43,90. Hal ini menunjukkan bahwa pengurus koperasi di Provinsi Sumatera Utara didominasi oleh perempuan,
yang artinya bahwa dalam kepengurusan koperasi bukan harus laki-laki tetapi yang mempunyai kemampuan baik perempuan maupun laki-laki berwawasan gender.
IV.1.3.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel IV.2. Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia
Jumlah orang 1.
20-29 tahun 23
28.05 2. 30-39
tahun 45
54.88 3.
≥ 40 tahun 14
17.07 Jumlah
82 100.00
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data primer diolah
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
Dari Tabel IV.2 diketahui bahwa jumlah responden terbanyak adalah responden yang berusia antara 30-39 tahun sebanyak 45 orang 54,88, responden
terbanyak kedua adalah responden yang berusia 20-29 tahun, yaitu sebanyak 23 orang 28,05 sedangkan responden yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 14 orang atau
hanya 17,07. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari segi usia pada umumnya responden yang terdiri dari pengurus koperasi, baik itu ketua, sekretaris
ataupun bendahara adalah mereka yang masih berusia produktif dan memiliki pemahamaan yang baik terhadap tugas dan wewenangnya masing-masing, yang
artinya bahwa dengan usai yang tergolong muda memiliki motivasi dan kemampuan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan golongan umur yang lebih tua.
IV.1.3.3 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan responden diperoleh gambaran seperti tertera pada Tabel IV.3. Data menunjukkan bahwa responden pada umumnya
73,17 memiliki tingkat pendidikan SLTA. Sedangkan yang berpendidikan Perguruan Tinggi hanya sebesar 18,29 berpendidikan SLTP 6,10 bahkan masih
terdapat responden yang berpendidikan SD sebanyak 2,44, yang artinya bahwa pada umumnya pelaku utama koperasi adalah mereka yang masih berpendidikan
rendah sehingga menyebabkan sulitnya untuk mengembangkan usaha karena kurangnya pengetahuan manajemen pengelolaan usaha.
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No.
Usia Jumlah orang
1. SD
2 2,44
2. SLTP 5
6,10 3. SLTA
60 73,17
4. PT 15
18,29 Jumlah
total 82
100,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data primer diolah
IV.1.4 Penjelasan Responden
IV.1.4.1 Penjelasan Responden Atas Variabel Perkembangan Usaha Koperasi
Penjelasan responden atas perkembangan usaha koperasi berdasarkan Lampiran 1 sebagai berikut: sebanyak 64,6 responden menyatakan modal koperasi
sangat meningkat setelah mendapatkan bantuan perkuatan. Responden mengharapakan adanya tambahan bantuan perkuatan modal untuk lebih
meningkatkan kegiatan produksi koperasi. Sebanyak 18,3 menyatakan meningkat dan hanya 1,2 yang menyatakan kurang meningkat. Jumlah produksi barangjasa
koperasi 41,5 responden menyatakan sangat meningkat, sebanyak 25,6 meningkat dan 1,2 yang menyatakan kurang meningkat.Omset koperasi 54,6 responden
menyatakan sangat meningkat, sebanyak 31,7 meningkat dan 6,1 menyatakan kurang meningkat. Adanya responden yang menyatakan modal, produksi dan omset
koperasi tidak meningkat disebabkan karena bantuan perkuatan yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan koperasi bahkan sangat jauh dari apa yang diharapkan.
Demikanhalnya dengan laba, sebanyak 64,6 responden menyatakan laba sangat meningkat, karena dengan bantuan perkuatan yang diterima koperasi baik
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
modal maupun sarana akan meningkatkan permodalan, produksi dan omset koperasi karena merupakan faktor-faktor produksi18,3 menyatakan sangat meningkat sekali
dan 17,1 meningkat. Skill Tenaga kerja 57,3 sangat meningkat, 24,4 meningkat dan 18,3 sangat meningkat sekali.
IV.1.4.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Bantuan Perkuatan Modal
Penjelasan responden atas bantuan perkuatan modal berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 45,1 responden menilai prosedur untuk
mendapatkan bantuan perkuatan modal sangat mudah. Responden mengharapkan untuk memperoleh bantuan tidak harus melalui semua prosedur yang memakan
waktu. Sebanyak 30,5 menyatakan mudah dan 17,1 menyatakan sangat mudah sekali. Tetapi masih terdapat 7,3 responden menyatakan prosedur untuk
mendapatkan bantuan perkuatan modal sulit. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan SDM koperasi untuk mengakses informasi tentang program bantuan
perkuatan. Jumlah bantuan modal yang diterima, sebanyak 4,5 responden menilai sangat sesuai dengan kebutuhan koperasi, sebanyak 30,5 menyatakan sesuai dan
3,7 menyatakan masih kurang sesuai dengan kebutuhan koperasi. Tingkat suku bunga sebanyak 54,9 responden menyatakan sangat sesuai, 31,7 menyatakan
sesuai dan 3,7 menyatakan belum sesuai. Sistem pengembalian pinjaman menurut responden sangat baik 37,8, 32,9 baik dan 15,9 menyatakan kurang baik. Hal
ini menurut responden karena sistem pengembalian pinjaman kurang disesuaikan dengan kemampuan koperasi untuk mengembalikan pinjaman.
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
Tingkat kepercayaan lembaga keuangan yang ada dalam memberikan pinjaman kepada koperasi 48,8 sangat baik, 3,7 baik dan 11,0 menyatakan
masih kurang baik disebabkan masih adanya lembaga keuangan yang masih tidak percaya untuk merealisasikan pinjaman yang diajukan pihak koperasi untuk
menambah modal.
IV.1.4.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Bantuan Perkuatan Sarana
Penjelasan responden atas bantuan perkuatan sarana berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 48,8 responden menilai prosedur untuk
mendapatkan bantuan perkuatan sarana sangat mudah, 22,0 menyatakan mudah dan 15,9 menyatakan sangat mudah sekali, tetapi masih terdapat 3,4 responden yang
menyatakan prosedur untuk mendapatkan bantuan perkuatan sulit Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan SDM koperasi untuk mengakses informasi tentang program
bantuan perkuatan sarana. Pelatihan tenaga kerja koperasi, sebanyak 34,6 responden menilai sangat sesuai dengan kebutuhan koperasi, sebanyak 18,3
menyatakan sesuai dan 13,1 menyatakan sangat sesuai sekali dengan kebutuhan koperasi. Tetapi masih terdapat 30,5 responden menyatakan pelatihan tenaga kerja
tidak sesuai dengan kebutuhan koperasi baik dari sisi jumlah tenaga kerja yang diikut sertakan dalam pelatihan maupun dari materi pelatihan yang diberikan kurang sesuai
dengan bidang yang dibutuhkan koperasi. Bantuan perkuatan sarana teknologi produksi, sebanyak 39,0 responden
menyatakan sangat sesuai, sebanyak 24,4 menyatakan sangat sesuai sekali dan
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
17,1 menyatakan sesuai. Tetapi masih terdapat 19,5 responden yang menyatakan bahwa bantuan perkuatan sarana berupa teknologi produksi belum sesuai dengan
kebutuhan koperasi terutama dari sisi jumlah bantuan yang diterima. Bantuan perkuatan sarana teknologi adminsitrasi, sebanyak 42,7
responden menyatakan sangat sesuai, sebanyak 19,5 menyatakan sangat sesuai sekali dan 19,5 menyatakan sesuai. Tetapi masih terdapat 17,1 responden yang
menyatakan bahwa bantuan perkuatan sarana pendukung teknologi administrasibelum sesuai dengan kebutuhan koperasi terutama dari sisi jumlah bantuan yang diterima.
Bantuan perkuatan sarana sebanyak 29,3 responden menyatakan sangat bermanfaat dalam mengkelola koperasi, 24,4 menyatakan bermanfaat dan 20,7
menyatakan sangat bermanfaat sekali. Tetapi masih terdapat 25,6 responden yang menyatakan bahwa bantuan perkuatan sarana kurang bermanfaat. Hal ini disebabkan
karena bantuan perkuatan sarana yang diterima kurang sesuai dengan kebutuhan, disamping prosedur untuk mendapatkan bantuan perkuatan juga masih sulit.
IV.1.4.4 Penjelasan Responden Atas Variabel Kelembagaan Koperasi
Penjelasan responden atas kelembagaan koperasi berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 52,4 responden menyatakan bahwa pelaksanaan RAT
sangat baik 26,8 baik dan 13,4 sangat baik sekali. Sebanyak 37,8 responden menyatakan sistem pembukuan keuangan koperasi sangat baik, 29,3 menyatakan
baik dan 26,8 sangat baik sekali.
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
IV.1.4.5 Penjelasan Responden Atas Variabel Informasi Program Bantuan
Perkuatan Modal Penjelasan responden atas Informasi Program Bantuan Perkuatan Modal
berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 40,2 responden menyatakan bahwa sosialisasi tentang program bantuan perkuatan modal yang dilakukan oleh
dinas koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Utara melalui berbagai media massa sangat baik, 40,2 myenyatakan baik dan 11 menyatakan sangat baik sekali.
Sebanyak 43,9 responden menyatakan bahwa kemampuan SDM koperasi untuk mengakses informasi tentang Informasi Program Bantuan Perkuatan Modal sangat
baik, 36,6 menyatakan baik dan 15,9 sangat baik sekali.
IV.1.4.6 Penjelasan Responden Atas Variabel Bantuan Yang Tersedia
Penjelasan responden atas Variabel Bantuan Yang Tersedia berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 46,4 responden menyatakan bahwa jumlah
bantuan modal yang diberikan Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Utara melalui program bantuan perkuatan modal sangat baik, 25,6 menyatakan baik dan
14,6 menyatakan kurang baik. Sebanyak 48,8 responden menyatakan bahwa Bantuan Perkuatan Modal Sangat Sesuai dengan kebutuhan koperasi, 32,9
menyatakan sesuai dan 11 sangat sesuai sekali. IV.1.4.7
Penjelasan Responden Atas Variabel Program Bantuan Perkuatan Modal
Penjelasan responden atas program bantuan perkuatan modal berdasarkan berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 64,6 responden menyatakan
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
bahwa modal koperasi sangat meningkat setelah mendapatkan program bantuan perkuatan modal, 18,3 meningkat dan 15,1 sangat meningkat sekali. Omset
kopersi 54,9 sangat meningkat 25,6 meningkat dan 18,3 sangat meningkat sekali. Demikian halnya dengan laba kopersi, sebanyak 41,5 responden menyatakan
laba sangat meningkat, 31,7 menyatakan meningkat dan 20,7 sangat meningkat sekali.
IV.1.4.8 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Kelembagaan
Koperasi Penjelasan responden atas kelembagaan koperasi berdasarkan Lampiran 1,
sebagai berikut: sebanyak 56,1 responden menyatakan bahwa pelaksanaan RAT sangat baik 31,7 baik dan 9,8 sangat baik sekali. Sebanyak 37,8 responden
menyatakan sistem pembukuan keuangan koperasi sangat baik, 32,9 menyatakan baik dan 15,9 kurang baik.
IV.1.4.9 Penjelasan Responden Atas Variabel Informasi Program Bantuan
Perkuatan Sarana
Penjelasan responden atas Informasi Program Bantuan Perkuatan Sarana berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 52,4 responden menyatakan
bahwa sosialisasi tentang program bantuan perkuatan sarana yang dilakukan oleh dinas koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Utara melalui berbagai media massa
sangat baik, 29,3 myenyatakan baik dan 12,2 menyatakan kurang baik. Sebanyak 39 responden menyatakan bahwa kemampuan SDM koperasi untuk mengakses
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
informasi tentang Informasi Program Bantuan Perkuatan Sarana sangat baik, 23,2 sangat baik sekali dan 22 kurang baik.
IV.1.4.10 Penjelasan Responden Atas Variabel Spesifikasi Bantuan Sarana
Yang Disediakan
Penjelasan responden atas Variabel Spesifikasi Bantuan Sarana Yang Disediakan berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 50 responden
menyatakan bahwa Spesifikasi Bantuan Sarana Yang Disediakan yang diberikan Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Utara melalui program bantuan
perkuatan sarana sangat sesuai, 26,8 menyatakan sesuai dan 13,4 menyatakan kurang sesuai. Sebanyak 31,7 responden menyatakan bahwa Spesifikasi Bantuan
Sarana Yang Disediakan Sangat Sesuai dengan keahlian SDM koperasi, 23,2 menyatakan sangat sesuai sekali dan 23,2 kurang sesuai.
IV.1.4.11
Penjelasan Responden Atas Variabel Program Bantuan Perkuatan Sarana
Penjelasan responden atas program bantuan perkuatan sarana berdasarkan berdasarkan Lampiran 1, sebagai berikut: sebanyak 57,3 responden menyatakan
bahwa jumlah produksi barang dan jasa koperasi sangat meningkat setelah mendapatkan program bantuan perkuatan sarana, 24,4 meningkat dan 15,9 sangat
meningkat sekali. Kwalitas produksi barang dan jasa koperasi 39 sangat meningkat 34,1 meningkat dan 19,5 sangat meningkat sekali. Demikian halnya dengan laba
kopersi, sebanyak 63,4 responden menyatakan laba sangat meningkat, 17,1 menyatakan meningkat dan 18,3 sangat meningkat sekali.
Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009
USU Repository © 2008
IV.2 Pembahasan