Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Penelitian Terdahulu

Menurut Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 1 Tahun I – 2006 dengan judul “Evaluasi Program Bantuan Dana Bergulir Melalui KSPUSP Koperasi”. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana dampak program dana bergulir terhadap usaha KSPUSP Koperasi dengan Pola PKPS BBM, Agribisnis dan Syariah. Metode Analisis yang digunakan pada penelitin ini dengan metode deskripstif dan metode statistik inferensial. Hasil kajian yang disajikan disini hanya meliputi analisis pengaruh Effect Analysis yaitu evaluasi pengaruh program terhadap kinerja KSPUSP Koperasi sebagai lembaga intermediary dan target groups beneficiaries yaitu anggota dan non anggota koperasi. Analisis dibatasi kepada aspek a kinerja umum berdasarkan Pedoman Klasifikasi Koperasi, dan b evaluasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Bergulir dengan metode before and after perguliran dana pada beberapa variabel dinamika seperti jumlah dana yang diterima dan disalurkan. Berbagai dinamika tersebut diukur melalui Statistical Packages for Social Sciences SPSS versi 15, pada sejumlah cuplikan contoh secara berpasangan paired dan tidak berpasangan independent. Proses Impelementasi Program Dana Bergulir Kepada KSPUSP Koperasi Efektivitas proses penyaluran dan penerimaan bantuan perkuatan program dana Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008 bergulir dievaluasi berdasarkan variabel penilai dalam petunjuk pelaksanaan Juklak dan petunjuk teknis Juknis program dana bergulir. Dalam hal persepsi terhadap proses seleksi calon KSPUSP koperasi contoh, 50 persen menyatakan telah berlangsung dengan baik, sangat baik ± 35 persen dan hanya sebagian kecil yang menilai tidak cukup baik. Persepsi seleksi ini memperllihatkan bahwa manfaat yang baik dari proses seleksi berkorelasi positif dengan kualitas efek program perkuatan, seperti proses pencairan dana, pendampingan, penyaluran, tenaga pendamping, monitoring dan evaluasinya. Efektivitas proses pencairan dan penyaluran dana oleh bank pelaksana. Secara umum 70 persen dinyatakan baik, sangat baik 20 persen dan hanya sebagian kecil 5 persen yang menganggap kurang baik. Hasil ini sangat mendukung aktivitas usaha anggotanon anggota di bidang pertanian yang sangat akrab dengan perubahan iklim. Sebab, bila pencairan dana sangat terlambat akan berdampak buruk kepada kinerja produksi yang pada gilirannya akan mempersulit proses pengembalian dana. Efektivitas proses pendampingan yang diterima KSPUSP koperasi contoh. Proses ini, umumnya dinilai telah berlangsung dengan baik 50 persen bahkan sangat baik 6 hingga 7 persen, selebihnya cenderung menilai kurang baik dan sangat buruk. Ilustrasi ini menegaskan bahwa proses pendampingan sangat dibutuhkan untuk ’mengawal’ proses perguliran kepada KSPUSP Koperasi. Sebab, masih banyak informasi yang mengungkap adanya proses pendampingan yang belum berjalan secara baik dalam hal frekuensi dan kualitasnya, terutama di daerah luar Pulau Jawa Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008 dan disekitarnya. Tampaknya, inilah critical point yang perlu diprioritaskan di masa mendatang. Khusus mengenai efektivitas proses monitoring dan evaluasi, ditemukan 50 persen menyatakan telah dilaksanakan dengan baik dan 10 persen sangat baik. Walaupun demikian, masih terdapat penilaian 10 persen bahwa proses ini belum dilaksanakan dengan baik. Resume evaluasi proses penyaluran dan penerimaan bantuan semua pola menggunakan analisis statistik non parametrik sebagai alat ukur kuantitatif pada data ordinal. Dalam hal ini digunakan analisis independen pada sejumlah sampel cuplikan dengan uji Kruskall Wallis K-W dan analisis Median, serta uji signifikansi Chi Square. Rangkuman hasil analisis menunjukkan bahwa pada umumnya ketiga pola perguliran tidak menunjukkan signifikansi statistik dalam perilaku proses penerimaan dan penyaluran dana, kecuali perbedaan perilaku dalam menilai manfaat seleksi pada ketiga pola uji K-W menunjukkan perbedaan nyata pada a = 90 persen, sementara analisis Median menunjukkan perbedaan. Artinya, secara umum dapat dikatakan bahwa proses tersebut secara keseluruhan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Program pola perkuatan dana melalui pola perguliran pada dasarnya adalah suatu upaya kelembagaan institutional building yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja usaha UKManggota KSPUSP Koperasi. Hal ini sekaligus untuk meningkatkan kinerja KSPUSP Koperasi sebagai lembaga intermediasi dalam program perguliran dana. Dalam kerangka yang lebih luas, program ini diharapkan menjadi inisiasi dan trigger untuk mengembangkan perekonomian wilayah melalui aktivitas ekonomi produktif Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008 sesuai dengan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah bersangkutan. Secara teoritis, dalam kerangka kelembagaan, aturan main rules of the game dan aturan representasi rules of the representation sangat perlu dituangkan dalam bentuk petunjuk program perguliran dana. Aspek-aspek penting di dalam aturan tersebut harus senantiasa dikaitkan dengan nilai-nilai keadilan sebagai prasyarat kecukupan sufficient condition, selain nilai-nilai efisiensi sebagai prasyarat keharusan necessary conditon. Nilai keadilan sebagai prasyarat pokok keberhasilan program, dapat diuji dengan pertanyaan : a apakah sumberdaya program perguliran untuk usaha anggota koperasiUKM telah terdistribusi secara adil; b apakah aturan main telah mencerminkan distribusi program secara adil; c apakah akses terhadap peluang KSPUSP untuk ikut serta dalam program telah terdistribusi secara adil, dan d apakah peluang UKManggota koperasi telah terdistribusi secara adil pula? Memang tidak mudah menelaah aspek-aspek nilai tersebut secara kuantitatif, namun kajian ini telah berusaha mengevaluasi seluruh bangunan kelembagaan program perguliran. Telaahan dilakukan mulai dari bentuk konsep, pelaksanaan hingga pengaruh program, sesuai dengan batasan-batasan yang ada. Beberapa indikator telah dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan untuk pengembangan KSPUSP Koperasi. Triyono dan Aedah 2006, dalam penelitiannya menyatakan salah satu permasalahan yang dihadapi Koperasi dan usaha kecil menengah dan mikro dalam mengembangkan usahanya adalah kecilnya modal usaha yang dimiliki dan rendahnya kemampuan untuk mengakses ke lembaga keuangan, baik lembaga keuangan Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008 perbankan BRI, BPR, dll maupun lembaga keuangan non bank KSPUSP Koperasi, penggadaian, lembaga keuangan non formal, dan lain-lain. Analisis pengkajian yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan cara; baik melalui induksi data, deduksi berdasarkan teori-teori yang relevan, maupun dengan validasi experties. Dengan demikian, analisis pengkajian lebih bersifat pendalaman berpikir kualitatif sesuai dengan keperluan untuk merumuskan model- model yang dipandang optimal bagi pengembangan pemusatan koperasi di bidang pembiayaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Koperasi harus mampu membina kerjasama dengan sesama koperasi dengan konsep waralaba, koperasi harus mampu membentuk kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat, kerjasama koperasi dengan bank Bukopin dalam bentuk pola Swamitra yang merupakan model pemusatan kegiatan pengembangan koperasi dengan kerjasama koperasi primer dengan bank. Dengan pola ini, Bukopin menyediakan sistem dan aplikasi manajemen simpan pinjam koperasi, termasuk pengadaan dan pelatihan sumberdaya manusia, aplikasi teknologi informasi, sistem manajemen operasi simpan pinjam, pendampingan dan supervisi simpan pinjam dan standarisasi produk simpanan, dan pinjaman, serta cadangan likuiditas koperasi simpan pinjam. Dengan demikian koperasi dapat berkembang lebih cepat. Dalam Kajian Penelitian Kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan PT. Vetiga Himais Optima 2004 dengan judul; “Pengkajian Tentang Dampak Program Stimulan Dengan Pola Bergulir Melalui Koperasi Dibidang Peternakan, Perikanan Dan Perkebunan”. Populasi dalam penelitian ini adalah Mardiana : Analisis Pengaruh Bantuan Perkuatan Terhadap Perkembangan Usaha Koperasi Di Propinsi Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008 Perhitungan sampel berdasarkan provinsi dimana dari 24 provinsi tersebut diambil masing-masing 2 kabupaten yang representatif sehingga didapatkan kabupatennya. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengurus koperasi dan anggota koperasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari publikasi tertulis. Adapun teknik dan pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode regresi simultan. Hasil penelitian menunjukkan kondisi perekonomian daerah yang mendapatkan program rata-rata adalah daerah yang struktur ekonominya bertumpu pada sektor pertanian, dimana sektor ini merupakan sektor utama yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB, lapangan kerja dan perkembangan koperasi.

II.2 Konsep Koperasi