Eselonering Dalam Jabatan Struktural

1. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenganan mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan Pegawai Negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, 2. Pejabat yang berwajib adalah pejabat yang karena jabatan atau tugasnya berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, 3. Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga tertinggitinggi negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-Undang, 4. Jabatan Negeri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, termasuk di dalamnya jabatan dalam kesekretariatan lembaga tertinggi atau tinggi negara, dan kepaniteraan pengadilan, 5. Jabatan Karier adalah jabatan struktural dan fungsional yang hanya dapat diduduki Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi syarat yang ditentukan, 6. Jabatan Organik adalah jabatan negeri yang menjadi tugas pokok pada suatu satuan organisasi pemerintah.

2.6 Eselonering Dalam Jabatan Struktural

Dalam jabatan struktural dikenal adanya istilah Eselon yaitu tingkatan jabatan struktural. Eselon disusun berdasarkan berat ringannya tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak. Secara tegas jabatan struktural tercantum dalam struktur Kemalahayati : Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pejabat Eselon III Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008. USU e-Repository © 2008. organisasi yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Nainggolan, 1994. Suatu organisasi secara struktural selalu berubah sesuai dengan dinamika organisasi itu sendiri. Perubahan tersebut terjadi untuk mendapatkan dan menjaga efektivitas pembagian tugas dan rentang kendali organisasi tersebut. Di lingkungan instansi pemerintah, distribusi tugas pada mulanya dibagi tuntas dalam struktur organisasi, kemudian berkem-bang menjadi dua jalur yaitu struktural dan fungsional yang semakin berimbang sesuai proporsinya masing-masing. Pada kondisi yang mapan dalam penerapan kedua jalur jabatan karier tersebut struktur organisasi akan semakin meramping sementara jalur fungsional semakin berkembang Nainggolan, 1994. Pengaturan tentang jenjang kepangkatan untuk setiap jabatan struktural telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Selanjutnya agar kenaikan pangkat agar benar-benar bisa dirasakan sebagai karir bagi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan perlu ada pola yang jelas yang menggunakan ukuran-ukuran obyektif sampai sejauh mana karier setiap Pegawai Negeri Sipil dalam rangka kepangkat- annya berkaitan dengan jenjang jabatan yang dipangku serta persyaratan-persyaratan yang dimilikidipenuhi Prijodarminto, 1993 . Di lingkungan pemerintah Pusat, pemerintah Propinsi dan pemerintah KabupatenKota, jenjang jabatan yang lebih banyak ditempuh oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam meniti kariernya adalah dalam Jenjang jabatan struktural. Kemalahayati : Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pejabat Eselon III Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008. USU e-Repository © 2008. Penentuan salah satu jenjang jabatan struktural dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil disebut dengan eselonering. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 pasal 3, disebutkan eselonering jabatan struktural terdiri dari sembilan jenjang jabatan, dengan tata urutan sebagai tersebut dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Eselon Dan Jenjang Pangkat Dalam Jabatan Struktural dalam Himpunan Perundang-undangan PNS,2005 Jenjang pangkat , golonganruang Terendah Tertinggi NO Eselon Pangkat Gol.Ru Pangkat Gol.Ru 1. I.a Pembina Utama Madya IVd Pembina Utama IVe 2. I.b Pembina Utama Muda IVc Pembina Utama IVe 3. II.a Pembina Utama Muda IVc Pembina Utama Madya IVd 4 II.b Pembina Tk.I IVb Pembina Utama Muda IVc 5. III.a Pembina IVa Pembina Tk.I IVb 6. III.b Penata TK.I IIId Pembina IVa 7. IV.a Penata IIIc Penata TK.I IIId 8. IV.b Penata Muda TK.I IIIb Penata IIIc 9. V.a Penata Muda III.a Penata Muda TK.I IIIb Sebelumnya di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000, jenjang jabatan hanya sampai dengan eselon IV.b, perubahan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 dengan mencantumkan kembali eselon V.a adalah untuk mengakomodasi pejabat yang bertugas pada Unit Pelayanan Teknis UPT yang Kemalahayati : Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pejabat Eselon III Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008. USU e-Repository © 2008. memang memerlukan pejabat setingkat eselon V.a, namun penetapan eselon V sebagaimana dimaksud pasal 3 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 dilaksanakan dengan memperhatikan: a. Kebutuhan organisasi, b. Rentang kendali, c. Kondisi geografis, d. Karakteristik tugas pokok dan fungsi jabatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat.

2.7 Pejabat Eselon III