2.1.5 Gejala Stress
Gejala stress menurut Beehr 1987 dibagi menjadi tiga gejala yakni : gejala psikologis, gejala fisik dan perilaku.
Tabel 2.1. Gejala stress berdasarkan gejala psikologi,fisik dan perilaku.
Gejala psikologis Gejala fisik
Gejala prilaku
Kecemasan, ketegangan Meningkatnya nadi dan
tekanan darah Menunda, menghindari
pekerjaan Binggung,marah,
sensitive Meningkatnya sekresi
Adrenalin Produktivitas menurun
Memendam perasaan Gangguan lambung
Minuman keras Komunikasi tidak efektif
Mudah terluka Perilaku sabotase
Mengurung diri Mudah lelah fisik Produktivitas
menurun Depresi Kematian
Banyakkurang makan
Merasa terasing Gangguan kardiovaskuler Nafsu
makan hilang
Kebosanan Gangguan pernafasan
Tindakan resiko tinggi Ketidak puasan kerja
Sering berkeringat Kriminalis
Lelah mental Gangguan kulit
Interpersonal Menurunnya intelektual
Kepala pusing Cenderung bunuh diri
Hilang daya konsentrasi Kanker
Hilang kreastifitas Ketegangan otot
Hilang semangat hidup Sulit tidur
Menurut Anoraga 2001 gejala stress ringan sampai berat meliputi : a.
Gejala emosional : Mudah lupa, sulit konsentrasi, cemas, was-was, mudah marah, mudah menangis,
gelisah dan putus asa.
Kemalahayati : Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pejabat Eselon III Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008.
USU e-Repository © 2008.
b. Gejala sosial :
Banyak merokok, minum alkohol, sering memeriksa pintu dan jendela, mudah bertengkar, menarik diri dan bunuh diri.
Cary Cooper dan Alison Straw 1995, mengatakan bahwa gejala stress dapat berupa tanda- tanda berikut :
1. Fisik, yaitu nafas cepat, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa
panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, dan gelisah.
2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, tidak berdaya, tidak
mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak tertarik, kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jernih, sulit membuat keputusan, hilangnya kreatifitas,
hilangnya gairah dalam penampilan dan hilangnya minat terhadap orang lain. 3.
Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan, cemas menjadi lekas panik, kurang percaya diri menjadi rawan, penjengkel
menjadi meledak-ledak. Menurut Braham dalam Charles, 1997, gejala stress dapat berupa tanda-
tanda berikut : 1.
Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa
sakit, otot pada bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebih, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, kehilangan energi.
Kemalahayati : Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pejabat Eselon III Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008.
USU e-Repository © 2008.
2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitive, gelisah
dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis, dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah bermusuhan, dan kelesuan
mental. 3.
Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran
saja. 4.
Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari
kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain.
Dari beberapa uraian diatas dapat dilihat bahwa gejala stress terdiri dari gejala psikologis, gejala fisik, gejala prilaku.
2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stress Kerja