Faktor-faktor yang Mempengaruhi Absoprsi Zat Besi Kebutuhan Zat Besi pada Masa Kehamilan

2.3.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Absoprsi Zat Besi

Tabel 2.3 Absorpsi besi Faktor yang mendukung absorpsi Faktor yang mengurangi absorpsi Besi heme Besi anorganik Bentuk ferro Fe 2+ Bentuk ferri Fe 3+ Asam HCl, vitamin C Basa antasida, sekresi pankreas Zat-zat yang melarutkan gula, asam amino Zat-zat yang mengendapkan phytates, fosfat, teh Hepcidin serum menurun pada defisiensi besi Hepcidin serum meningkat pada kelebihan besi Eritropoiesis inefektif Eritropoiesis menurun Kehamilan Peradangan Hemokromatosis herediter Peningkatan ekspresi DMT-1 dalam eritrosit duodenum Berkurangnya ekspresi DMT-1 dalam eritrosit duodenum Sumber: Hoffbrand Moss, 2013

2.3.6. Kebutuhan Zat Besi pada Masa Kehamilan

Jumlah zat besi yang dibutuhkan setiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu: umur, jenis kelamin berhubungan dengan kehamilan dan laktasi pada wanita, dan jumlah darah dalam tubuh hemoglobin walaupun simpanan zat besi memegang peranan yang penting. Dalam keadaan normal, laki-laki dewasa membutuhkan asupan sebesar 10 mghari dan wanita sebesar 12 mghari. Sedangkan pada wanita hamil dibutuhkan tambahan asupan 5 mghari Dewoto Wardhini, 2012. Kebutuhan zat besi selama masa kehamilan yaitu rata-rata 800 mg-1040 mg. Zat besi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan janin ±300 mg, pembentukan plasenta ±50-75 mg, meningkatkan massa hemoglobin maternalsel darah merah ±500 mg, diekskresikan lewat usus, urin, dan kulit ±200 mg, dan ketika persalinan ±200 mg. Perhitungan makan 3 kali sehari atau Universitas Sumatera Utara 1000-2500 kalori akan menghasilkan sekitar 10-15 mg zat besi perhari, namun hanya 1-2 mg yang dapat diabsorpsi. Jika ibu hamil mengkonsumsi 60 mg zat besi, diharapkan 6-8 mg zat besi dapat diabsorpsi. Konsumsi selama 90 hari maka total zat besi yang diabsorpsi adalah sebesar 720 mg dan 180 mg dari konsumsi harian Susiloningtyas, 2012.

2.3.7. Suplementasi Zat Besi