Partisipasi Politik FORKABI dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik FORKABI dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Maka dari itu masyarakat DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan jalannya Pilkada untuk memilih dan menentukan pemimpin yang benar-benar mampu mewujudkan impian-impian dari masyarakat yang majemuk.

B. Partisipasi Politik FORKABI dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Seluruh masyarakat Jakarta dalam Pilkada DKI 2007 kemarin mempunyai peran politik yang sangat berarti untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara demi terciptanya negara yang demokratis. Untuk pertama kalinya dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 masyarakat Jakarta diwajibkan berpartisipasi aktif dalam memilih gubernur dan wakil gubernur secara langsung yang sesuai dengan hati nurani untuk memimpin DKI Jakarta selama 5 tahun kedepan. Begitu juga FORKABI mempunyai partisipasi politik yang sama karena FORKABI merupakan bagian dari masyarakat Jakarta yang berhak menyalurkan aspirasinya melalui Pilkada DKI Jakarta 2007. Untuk mewujudkan cita-cita FORKABI yang berdaulat adil dan makmur, warga FORKABI perlu menjalin dan mempererat tali silaturahim antar sesama orang Betawi agar kompak, bersatu dan mempunyai solidaritas yang tinggi di dalam memperjuangkan hak-haknya. Maka yang harus diperhatikan yaitu membina dalam proses kaderisasi agar orang Betawi lebih siap berkompetisi secara sehat terhadap sesama anak bangsa lainnya dalam merebut posisi-posisi strategis baik di tingkat pemerintahan daerah maupun di pemerintahan pusat. Menghimpun dan menjalin potensi sumber daya manusia masyarakat Betawi yang telah handal sehingga dapat bersinergi secara lebih baik dan mempunyai posisi atau daya tawar yang kuat terhadap siapapun guna memperjuangkan dan memperoleh peluang-peluang bagi orang Betawi yang belum beruntung di beberapa bidang dan mewujudkan agar masyarakat Betawi sebagai satu komunitas mitra yang bisa diandalkan, baik oleh pemerintah pusat dan propinsi maupun tempat tinggalnya sendiri serta pro-aktif dalam menciptakan keadaan yang kondusif bagi kelancaran perputaran roda pemerintahan. 41

C. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik FORKABI dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Seperti yang telah dijelaskan di dalam bab sebelumnya, bentuk-bentuk partisipasi politik dibagi kedalam beberapa bentuk dan sifat yaitu partisipasi politik yang berbentuk konvensional dan non-konvensional serta partisipasi politik yang bersifat otonom mandiri dan dimobilisasikan kelompok. Bentuk partisipasi politik konvensional adalah bentuk partisipasi yang normal dalam demokrasi modern diantaranya berupa kegiatan kampanye, pemberian suara voting, diskusi politik, lobbying, membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan. Sedangkan bentuk partisipasi politik non-konvensional adalah bentuk kegiatan partisipasi politik yang dilakukan secara legal maupun illegal dan revolusioner. Yang termasuk dalam bentuk partisipasi ini adalah pengajuan petisi, demonstrasi, tindakan kekerasan terhadap manusia berupa penculikan dan pembunuhan serta melakukan revolusi. 42 Partisipasi politik yang bersifat otonom mandiri adalah dimana seorang individu dapat melakukan kegiatan partisipasi politiknya atas inisiatif dan keinginan sendiri tanpa paksaan orang lain. Hal tersebut dilakukan semata-mata karena di dorong oleh rasa tanggung jawabnya dalam kehidupan politik, atau di dorong oleh keinginan untuk mewujudkan 41 Wawancara dengan Ketua DPD FORKABI Jakarta Selatan Bpk. H. Abdul Goni. Jakarta, tanggal 11 Februari 2008 42 Mochtar Mas’oed dan Collin Andrews, Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta, UGM Press, 1995, h. 46 harapannya di masa depan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Kebalikan dari sifat partisipasi otonom, partisipasi yang di mobilisasikan adalah bentuk partisipasi seseorang yang tidak berdasarkan keinginannya tetapi digerakkan atau diminta oleh kelompoknya. 43 Berdasarkan hal diatas bentuk partisipasi politik yang dilakukan oleh FORKABI dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 merupakan bentuk partisipai politik yang konvensional. Bentuk partisipasi politik yang dilakukan oleh FORKABI adalah melakukan sosialisasi pilkada dengan mengusung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur sampai ke tingkat akar rumput tingkat RTRW se- DKI Jakarta, ikut melakukan kampanye-kampanye politik, melaksanakan diskusi politik antar warga Betawi, memberikan suara dalam pilkada, sosialisasi Pilkada bekerja sama dengan KPU, turnamen olah raga dalam rangka sosialisasi kandidat, kegiatan seni budaya, kegiatan publikasi melalui media FORKABI news dan media lainnya, pelaksanaan Pilkada bayangan poling dalam rangka mengukur kekuatan dukungan dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan oleh organisasi masyarakat FORKABI guna mendukung pasangan cagub dan cawagub yaitu Fauzi Bowo dan Priyanto agar dapat menempati posisi nomer satu di pemerintahan propinsi DKI Jakarta. Dukungan yang diberikan oleh FORKABI terhadap Fauzi Bowo ini dilatar belakangi oleh keinginan dan cita-cita masyarakat Betawi agar pemimpin Jakarta ada yang berasal dari putra-putra terbaik Betawi dengan tujuan agar dapat melestarikan kebudayaan Betawi dengan baik serta menjadikan budaya Betawi sebagai ikon Jakarta dan dikenal tidak hanya di dalam negeri saja tetapi juga di luar negeri internasional. 44 Partisipasi politik yang 43 Sammuel P Huntington Joan Nelson, Partisipasi POlitik di Negara Berkembang, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1994, h. 9 44 Wawancara Penulis dengan Ketua DPD FORKABI Jakarta Selatan Bpk. H. Abdul Goni, Jakarta, tanggal 11 Februari 2008. dilakukan oleh warga FORKABI juga bisa disebut sebagai partisipasi politik yang bersifat otonom mandiri dan dimobilisasikan kelompok. Bersifat otonom karena pada dasarnya warga Betawi menginginkan adanya putra-putra Betawi yang dapat masuk ke dalam jajaran pemerintahan baik di pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, hal tersebut dilakukan untuk menepis citra Betawi yang selama ini dikenal hanya sebagai penonton di kampungnya sendiri kini dengan adanya kesempatan tersebut diharapkan agar masyarakat Betawi menjadi pelaku yang membangun di kampungnya sendiri. Sedangkan partisipasi politik FORKABI juga dapat disebut sebagai partisipasi politik yang dimobilisasikan kelompok, karena bagi masyarakat Betawi yang memasuki salah satu organisasi masyarakat yang salah satunya adalah organisasi masyarakat FORKABI maka warga tersebut wajib mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Dalam hal ini FORKABI mendukung penuh pasangan Fauzi Bowo-Priyanto dan keputusan ini harus diikuti oleh para anggota FORKABI se- Jakarta yang merupakan sebuah harga mati bagi FORKABI. 45 Adapun bentuk partisipasi politik aktif yang dilakukan oleh FORKABI adalah menjadi pengurus partai politik dan menjadi organisasi non-politik. Partisipasi politik dalam tingkatan menduduki jabatan politik dan mencari jabatan politik adalah tujuan utama FORKABI, selain itu FORKABI juga memanfaatkan lobby-lobby politik, menggunakan koneksi dalam menyalurkan aspirasi politik FORKABI.bagi warga FORKABI yang menduduki jabatan politik seperti partai politik tidak diwajibkan pada salah satu partai politik saja tetapi FORKABI memberikan kebebasan bagi warganya untuk aktif di partai politik mana saja. TABEL. I JUMLAH PENGURUS FORKABI DALAM PARTAI POLITIK 45 Suara FORKABI, h.8 No Partai Jumlah 1. PAN 28 2. Golkar 19 3. PPP Reformasi 14 4. PDI Perjuangan 12 5. Demokrat 15 6. PPP 7 7. PKB 8 Sumber wawancara pribadi dengan Ketua DPD FORKABI Jakarta Selatan Bapak. Drs. Abdul Ghani, tanggal 11 Februari 2008 Keterangan tabel di atas membuktikan bahwa FORKABI diinstruksikan menjabat di semua partai politik dan tidak terfokus pada satu partai saja. Karena mengisi jabatan dipartai politik terutama posisi strategis dapat mengangkat dan menyalurkan aspirasi politik FORKABI khususnya dan warga Betawi umumnya, dengan hal ini jabatan-jabatan strategis yang ada di partai politik merupakan peluang bagi masyarakat Betawi sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi politiknya. 46 Dengan adanya organisasi masyarakat seperti FORKABI, sampai saat ini menunjukkan signifikansi dan adaptabilitas FORKABI terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Posisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi organisasi peserta pemilu OPP pada masa era Orde Baru untuk menjadikan organisasi masyarakat ormas yang direpresantikan oleh masyarakat sebagai mesin pendulang suara dalam setiap pesta demokrasi. Pemanfaatan FORKABI tersebut pada era-reformasi saat ini masih dilakukan oleh partai-partai peserta pemilu dengan harapan mereka mampu menambah perolehan suara. Selain itu partisipasi FORKABI dalam politik untuk kedepan mengagendakan bahwa segala bentuk kekuasaan atau peluang-peluang yang ada di Jakarta harus direbut oleh orang 46 Wawancara pribadi dengan Ketua DPD FORKABI, tanggal 11 Februari 2008 Betawi yang berpotensi. Karena menurut kertua umum FORKABI H. Husein Tsani banyak sekali potensi yang dimiliki oleh putra daerah untuk menjabat di suatu jabatan strategis baik di pemerintahan daerah, kota madya maupun di pemerintahan pusat. Hal ini untuk membuktikan bahwa warga Betawi tidak saja menjadi pesuruh atau kaki tangan orang tertentu dan jangan sampai di sepelekan oleh para pendatang urban karena selama ini FORKABI selalu dijadikan alat untuk memenuhi hasrat kekuasaan tertentu. 47

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik FORKABI