BAB IV ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT
SYARIAH PD. BPRS KOTA BEKASI BERDASARKAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 917PBI2007
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor : 917PBI2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah, disebutkan
bahwa tingkat kesehatan BPRS adalah hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja BPRS melalui penilaian
kuantitatif dan penilaian kualitatif terhadap faktor keuangan yang terdiri dari faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas; dan penilaian kualitatif terhadap
faktor manajemen. Penilaian kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan maupun
proyeksi rasio-rasio keuangan BPRS. Sedangkan penilaian kualitatif adalah penilaian terhadap faktor manajemen dan faktor-faktor hasil penilaian kuantitatif dengan
mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan.
A. Penilaian Faktor Permodalan Capital, Kualitas Asset Asset Quality,
Rentabilitas Earning, Likuiditas Liquidity, Dan Manajemen Management
1. Penilaian Faktor Permodalan Capital
Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan bank dan sekaligus berfungsi sebagai penyangga kepercayaan
masyarakat. Setiap penciptaan aktiva, di samping berpotensi menghasilkan keuntungan juga berpotensi menghasilkan risiko. Oleh karena itu modal juga
harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga
atau masyarakat. Peningkatan peran aktiva sebagai penghasil keuntungan harus serentak dibarengi dengan pertimbangan risiko yang mungkin timbul guna
melindungi kepentingan para pemilik dana.
39
Penilaian permodalan dimaksudkan untuk mengevaluasi kecukupan modal BPRS dalam mengelola eksposur risiko saat ini dan di masa mendatang, melalui
penilaian kuantitatif dan kualitatif atas rasiokomponen-komponen berikut:
6 Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio CAR - Rasio
Utama
Rasio kecukupan modal dihitung dengan cara modal inti ditambah modal pelengkap dibagi dengan Aktiva tertimbang menurut risiko ATMR. Modal
inti dan modal pelengkap merupakan modal yang dimiliki BPRS. Pengertian aktiva dalam perhitungan ATMR ini mencakup baik aktiva yang tercantum
dalam neraca maupun pos tertentu dalam aktiva yang bersifat administratif yang masih bersifat komitmen yang disediakan oleh BPRS bagi pihak ketiga.
Perhitungan Modal dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku.
39
Zainul Arifin, Op.Cit, h. 147
Di PD. BPRS Kota Bekasi, modal inti adalah sebesar Rp 5.251.616 modal pelengkap adalah sebesar Rp 69.275 dan ATMR adalah sebesar Rp
10.734.633 lihat lampiran data permodalan dan ATMR.
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai CAR 49,57 merupakan peringkat : 1
7 Rasio Proyeksi Kecukupan Modal Rasio Penunjang
Rasio proyeksi kecukupan modal dihitung dengan cara CAR
T1
dibagi dengan CAR
T0.
CAR
T1
merupakan hasil proyeksi Kecukupan Pemenuhan Modal Minimun KPMM untuk periode berikutnya, berdasarkan
perhitungan regresi dengan menggunakan data KPMM selama 12 bulan terakhir. CAR
T0
merupakan nilai KPMM bank pada periode penilaian. Di PD. BPRS Kota Bekasi, CAR
T0
adalah sebesar 49,57 dan CAR
T1
adalah sebesar 55,20 dan lihat lampiran data keuangan series.
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai P CAR 1,1 merupakan peringkat : 2
100 ATMR
Pelengkap Inti
Modal CAR
+ =
100 633
. 734
. 10
. 275
. 69
. 616
. 251
. 5
. x
Rp Rp
Rp +
=
57 ,
49 =
57 ,
49 20
, 55
=
1 ,
1 =
1 T
T
CAR CAR
CAR =
∆
8 Rasio Kecukupan Equity ECR - Rasio Observed
Rasio kecukupan equity dihitung dengan cara M
Tier 1
atau modal inti ditambah PPAP atau penyisihan penghapusan aktiva produktif dibagi dengan
PPAPWD atau penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk. Perhitungan M
tier1
berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Perkreditan Rakyat
Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku. PPAP yang wajib dibentuk PPAPWD berpedoman pada ketentuan
Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku, yang besarnya ditetapkan sebagai
berikut: Cadangan umum: 0,5 x Total aktiva produktif yang digolongkan lancar. Cadangan khusus: 10 x aktiva yang digolongkan kurang lancar
setelah dikurangi nilai agunan + 50 x aktiva yang digolongkan diragukan setelah dikurangi nilai agunan + 100 x aktiva yang digolongkan lancar
setelah dikurangi nilai agunan. Di PD. BPRS Kota Bekasi, M
Tier 1
adalah sebesar Rp 5.251.616 , PPAP adalah sebesar Rp 191.197 dan PPAPWD adalah sebesar Rp 53.927 lihat
tabel 4.4.
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai ECR 100,93 merupakan peringkat : 1
PPAPWD PPAP
M ECR
Tier
+ =
1
927 .
53 197
. 191
616 .
251 .
5 Rp
Rp Rp
+ =
93 .
100 =
9 Rasio kecukupan modal inti terhadap dana pihak ketiga EDR -
Rasio Observed
Rasio kecukupan modal inti terhadap dana pihak ketiga dihitung dengan cara M
Tier 1
dibagi dengan DPK
g.
M
Tier 1
Merupakan modal inti yang dimiliki BPRS, sedangkan DPK
g
merupakan dana pihak ketiga non profit sharing yang dijamin oleh Bank namun tidak dijamin oleh LPS Lembaga Penjamin
Simpanan. Di PD. BPRS Kota Bekasi, M
Tier 1
adalah sebesar Rp 5.251.616 dan DPK
g
adalah sebesar Rp 1.788.218 lihat lampiran data permodalan.
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai EDR 2,94 merupakan peringkat : 1
10 Fungsi Intermediasi atas dana investasi dengan metode Profit Sharing
FI - Rasio Observed
Fungsi Intermediasi atas dana investasi dengan metode Profit Sharing dihitung dengan cara D
ps
dibagi dengan D
total.
D
ps
merupakan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank dan menggunakan metode bagi
hasil profit sharing sedangkan D
total
merupakan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank.
DPKg M
EDR
Tier 1
=
218 .
788 .
1 616
. 251
. 5
Rp Rp
= 94
, 2
=
Di PD. BPRS Kota Bekasi, D
ps
adalah sebesar Rp 5.347.510 dan D
total
adalah sebesar Rp 7.135.728 lihat lampiran data permodalan.
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai FI 2,94 merupakan peringkat : 1
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Rasio Faktor Permodalan
FAKTOR NAMA RASIO
JENIS RASIO
NILAI RASIO
PERINGKAT 1. Rasio KPMM
Utama 49,57
1,00
2. Rasio Proyeksi KPMM Penunjang