Rasio Efisiensi Operasi Utama Rasio Income Generate Asset Penunjang Rasio Net Margin Operasional - Struktural Penunjang Rasio Biaya Tenaga Kerja Terhadap Pembiayaan Observasi Rasio ROA Observasi Rasio ROE Observasi Rasio Return on Investmen Account Holder

Sedangkan DPK yang berasal dari profit sharing adalah dana pihak ketiga yang berasal dari profit sharing. DPK yang berasal dari profit sharing dihitung dari rata-rata dari 12 bulan terakhir dari bulan laporan. Di PD. BPRS Kota Bekasi, Bagi hasil kepada pemilik dana PLS adalah sebesar Rp 414.746 dan DPK yang berasal dari profit sharing adalah sebesar Rp 5.249.569 lihat lampiran data keuangan series. 100 x sharing profit dari berasal yang DPK PLS dana pemilik hasil Bagi holder Account ROI = 100 569 . 249 . 5 746 . 414 x Rp Rp = 90 , 7 = Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai ROI Account holder 7,90 merupakan peringkat : 5 Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Rasio Faktor Rentabilitas FAKTOR NAMA RASIO JENIS RASIO NILAI RASIO PERINGKAT

1. Rasio Efisiensi Operasi Utama

75,40 1,00

2. Rasio Income Generate Asset Penunjang

80,52 3,00

3. Rasio Net Margin Operasional - Struktural Penunjang

7,95 2,00

4. Rasio Biaya Tenaga Kerja Terhadap Pembiayaan Observasi

8,77 5,00

5. Rasio ROA Observasi

6,01 1,00

6. Rasio ROE Observasi

16,52 3,00 RENTABILITAS

7. Rasio Return on Investmen Account Holder Observasi

7,90 5,00 Berdasarkan hasil penetapan peringkat setiap komponen faktor Rentabilitas di atas, peringkat faktor rentabilitas dinilai dan ditetapkan melalui analisis atas peringkat rasio utama dan peringkat rasio penunjang dengan mempertimbangkan indikator pendukung danatau pembanding yang relevan. Prosedur perhitungan agregasi rasio komponen faktor Rentabilitas sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 929DPbS tanggal 7 Desember 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah adalah sebagai berikut: a. Nilai peringkat rasio utama akan menjadi nilai peringkat faktor yang dipengaruhi oleh peringkat rasio penunjang. 1 Apabila peringkat rasio penunjang adalah peringkat 3, maka rasio tersebut tidak memberikan pengaruh pada peringkat faktor peringkat 3 merupakan nilai par yang tidak memberikan pengaruh. 2 Apabila peringkat rasio penunjang lebih besar dari peringkat 3, maka rasio tersebut akan menambah nilai peringkat faktor sehingga peringkat faktor menjadi lebih buruk. 3 Apabila peringkat rasio penunjang lebih kecil dari peringkat 3, maka rasio tersebut akan mengurangi nilai peringkat faktor sehingga peringkat faktor menjadi lebih baik. b. Besarnya pengaruh nilai peringkat rasio penunjang terhadap peringkat faktor ditentukan berdasarkan bobot tertentu. Besarnya bobot ditetapkan berdasarkan judgement. c. Hasil penjumlahan nilai peringkat rasio utama dan rasio penunjang akan membentuk nilai peringkat faktor. d. Pada tahap akhir, penetapan nilai peringkat faktor dilakukan dengan mempertimbangkan rasio pengamatanobserved dan indikator pendukung danatau pembanding yang relevan judgement. Tabel 4.8 Perhitungan Agregasi Rasio Faktor Rentabilitas No KomponenRasio Jenis Ratio Peringkat Deviasi Bobot Peringkat Setelah Bobot Peringkat Faktor Peringkat akhir 1 2 3 4 5 6 1 REO U 75,40 1 1 1 1 2 IGA P 0,81 3 3 NSOM P 0,08 2 4 RTK O 8,77 5 5 ROA O 6,01 1 6 ROE O 16,52 3 7 ROI Account Holder O 7,90 5 Dari tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa peringkat faktor Rentabilitas earning adalah peringkat 1, kondisi ini mengindikasikan PD. BPRS Kota Bekasi memiliki efisiensi operasi yang sangat tinggi dan stabil sehingga memiliki potensi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.

4. Penilaian faktor Likuiditas Liquidity