15. Jumlah Aktiva 11.650.811
1.427.488 543.377
13.621.676 16. Aktiva yang diklasifikasikan
713.744 407.533
1.121.277
selain pada bank konvensional
ket: Aktiva produktif yang diklasifikasikan: 50 x KAP kurang Lancar + 75 x KAP Diragukan +
100 x KAP Macet Sumber: data keuangan perusahaan yang diolah
Dalam melakukan kegiatan penanaman dana, bank mempunyai risiko kerugian atas kegagalan penanaman dananya. Untuk menjaga agar bank mampu
dan siap menanggung risiko kerugian dari penanaman dana tersebut dan untuk menjaga kelangsungan usahanya, maka BPRS wajib membentuk penyisihan
penghapusan aktiva, baik aktiva produktif maupun aktiva non produktif berupa cadangan yang harus dibentuk sebesar presentasi tertetu berdasarkan kualitas
aktiva.
Tabel 4.4 Data Penyisihan Penghapusan Aktiva PPA
30 Juni 2008 Dalam Ribuan Rupiah
PPA yang wajib dibentuk PPAPWD PPA yang telah dibentuk
Aktiva Cadangan Umum
Cadangan Khusus CadanganUmum
Cadangan Khusus Aktiva Produktif
1. Penempatan pada bank lain 2. Piutang Mrabahah
25.529 -
29.275 51.922
3. Piutang Salam 4. Piutang Istisna’
5. Piutang Qardh
568 -
6. Pembiayaan Mudharabah 7. Pembiayaan Musyarakah
27.830 -
40.000 70.000
8. Piutang Multijasa
9. Jumlah PPAP
53.927 69.275
121.922
Aktiva Non Produktif
10. Agunan yang diambil alih
1.593
11. Jumlah PPA Non Produktif
1.593
Jumlah PPA 9 + 11
55.520 69.275
121.922
Selain pada bank konvensional
Keterangan: Cadangan umum: 0,5 x Total aktiva produktif yang digolongkan lancar
Cadangan khusus: 10 x aktiva yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan + 50 x aktiva yang digolongkan diragukan setelah dikurangi nilai agunan + 100 x aktiva yang
digolongkan macet setelah dikurangi nilai agunan Sumber: data keuangan perusahaan yang diolah
Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi aset BPRS dalam mengelola eksposur risiko saat ini dan di masa mendatang, melalui
penilaian kuantitatif dan kualitatif atas rasiokomponen-komponen berikut:
a. Rasio Kualitas Aktiva Produktif EAQ - Rasio Utama
Rasio Kualitas Aktiva Produktif dihitung dengan cara 1 dikurangi dengan EAaR atau aktiva produktif yang diklasifikasikan dibagi EA atau
aktiva produktif. EAaR atau aktiva produktif yang diklasifikasikan merupakan aktiva produktif yang sudah maupun yang mengandung potensi
tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian yang besarnya ditetapkan sebagai berikut: 50 dari aktiva produktif yang digolongkan
Kurang Lancar, 75 dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan, 100 dari aktiva produktif yang digolongkan Macet. EA merupakan aktiva
produktif sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva bagi bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsip
syariah yang berlaku. Di PD. BPRS Kota Bekasi, EAaR atau aktiva produktif yang
diklasifikasikan adalah sebesar Rp 1.121.277 dan EA atau aktiva produktif adalah sebesar Rp 13.303.065 lihat tabel 4.3.
100 1 −
= EA
EAaR EAQ
100 065
. 303
. 13
277 .
121 .
1 1
x Rp
Rp −
=
100 08
, 1
x −
=
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai EAQ 92 merupakan peringkat : 2
b. Rasio pembiayaan bermasalah NPF - Rasio Penunjang
Rasio pembiayaan bermasalah dihitung dengan cara JPB atau jumlah pembiayaan bermasalah dibagi dengan JP atau jumlah pembiayaan. JPB
merupakan jumlah pembiayaan yang tergolong dalam kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah yang berlaku. sedangkan JP merupakan jumlah pembiayaan
yang dimiliki oleh bank. Di PD. BPRS Kota Bekasi, JPB atau jumlah pembiayaan bermasalah adalah sebesar
Rp 1.970.865 dan JP atau jumlah pembiayaan adalah sebesar Rp 13.303.065 lihat tabel 4.3.
100 065
. 303
. 13
. 865
. 970
. 1
. x
Rp Rp
=
82 ,
14 .
Rp =
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai NPF 14,82 merupakan peringkat : 4
c. Rasio tingkat rata-rata pengembalian pembiayaan hapus buku ARR -
Rasio Observed
92 =
100 JP
JPB NPF
=
Rasio tingkat rata-rata pengembalian pembiayaan hapus buku dihitung dengan cara Average atau rata-rata dari RV atau Recovery Value dibagi
TWO atau Total Write Off. RV atau Recovery Value merupakan nilai pembiayaan yang berhasil ditagih kembali oleh BPRS setelah dihapus buku.
Sedangkan TWO atau Total Write Off merupakan jumlah pembiayaan yang telah dihapus buku oleh BPRS.
Di PD. BPRS Kota Bekasi, RV atau Recovery Value adalah sebesar Rp 0 dan Total Write Off adalah sebanyak 6 pembiayaan lihat lampiran data
Recover Rate.
100 6
x Average
= =
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai ARR 0 merupakan peringkat : 5
d. Rasio Nasabah Pembiayaan Bermasalah NPB - Rasio Observed
Rasio Nasabah Pembiayaan Bermasalah dihitung dengan cara JNB atau jumlah nasabah pembiayaan bermasalah dibagi dengan JNP atau jumlah
nasabah pembiayaan. JNB merupakan jumlah nasabah pembiayaan yang tergolong dalam kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet jumlah
rekening sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah yang
berlaku. Sedangkan JNP merupakan jumlah nasabah pembiayaan yang dimiliki oleh bank. jumlah rekening.
100 =
TWO RV
Average ARR
Di PD. BPRS Kota Bekasi, JNB atau jumlah nasabah pembiayaan bermasalah adalah sebanyak 95 rekening pembiayaan dan JNP adalah
sebanyak 557 rekening pembiayaan lihat lampiran data kolektibilitas pembiayaan.
100 557
95 x
= 06
, 17
= Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai NPB 17,06 merupakan
peringkat : 5
e. Rasio Haircut Rasio Observed
Rasio Haircut dihitung dengan cara exposure enhancement atau agunan yang diperhitungkan dibagi APYD atau aktiva produktif yang
diklasifikasikan. Di PD. BPRS Kota Bekasi, Exposure enhancement atau agunan yang
diperhitungkan adalah sebesar Rp 2.440.284 dan APYD atau aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah sebesar Rp 1.121.277 lihat tabel 4.3.
100 x
APYD t
Enhancemen Exposure
Haircut =
100 277
. 121
. 1
284 .
440 .
2 x
Rp Rp
=
63 ,
217 =
100 JNP
JNB NPB
=
Berdasarkan kriteria penilaian peringkat, nilai Haircut 219,71 merupakan peringkat : 1
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Rasio Faktor Kualitas Aset
FAKTOR NAMA RASIO
JENIS RASIO NILAI RASIO
PERINGKAT 1. Rasio EARNING ASSET QUALITY
Utama 92
2,00
2. Rasio FINANCING PERFORMANCE Penunjang
14,82 4,00
3. Rasio RECOVERY RATE Observasi
5,00
4. Rasio Nasabah Bermasalah Observasi
17,06 5,00
KUALITAS AKTIVA
5. Rasio Haircut Observasi
217,63 1,00
Berdasarkan hasil penetapan peringkat setiap komponen faktor Kualitas aset di atas, peringkat faktor Kualitas aset dinilai dan ditetapkan melalui analisis atas
peringkat rasio utama dan peringkat rasio penunjang dengan mempertimbangkan indikator pendukung danatau pembanding yang relevan.
Prosedur perhitungan agregasi rasio komponen faktor kualitas aset sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 929DPbS tanggal 7
Desember 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah adalah sebagai berikut:
a. Nilai peringkat rasio utama akan menjadi nilai peringkat faktor yang dipengaruhi oleh peringkat rasio penunjang.
1 Apabila peringkat rasio penunjang adalah peringkat 3, maka rasio tersebut tidak memberikan pengaruh pada peringkat faktor peringkat 3
merupakan nilai par yang tidak memberikan pengaruh. 2 Apabila peringkat rasio penunjang lebih besar dari peringkat 3, maka
rasio tersebut akan menambah nilai peringkat faktor sehingga peringkat faktor menjadi lebih buruk.
3 Apabila peringkat rasio penunjang lebih kecil dari peringkat 3, maka rasio tersebut akan mengurangi nilai peringkat faktor sehingga peringkat
faktor menjadi lebih baik. b. Besarnya pengaruh nilai peringkat rasio penunjang terhadap peringkat faktor
ditentukan berdasarkan bobot tertentu. Besarnya bobot ditetapkan berdasarkan judgement.
c. Hasil penjumlahan nilai peringkat rasio utama dan rasio penunjang akan membentuk nilai peringkat faktor.
d. Pada tahap akhir, penetapan nilai peringkat faktor dilakukan dengan mempertimbangkan rasio pengamatanobserved dan indikator pendukung
danatau pembanding yang relevan judgement.
Tabel 4.6 Perhitungan Agregasi Rasio Faktor Kualitas Aset
No Komponen
Rasio Jenis
Ratio Peringkat
Deviasi Bobot
Peringkat Setelah
Bobot Peringkat
Faktor Peringkat
akhir
1 2
3 4
5 6
1 EAQ
U 92
2 2.00
2.15 2.00
2 NPF
P 0,15
4 2
7,5 0.15
3 ARR
O 5
4 NPB
O 17,06
5 5
Haircut O
217,63 1
Berdasarkan tabel 4.6 Perhitungan Agregasi Rasio Faktor Kualitas Aset di atas, menggambarkan peringkat kualitas aset yang diperoleh PD. BPRS Kota
Bekasi adalah peringkat 2. Hal ini mengindikasikan bahwa PD. BPRS Kota Bekasi memiliki aktiva produktif dengan tingkat pengembalian yang tinggi.
3. Penilaian faktor Rentabilitas earning