Tanaman Uji Bahan Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta penelitian ini dilakukan oleh Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka, LPPM – IPB, Bogor. Metode penapisan fitokimia tersebut dapat dilihat pada lampiran 3.

3.3.3 Penyiapan Seduhan dan Karakterisasi Seduhan Daun Teh Putih

Pada penelitian ini daun teh putih yang digunakan berada dalam satu kemasan yang sama dan diseduh sesuai dengan saran penyajian pada kemasan. Penyiapan daun teh putih pada penelitian ini divariasikan yaitu seduhan 1 menggunakan daun teh kering yang langsung dari kemasan, seduhan 2 menggunakan daun teh putih hasil seduhan pertama dan seduhan 3 menggunakan daun teh putih yang sebelumnya diserbuk halus dengan cara digiling pada lumpang alu kemudian diayak dengan ayakan Mesh 20. Bertujuan untuk mendapatkan hasil seduhan daun teh putih yang memiliki kandungan total fenol tertinggi untuk digunakan pada uji penghambatan pertumbuhan dan penghancuran biofilm S. aureus. Mula – mula tiap variasi daun teh putih ditimbang sebanyak 2 gram, lalu diseduh menggunakan 100 mL akuades bersuhu 90°C dalam keadaan ditutup dan diamkan selama 10 menit tanpa di aduk. Setelah diseduh daun teh putih disaring dengan menggunakan kertas saring untuk memisahkan daun teh dari seduhan lalu disaring kembali menggunakan membran penyaring berukuran 0.2 µ untuk menghindari kontaminan. Hasil tiap seduhan dikarakterisasi dengan cara dianalisis secara kuantitatif kandungan total fenolnya di Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka, LPPM – IPB, Bogor, Jawa Barat. Metode analisis total fenol tersebut dapat dilihat pada lampiran 4. Seduhan daun teh putih yang memiliki kandungan total fenol polifenol tertinggi selanjutnya dilakukan penyiapan berbagai seri konsentrasi dengan dilakukan pengenceran menggunakan akuades steril dengan seri konsentrasi 1, 2, 4 dan 8 vv untuk pengujian aktivitas penghambatan pertumbuhan dan penghancuran biofilm S. aureus. Perhitungan pengenceran tersebut dapat dilihat pada lampiran 6. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.4 Preparasi Bakteri Uji