UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tiap well dan diinkubasi pada suhu ruang selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan pembacaan pertumbuhan biofilm Absorbansi OD
595
menggunakan alat iMark- Biorad Microplate Reader. Pengujian dilakukan triplo dan dikerjakan secara
aseptis di dalam Laminar Air Flow LAF yang sebelumnya telah dibersihkan dengan alkohol, lalu disterilkan dengan UV yang dinyalakan selama lebih kurang
2 jam sebelum digunakan. Hasil nilai absorbansi terbesar dinyatakan sebagai pembentukan biofilm S. aureus yang optimal. Waktu inkubasi optimal digunakan
untuk kontrol negatif pada uji penghambatan pertumbuhan dan penghancuran biofilm S. aureus.
3.3.6 Uji Aktivitas Penghambatan dan Penghancuran Biofilm S. aureus
Secara In Vitro Prasasti dan Hertiani, 2010; Sandasi et al., 2010
3.3.6.1 Uji Penghambatan Pertumbuhan dan Perkembangan Biofilm
Tujuan dilakukan uji penghambatan pertumbuhan biofilm adalah untuk mendapatkan aktivitas seduhan teh putih dalam penghambatan pertumbuhan
biofilm S. aureus. Pengujian dilakukan secara in vitro menggunakan microtitterplate flat-bottom polystyrene 96 wells. Dilakukan secara aseptis di
dalam Laminar Air Flow LAF yang sebelumnya telah dibersihkan dengan alkohol, lalu disterilkan dengan UV yang dinyalakan selama lebih kurang 2 jam
sebelum digunakan. Suspensi bakteri uji, seduhan daun teh putih dan media dimasukkan dalam
waktu bersamaan. Ke dalam tiap well dimasukkan media HTR sebanyak 60 µL, suspensi bakteri uji sebanyak 70 µL dan seduhan daun teh putih sebanyak 70 µL
dengan variasi konsentrasi 1, 2, 4, dan 8 vv. Kemudian diinkubasi selama 2 hari pada suhu 37
°
C. Setelah masa inkubasi, microplate dicuci menggunakan air mengalir sebanyak 3 kali, kemudian ditambahkan 200 µL
larutan kristal violet 1 ke tiap well dan diinkubasi pada suhu ruang selama 15 menit. Microplate dicuci kembali menggunakan air mengalir sebanyak 3 kali.
Larutan etanol 96 sebanyak 200 µL dimasukkan ke tiap well dan diinkubasi pada suhu ruang selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan pembacaan pertumbuhan
biofilm Absorbansi OD
595
menggunakan alat iMark-Biorad Microplate Reader.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengujian dilakukan triplo. Persentase penghambatan dari biofilm S. aureus dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :
penghambatan =
3.3.6.2 Uji Penghancuran Biofilm
Tujuan dilakukan uji penghancuran biofilm adalah untuk mendapatkan aktivitas seduhan daun teh putih dalam menghancurkan biofilm S. aureus.
Pengujian ini dilakukan sebagaimana pada uji penghambatan pertumbuhan biofilm, hanya saja seduhan daun teh putih ditambahkan pada biofilm yang telah
terbentuk. Biofilm terbentuk setelah masing-masing wells diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37°C dengan jumlah suspensi bakteri uji sebanyak 200 µL media
heterotrof HTR. Setelah terbentuknya biofilm, suspensi bakteri uji dalam microplate tersebut dibuang, kemudian dimasukkan seduhan daun teh putih
sebanyak 200 µL dengan variasi konsentrasi 1, 2, 4 dan 8 vv. Selanjutnya diinkubasi pada suhu ruang selama 1 jam. Setelah masa inkubasi,
microplate dicuci menggunakan air mengalir sebanyak 3 kali, dan diberi perlakuan sebagaimana yang telah dilakukan pada uji penghambatan pertumbuhan
biofilm. Persentase penghancuran dari biofilm S. aureus dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :
penghancuran =
3.3.7 Rancangan Penelitian dan Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan desain penelitian post test only control-group design. Data yang diperoleh dari uji
aktivitas penghambatan dan penghancuran biofilm S. aureus merupakan data kuantitatif berupa nilai absorbansi atau pertumbuhan biofilm absorbansi OD
595
. Data hasil pengujian aktivitas penghambatan dan penghancuran biofilm seduhan
teh putih C. sinensis terhadap biofilm S. aureus dianalisis secara statistik. Tujuan dilakukan analisa statistik adalah untuk melihat apakah seduhan daun teh