Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Shardlow pada bab dua lalu bahwa pemberdayaan pada intinya membahas
bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk
membentuk masa depan sesuai keinginan mereka.
82
Seperti halnya organisasi atau komunitas lain, bank sampah POKLILI juga memiliki proses-proses yang dilaksanakan melalui
beberapa tahapan dalam melakukan pemberdayaan melalui kegiatan daur ulang sampah plastik, seperti yang diungkapkan oleh Nana
Mintarti pada bab dua, yaitu:
83
a. Penyadaran
Kegiatan penyadaran meliputi proses pengenalan potensi diri dan lingkungan yang dapat dikembangkan di lingkungan tempat
tinggal. Serta membantu komunitas untuk memahami keadaan dirinya, dalam bentuk informasi, teknologi, modal, dan peluang
untuk berkarya. Sampah yang ada di Perumahan Griya Lembah Depok menjadi
masalah yang belum terselesaikan, sehingga muncullah ide beberapa masyarakat yang telah mengenali potensi dirinya dan
lingkungan untuk bisa lebih memanfaatkan sampah dengan mengurangi volume sampah di lingkungan perumahan Griya
Lembah Depok. Bank sampah sendiri juga memberikan pemahaman kepada
para warga sekitar untuk mulai memilah-milah sampah sejak dari rumah, karena sampah dikumpulkan oleh warga untuk disetorkan
ke bank sampah, lingkungan berubah menjadi lebih bersih dan rapi. Bank sampah juga membuat masyarakat melatih diri mereka
82
Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, cet-2, h.206.
83
Siti Habibah, “Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Wirausaha Daur Ulang Sampah Kering di Kelurahan Pasar Minggu”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2009, h.18-19, tidak dipublikasikan.
dengan pelatihan dan kegiatan-kegiatan didalamnya agar bisa mengolah sampah dengan baik.
Proses mengolah atau memanfaatkan sampah dilakukan dengan cara mendaur ulang sampah dan dibuat menjadi kerajinan
tangan yang memiliki nilai. Sampah-sampah yang akan didaur ulang adalah sampah plastik karena plastik dirasa menjadi sampah
yang sangat banyak menumpuk dan mudah untuk didaur ulang.
b. Pengorganisasian
Kegiatan pengelolaan sampah di lingkungan perumahan Griya Lembah Depok bermula dari adanya kegiatan di RT 003 RW 024
dalam rangka untuk mengurangi volume sampah pada tahun 2008. Awalnya komunitas bank sampah disini belum terbentuk, para ibu-
ibu PKK yang diketuai oleh ibu Djuniawan Wanitarti mengelola sampah organik menjadi kompos dan sampah-sampah kering dan
dibuat menjadi produk kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi.
Dengan berakhirnya
masa kepengurusan
RT, untuk
mempopulerkan kegiatan dan nama kelompok yang telah berjalan 2 tahun ini maka kegiatan ini diberi nama POKLILI Kelompok
Peduli Lingkungan. Karena kegiatan ini dinilai banyak warga sangat bermanfaat maka POKLILI sering diundang dan dikunjungi
untuk presentasi dan memberikan pelatihan mulai tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Organisasi Masyarakat, Yayasan Sekolah,
BUMN, UMKM, maupun Perorangan. Agar kegiatan POKLILI lebih berkembang dan untuk
menunjang proses pengelolaan sampah secara baik maka kegiatan ini diberi nama Bank Sampah POKLILI.
c. Kaderisasi