60, pada stadium 3 tinggal 25, dan pada stadium 4 penderita sulit diharapkan bertahan. Kompas, 2007
2.3 Penyebab Kanker Serviks
Umumnya kanker serviks mulai menyerang dari leher rahim bagian dari uterus atau rahim dan kemudian mencapai vagina. Tumor tersebut tumbuh dengan
menyebar ke arah atas menuju ke endometrial cavity, ke arah bawah menuju ke vagina dan ke sisi menuju ke arah dinding pelvis. Kanker tersebut juga bisa
menginvasi pundi kencing dan rectum secara terus. Agustin A Garcia, MD 2010 Lokasi yang sering kali terjadinya metastasis adalah bahagian noda limpa
ekstrapelvik, hati, paru dan tulang. Kanker ini akan menyebar secara bertahap bila tak terdeteksi secara dini dan
diberikan pengobatan. Lalu apa penyebab terjadinya kanker pada leher rahim? Penyebab paling umum
adalah serangan virus HPV human papillomavirus. Ada 100 tipe virus HPV yang teridentifikasi dan kebanyakan tidak berbahaya serta tidak menunjukkan
gejala. Sebanyak 40 tipe HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sasarannya adalah alat kelamin dan digolongkan menjadi dua golongan yaitu tipe
HPV penyebab kanker dan HPV beresiko rendah. Garcia Agustin A, 2010 Terdapat 15 jenis tipe yang menyebabkan kanker yang dapat mengarah kepada
kanker serviks, yakni HPV 16, 18, 45 dan 31 yang merupakan penyebab lebih dari 80 persen kasus kanker di Asia Pasifik dan dunia. Puguh A. M. 2010
2.3.1 Human papillomavirus
HPV merupakan virus heterogenus yang mengandungi DNA kembar bulat yang tertutup. Genom virus tersebut mempunyai 6 jenis protein yaitu , E1, E2, E3, E4,
E6, E7, yang dimana berfungsi sebagai protein regulatori dan 2 lagi protein L1, L2, yang membentuk kapsid virus tersebut.
Sehingga hari in 77 genotip HPV yang berlainan telah dijumpai dan telah diklonisasi yang dimana diantaranya tipe 6, 11, 16, 18, 26, 31, 33, 35, 39, 42, 43,
Universitas Sumatera Utara
44, 45, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 66, dan 68 mempunyai sifat untuk menginfeksi tisu anogenital. Garcia Agustin A, 2010
HPV yang menginfeksi servik manusia tergolong dalam dua kelompok. Tipe resiko rendah, HPV 6b dan 11, yang terkait dengan SIL tahap rendah tetapi tidak
pernah dijumpai dalam kanker invasif. Tipe HPV resiko tinggi, HPV 16 dan 18, dijumpai dalam 50-80 kasus SIL dan dalam 90 kanker invasive. Walaupun
jarang, tipe 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 73, dan 82 perlu dilihat dalam kumpulan karsinogenik. Garcia Agustin A, 2010
Perbedaan yang ketara diantara kedua tipe ini kelihatan selepas infeksi, tipe resiko rendah berada dalam keadaan DNA episomi ekstrakromosomal dan tipe resiko
tinggi memasuki ke dalam DNA sel host. Proses rekombinasi ini sering menyebabkan E6 dan E7 mengikat secara terus dengan promoter virus yang
menyebabkannya untukk memindahkan karakteistiknya selepas integrasi. Oleh karena E7 mengikat dan menginaktivasi protin Rb protein manakala E6 mengikat
p53 dan menyebabkan berlaku degradasi, kehilangan fungsional TP53 dan RB menyebabkan resistensi pada apoptosis yang seterusnya menyebabkan
pertumbuhan sel yang tidak terkawal setelah DNA rusak. Ini seterusnya mengakibatkan terjadinya malignancy. Garcia Agustin A, 2010
2.3.2 Human immunodeficiency virus
Peran infeksi virus HIV dalam patogenesiss kanker servikal tidak dapat dipahami dengan sepenuhnya. Studi menunjukkan wanita HIV-seropositine mempunyai
prevalensi yang lebih tinggi daripada wanita serogenotive dan juga prevalensi HPV berakibat terus terhadap immunosupresi yang diukur dengan menggunakan
kiraan CD-4. Garcia Agustin A, 2010 Penyebab lain terjadinya kanker serviks adalah merokok, hubungan seksual
pertama dilakukan pada usia dini, berganti-ganti pasangan seksual, gangguan sistem kekebalan tubuh, pemakaian pil KB, infeksi atau pemakaian bahan kimia
secara menahun, penggunaan pembalut yang kualitasnya rendah, penggunaan bahan kimia yang terlalu berlebihan untuk vagina dan pembiaran atau cuek
Universitas Sumatera Utara
terhadap masalah-masalah berlebihan contohnya keputihan yang berlebihan Jundi Muhammad, 2010
2.4 Stadium Kanker Serviks