BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang akan melihat gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Mengenai Faktor Resiko Terjadinya Kanker Serviks di
Fakultas Kedokteran Gigi USU Tahun 2007. Desain yang digunakan adalah descriptive cross sectional Ini dilakukan dengan memberi kuesioner pada
mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi USU angkatan 2007.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Medan. Ini adalah karena untuk melihat apakah mahasiswi yang berada dalam
jurusan lain selain kedokteraan mempunyai kesadaran terhadap faktor resiko yang menyebabkan kanker serviks.
4.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Juli sehingga September 2010
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi penelitian
Populasi penelitian adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara angkatan 2007 yaitu sebanyak 150 orang. Penentuan angkatan
berdasarkan pertimbangan bahwa mahasisiwi angkatan tersebut sudah seharusnya mempunyai pengetahuan mengenai faktor resiko kanker serviks.
Kriteria eksklusi :
Universitas Sumatera Utara
Mahasiswi yang menderita kanker serviks
4.3.2. Sampel penelitian
Tingkat pengetahuan dinilai daripada kuesioner yang diedarkan kepada mahasiswa sampel. Sebanyak 20 soalan atau pertanyaan akan diajukan dengan 2
pilihan jawaban iaitu jawaban “ya” atau “tidak”. Jawaban “ya” diberi skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0. Pengukuran tingkat pengetahuan mahasiswi
mengenai faktor resiko terjadinya kanker serviks dilakukan berdasarkan jawaban yang diberikan responden menggunakan skala pengukuran Pratomo 1990 maka
dapat dibahagi menjadi tiga kategori yaitu: a
Tingkat pengetahuan baik apabila jawaban responden benar lebih dari 75 dari nilai maksimum.
b Tingkat pengetahuan sedang apabila jawaban responden benar antara 40
sampai 75 dari nilai maksimum. c
Tingkat pengetahuan buruk apabila jawaban responden benar kurang dari 40 dari nilai maksimum.
Dengan demikian, penilaian terhadap persepsi responden berdasarkan sistem skoring, yaitu:
a Skor 16 hingga 20 : Baik
b Skor 8 hingga 15 : Sedang
c Skor dibawah 8 8 : Kurang
Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan rumus dibawah ini, dimana tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95
dan tingkat ketepatan relatif 10 Sastroasmoro dan Ismael, 2008. Maka diperoleh 43 sampel. Jumlah sampel ini dibulatkan menjadi 50 sampel:
Besar sampel : Besar sampel data nomimal pada sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi dihitung dengan rumus:
Universitas Sumatera Utara
N = d²
Zα² pq
Keterangan rumus : N = jumlahbesar sampel
Α = tingkat kemaknaan. Dalam penelitian ini, tingkat kemaknaan yang digunakan ialah α = 0,05, sehingga Zα yaitu kesalahan tipe I penelitian ini sebesar 1,96.
p = proporsi keadaan yang akan dicari = 0,5 q = 1– p = 0,5
d = tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki. Dalam penelitian ini, ditetapkan d = 0,15
Angka-angka yang di atas dimasukkan kembali ke rumus besar sampel : N =
0,15² 1,96² 0,50,5
= 43 orang ≈ 50 orang
4.4 Metode Pengumpulan Data