berubah, misalnya keadaan penduduk dimana tingkat pertumbuhan penduduk sangat mempengaruhi keadaan sosial ketenagakerjaan khususnya tentang angkatan kerja dan
kesejahteraan sosial. Meningkatnya tingkat pertumbuhan penduduk akan berakibat terhadap peningkatan angkatan kerja. Angkatan kerja dimaksud terdiri dari penduduk
yang sudah bekerja dan yang belum bekerja masih dalam pengangguran. Disisi lain, iklim ketenagakerjaan sangat peka terhadap keadaan maupun situasi pertumbuhan
ekonomi, masalah sosial, dan masalah politis dan banyak hal lainnya sehingga visi kedepan mengandung makna yang tersirat dalam iklim sosial dan ketenagakerjaan tentang
situasi atau keadaan yang diharapkan kondusif. b.
Kondusif mengandung arti bahwa dalam perkataan kondusif tersirat rasa aman, tertib hukum, keharmonisan, ketenangan, keserasian, selaras, dan dinamis. Memperhatikan
situasi maupun keadaan ketenagakerjaan yang sangat peka dengan keadaan ekonomi, sosial dan politis. Serta mempertimbangkan permasalahan sosial dan ketenagakerjaan
yang dapat terjadi akibat pengaruh politis dari pihak ekstern.
2. Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi yang ditetapkan. Dengan adanya misi diharapkan
seluruh pegawai dan pihak-pihak yang berkepentinagan dapat mengenal dan mengetahui peran dan program serta hasil yang akan diperoleh.
Misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan adalah : 1.
Meningkatkan kualitas Perencanaan Ketenagakerjaan 2.
Meningkatkan penempatan tenaga kerja dan memperluas kesmpatan kerja 3.
Meningkatkan ketrampilan dan produktivitas kerja
Universitas Sumatera Utara
4. Mewujudkan ketenangan bekerja dan berusaha
5. Mewujudkan kesejahteraan sosial
6. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan di bidang sosial dan ketenaagakerjaan.
7. Memfasilitasi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS dan Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial PSKS 8.
Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian lingkup bantuan sosial sesuai dengan urusan pemerintahan kota
9. Pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi para Penyenadang Masalah Kesejahteraan Sosial
PMKS, penanggulangan bencana dan penanganan daerah kumuh 10.
Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM aparatur
C. Kebijakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
1. Bidang Sosial
Dalam seluruh kehidupan masyarakat baik dinegara – negara yang sudah maju maupun dinegara – negara yang sedang berkembang seperti Indonesia akan selalu terdapat
atau terjadi masalah – masalah sosial atau dengan kata lain Penyakit sosial atau penyandang masalah Kesejahteraan sosial PMKS. Perbedaannya hanya terletak pada kuantitas dan
kualitas masalah-masalah sosial yang mencapai 28 PMKS yaitu balita terlantar, anak terlantar, anak jalanan, anak krban tindak kekerasan, wanita korban tindak kekerasan atau diperlakukan
salah, dan lain-lain. Oleh karena itu, PMKS pada dasarnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, yang
membawa pengaruh negatif kehidupan masyarakat tersebut seperti faktor ekonomi, faktor globalisasi informasi yang mengakibatkan kerentanan budaya, faktor alam yang menimbulkan
bencana, faktor konflik internal dalam masyarakat yang menimbulkan disintegrasi sosial.
Universitas Sumatera Utara
2. Bidang Ketenagakerjaan
Bahwa pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan mengindahkan pelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan persebaran penduduk
tercapai optimal. Mobilitas dan persebaran penduduk yang optimal berdasarkan pada adanya
keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya tampung lingkungan. Persebaran penduduk yang tidak didukung oleh lingkungan dan pembangunan akan menimbulkan
masalah yang kompleks, dimana penduduk menjadi beban bagi lingkungan atau sebaliknya. Pada tahun 2010 diproyeksikan penduduk kota Medan mencapai 2.436.405 jiwa
dibandingkan hasil sensus tahun 2000 dengan pertambahan penduduk 1,28 pertahun, dengan jumlah angkatan kerja pada tahun 2010 sejumlah 85.015 jiwa berdasarkan Badan
Pusat Statistik Kota Medan 2008. Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan di bidang sosial dan tenaga kerja
yang semakin berkualitas, maka kebijakan penyelenggaraan urusan sosial dan tenaga kerja tahun 2010 diarahkan kepada :
1. Meningkatkan akses pasar kerja dan pengurangan pengangguran serta tatacaraprosedur
penempatan tenaga kerja yang berkualitas. 2.
Meningkatkan keterampilan bagi calon tenaga kerja yang etrampil sehingga memudahkan para pencari kerja dapat diterima oleh perusahaan dan dapat membuka usaha sendiri
secara mandiri. 3.
Meningkatkan akses dan pemerataan bantuan sosial 4.
Meningkatkan manajemen bantuan sosial
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA