populasi yang rentan sebelum terinfeksi virus Epstein Barr untuk mencegah terjadinya kanker nasofaring.
Pembedahan diseksi leher radikal dilakukan jika masih ada sisa kelenjar paska radiasi atau adanya kekambuhan kelenjar, dengan syarat bahwa tumor primer sudah
dinyatakan hilang yang dibuktikan dengan pemeriksaan radiologik dan serologi, serta tidak ditemukannya metastasis jauh.
12
2.2 Radioterapi pada Kanker Nasofaring
Radioterapi merupakan terapi standar dari kanker nasofaring. Radioterapi juga dapat dilakukan bersamaan dengan kemoterapi dan atau pembedahan, ataupun
dilakukan ketiga-tiganya.
4,15
Radioterapi mencegah pertumbuhan dan pembelahan sel dengan sangat cepat.
16
Radioterapi berbeda dengan radiologi, dimana radiologi hanya sebagai alat bantu untuk menegakkan diagnosa sedangkan radioterapi sebagai metode
pengobatan.
15
2.2.1 Definisi
Radioterapi atau terapi radiasi adalah metode pengobatan penyakit-penyakit maligna dengan menggunakan radiasi ion, dengan meningkatkan proses ionisasi pada
daerah tertentu yang bertujuan untuk mematikan sel-sel tumor sebanyak mungkin dan memelihara jaringan sehat di sekitar tumor agar tidak menderita kerusakan terlalu
berat.
3
Karsinoma nasofaring bersifat radioresponsif sehingga radioterapi tetap merupakan terapi terpenting.
1,17
Daerah yang diradiasi melibatkan keseluruhan nasofaring dan kelenjar getah bening pada leher.
17
Daerah kelenjar getah bening juga diradiasi apabila kanker
Universitas Sumatera Utara
secara klinis ataupun secara radiologi melibatkan daerah tersebut atau apabila ada resiko terjadi penyebaran ke daerah tersebut.
15
2.2.2 Mekanisme Kerja
Radioterapi menggunakan radiasi ion. Radiasi ion dibagi menjadi 2 yaitu, corpuscular dan elektromagnetik. Radiasi corpuscular ini berupa elektron, proton, dan
neutron, sedangkan radiasi elektromagnetik berupa sinar-X dan sinar gamma. Radiasi elektromagnetik sering disebut dengan photon. Pada praktek klinis, umumnya
radioterapi seluruhnya menggunakan photon.
3
Radiasi ion bekerja pada DNA sel kanker untuk menghilangkan kemampuan
reproduktifitas sel. DNA sel berduplikasi selama mitosis, sel dengan tingkat aktifitas mitotik yang tinggi lebih radiosensitif dibandingkan dengan sel dengan tingkat
aktifitas mitotik yang lebih rendah.
3
Radioterapi bekerja dengan merusak sel DNA kanker. Kerusakan ini disebabkan oleh photon, elektron, proton, neutron, atau sinar
peng-ion yang secara langsung ataupun tidak langsung mengionisasi atom yang membentuk rantai DNA.
15
Radiasi pada jaringan dapat menimbulkan ionisasi air dan elektrolit dari cairan tubuh baik intra maupun ekstra seluler, sehingga timbul ion H
+
dan OH
-
yang sangat reaktif. Ion itu dapat bereaksi dengan molekul DNA dalam kromosom,
sehingga dapat terjadi : -
Rantai ganda DNA pecah -
Perubahan cross-linkage dalam rantai DNA -
Perubahan base yang menyebabkan degenerasi atau kematian sel
Universitas Sumatera Utara
Sel-sel yang masih bertahan hidup akan mengadakan reparasi kerusakan DNAnya sendiri-sendiri. Kemampuan reparasi DNA sel normal lebih baik dan lebih
cepat dari sel kanker sehingga sel-sel kanker lebih banyak yang tetap rusak dan mati dibandingkan dengan sel-sel normal. Keadaan ini dipakai sebagai dasar untuk
radioterapi pada kanker.
1
2.2.3 Dosis Radiasi