Literatur lain mengatakan bahwa penyembuhan dysgeusia sampai pada batas
mendekati normal terjadi 60-120 hari setelah radioterapi selesai dilakukan.
3
Tingkat pemulihan rasa dan waktu pemulihan bergantung pada dosis radiasi yang diterima.
Beberapa pasien mengalami penurunan ketajaman rasa, atau bahkan kehilangan rasa secara permanen, namun pasien yang mendekati tingkat normal dari rasa, juga telah
dilaporkan.
4
2.3.5 Karies Gigi
Karies gigi dapat terjadi pada pasien yang menerima radioterapi. Karies gigi akibat paparan radiasi atau yang sering disebut dengan karies radiasi adalah bentuk
yang paling destruktif dari karies gigi, dimana mempunyai onset dan progresi yang cepat.
4
Karies gigi biasanya terbentuk dan berkembang pada 3-6 bulan setelah terapi radiasi dan mengalami kerusakan yang lengkap pada semua gigi pada periode 3-5
tahun. Penelitian Jham B C dkk 2007 menemukan karies gigi sebanyak 11 dari seluruh sampel.
7
Proses aktivitas karies tidak dapat dievaluasi pada waktu yang cepat setelah radioterapi.
Secara klinis dapat ditemukan 3 tipe lesi karies. Semua tipe lesi ini dapat ditemukan dalam waktu yang sama. Dari sudut pandang progres yang cepat hal ini
sangat mengejutkan karena jarang adanya rasa sakit akut yang berhubungan dengan karies radiasi, walaupun dalam keadaan manifestasi yang sangat berat. Dari tampilan
histologi lesi karies akibat radiasi sama dengan yang terlihat pada lesi karies gigi pada umumnya.
4
Universitas Sumatera Utara
Tipe pertama merupakan lesi yang sering ditemukan, yang bermula pada permukaan labial bagian servikal di insisivus dan kaninus. Pada awalnya, lesi meluas
pada permukaan sekitar seluruh daerah servikal dari gigi, dan kemudian meluas ke dalam, sering menyebabkan kehilangan mahkota seluruhnya. Pada gigi molar,
kehilangan seluruh mahkota gigi kurang sering terjadi; bagaimanapun juga, karies cenderung menyebar ke seluruh permukaan molar dengan perubahan pada
translusensi dan warna sehingga meningkatnya kerapuhan pada gigi. Kadang-kadang, kerusakan yang cepat pada insisal dan permukaan oklusal gigi dapat terlihat dengan
atau tanpa lesi servikal. Tipe kedua dari lesi umumnya terdapat lesi pada bagian superfisial yang
awalnya mengenai bagian bukal yang nantinya mempengaruhi bagian lingual atau palatal dari mahkota gigi, dimana permukaan proksimal jarang terkena. Pada tipe lesi
ini, kerusakan sering ditemukan dan terlokalisasi pada insisal atau oklusal gigi. Hasilnya adalah dekstruksi pada enamel dan dentin, terutama pada bagian bukal dan
palatal gigi. Tipe ketiga jarang ditemukan. Pada tipe ini ditemukan diskolorisasi atau
perubahan warna menjadi cokelat kehitaman yang berat pada seluruh mahkota gigi yang terjadi bersamaan dengan keausan pada permukaan insisal dan oklusal gigi.
4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Karies radiasi.
18
Pergeseran mikroflora oral mulut menjadi bakteri kariogenik, berkurangnya laju aliran saliva, dan perubahan komposisi saliva kapasitas buffer, pH,
imunoprotein, oral clearance dapat menjadi karies radiasi yang terjadi secara cepat. Peningkatan kepekaan karies juga terjadi karena perubahan kebiasaan dalam makan.
Perubahan kebiasaan dalam makan ini berupa memakan makanan yang lebih lembut, lebih lengket, dan makanan kaya karbohidrat gula, dimana hal ini dapat
menyebabkan peningkatan terjadinya karies.
4
Masih diperdebatkan bagaimana karies radiasi terjadi, apakah karena efek langsung atau tidak langsung dari penyinaran, atau bahkan keduanya. Beberapa
peneliti melaporkan perkembangan karies radiasi tidak tergantung pada daerah gigi yang disinari tetapi faktor yang menentukan adalah apakah kelenjar saliva utama
terkena atau tidak, dimana penyinaran menyebabkan perubahan dentinal pada gigi yang vital. Opini terbaru masih tetap berpendapat bahwa karies radiasi penyebab
utamanya adalah kerusakan kelenjar saliva yang menyebabkan hiposalivasi. Sehingga, secara kolektif, hiposalivasi berhubungan dengan perubahan pada
Universitas Sumatera Utara
mikrobial, kimia, immunologi, dan parameter makanan yang kariogenik hingga terjadi peningkatan karies yang tinggi pada pasien yang diradiasi.
Bagaimanapun juga, efek langsung dari penyinaran pada gigi yang mempengaruhi dalam perkembangan karies radiasi, belum dapat dijelaskan secara
penuh. Beberapa peneliti melaporkan bahwa dekalsifikasi gigi yang disebabkan oleh penyinaran lebih mudah terjadi karies dibandingkan dengan yang tidak disinari,
walaupun peneliti lain mengatakan tidak ada perbedaan pada rasio dekalsifikasi pada penelitian in vitro.
4
Kesimpulannya, efek radiasi berupa karies radiasi merupakan efek yang tidak langsung, biasanya disebabkan oleh berkurangnya laju aliran saliva dan akibat yang
berhubungan. Oleh karena itu pencegahan harus secara langsung untuk mengobati keluhan yang berhubungan dengan xerostomia, yaitu dengan menjaga kebersihan
mulut, perubahan diet, kontrol flora yang bersifat kariogenik, dan pencegahan karies dengan aplikasi fluoride.
4
2.3.6 Osteoradionekrosis