29
wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi
dalam kelompok. 5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan
menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas,
atau individu. Dari 5 jenis penelitian diatas maka penelitian ini menggunakan pendekatan
fenomenologi karena dapat membantu peneliti dalam melakukan pengamatan, imajinasi, berpikir secara abstrak, serta dapat merasakan atau menghayati fenomena
di lapangan penelitian, dimana dalam konteks ini adalah gambaran mengenai fenomena ada atau tidaknya persoalan dalam
Principal Agent Theory
antara debitur dengan dewan pengawas dan LPD.
3.3. Unit Analisis
Penelitian ini menggunakan unit analisis yang berfokus pada persoalan penelitian sehingga tidak mengutamakan tempat. Dalam pengkajiannya, informan
yang dibutuhkan adalah informan kunci. Informan kunci dalam penelitian ini Ketua pengawas LPD, Ketua LPD desa adat dan debitur LPD untuk mengetahui masalah
yang menyebabkan terjadinya kasus kredit macet di LPD Desa Adat Jungut.
3.4 Teknik Pemilihan Informan
Penelitian ini mencoba menggunakan nonprobability sampling dengan metode
purposive sampling.
Non probability
sampling adalah
pengambilanpenarikan sampel dalam populasi berdasarkan pertimbangan pribadi subyektif atau tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap elemen atau
anggota populasi
untuk dipilih
menjadi sampel
30
www.metodepenelitian.lecture.ub.ac.id. Dalam penelitian ini metode purposive adalah taknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling
atas dasar pertimbangan sekelompok pakar atau ahli di bidang ilmu yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini sampling akan diberlakukan pada informan yang
berperan sebagai ketua badan pengawas, ketua LPD dan 4 orang debitur LPD.
3.5. Jenis Data a. Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung didapatkan dari sumber informasi tersebut, yang didapat dari wawancara dan dokumentasi yang dilakukan
sendiri oleh peneliti dan sumber ataupun informan. Data-data tersebut berupa data naratif, deskriptif, dalam kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi, dan
catatan lapangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain selain informan. Data tersebut berupa data dokumenter arsip-arsip yang dimiliki oleh
LPD desa adat jungut.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a. Wawancara
Wawancara dengan metode semi terstruktur diperlukan agar peneliti dapat
leluasa melacak berbagai segi dan arah untuk mendapatkan informasi yang
selengkapnya dan secara mendalam. Dengan demikian, upaya understanding of understanding dapat terpenuhi secara memadai. Wawancara ini dimulai dari isyu
yang dicakup dalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara bukanlah jadwal
31
seperti dalam penelitian kuantitatif. Sekuensi pertanyaan tidaklah sama pada tiap partisipan bergantung pada proses dan pedoman wawancara dapat agak panjang dan
rinci walaupun hal itu tidak perlu diikuti secara ketat, pedoman wawancara berfokus pada subyek area tertentu yang diteliti, tetapi dapat direvisi setelah wawancara
karena ide yang baru muncul belakangan Rahcmawati, 2010. b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan bagian yang penting dalam kegiatan pengumpulan data. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas kekayaan sumber,
dokumentasi dapat digunakan untuk pengujian, penafsiran, atau peramalan. Dalam hal ini, contoh dokumentasi penelitian berupa foto-foto lapangan.
3 7. Teknik Analisis Data 3 7.1 Analisis Non-parametrik
Untuk mengentahui perbedaan jumlah kredit sebelum dan sesudah adanya sanksi adat, maka digunakan uji wilcoxon. Selain itu alasan lain kenapa
menggunakan uji wilcoxon karena sampel yang ada kurang dari 30, sehingga uji paling layak digunakan. Dalam melakukan pengujian dengan uji wilcoxon
digunakan juga software SPSS 16.00. Uji wilcoxon memiliki rumus sebagai berikut :
dimana ;
32
Keterangan : T = Jumlah jenjang
= Mean Populasi n = Sampel
= Standar deviasi
Hipotesis Statistik:
H
:
i
= 0 artinya tidak ada perbedaan jumlah kredit sebelum
dan sesudah sanksi adat.
Hi
:
I
artinya ada perbedaan jumlah kredit sebelum dan
sesudah sanksi adat. Kriteria Pengujian :
H
ditolak dan
1
H
diterima apabila Z
hitung
Z
tabel
H
diterima dan
1
H
ditolak apabila Z
hitung
Z
tabel
3 7.2. Analisis Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, data-data yang telah didapat kemudian diklarifikasikan ke dalam tabel-tabel. Untuk kemudian dianalisis dengan proses
penalaran secara ilmiah, penuturan, penafsiran, perbandingan dan kemudian penggambaran fenomena-fenomena yang terjadi secara apa adanya, guna dapat
mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran dengan cara menguraikan dalam kata-kata. Analisis data dalam penelitian kualitatif ini mempunyai beberapa
proses, yaitu :
1. Reduksi Data Data Reduction Proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
kasar yang tercatat dilapangan. Dengan melakukan reduksi data diharapkan
33
menghasilkan data yang sesuai, terklasifikasi dengan jelas, tepat guna dan terorganisir. Reduksi data ini berlangsung selama penelitian dilaksanakan.
2. Penyajian Data Data Display Data yang telah terkumpul dan terklasifikasikan selanjutnya disajikan dalam
tabel maupun kalimat. Kumpulan data tersebut selanjutnya dapat menjadi informasi yang tersusun dengan baik, sehingga memungkinkan penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Penarikan kesimpulan Verification
Data yang diperoleh dilapangan, dianalisis dengan beberapa cara untuk mencapai validitas dan akuratisasi.
34
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN