Dampak Adanya Sanksi Adat Terhadap Debitur yang Kreditnya Macet

40 yang menimbulkan hidden information dan menyebabkan terjadinya hububngan pricipal-agent dengan model adverese selection . Dalam prinsip yang ditetapkan prinsip yang digunakan hanya berdasar penilaian dari pihak ketua LPD mengenai pekerjaan calon debitur, karakter dan ijin dari pihak keluarga, sehingga perinsip penyaluran tetap memiliki kelemahan. Kelemahan awig-awig yang lain adalah hak setiap debitur untuk mendapat kredit untuk walaupun mendapat kredit dengan jumlah minimum ini tetap memiliki kelemahan karena walaupun minimun bisa saja debitur tidak mampu melunasi kredit karena adanya karakter dari debitur memang buruk. Lemahnya pengawasan dari dewan pengawas dan perangkat LPD juga menyebabkan terjadinya masalah kredit macet. Menurut Ketua Badan Pengawas I Wayan Sudira, bahwa badan pengawas dan ketua LPD tidak memiliki kewajiban untuk mengawasi penggunaan kredit karena tidak ada aturan yang mengatur mengenai pengwasan kredit dalam awig-awig yang ditetapkan oleh paruman adat, pengawasan yang lemah ini juga dapat menimbulkan terjadinya moral hazard .

4.2 Dampak Adanya Sanksi Adat Terhadap Debitur yang Kreditnya Macet

Pemberian sanksi adat pada tahun 2005 kepada debitur I wayan Sukarta yang tidak berusaha dan tidak ada itikad baik untuk mengembalikan kredit memang pilihan terkahir yang diambil oleh Desa Pekraman Jungut. Pemberian sanksi pada I Wayan Sukarta berupa dicabutnya seluruh hak adatnya yang salah satunya berupa tidak diberikannya hak untuk melakukan penguburan di kuburan setempat tidak menyebabkan I wayan sukarta berinisiatif untuk berusaha membayarkan kreditnya. Menurut I Nyoman Sudirta selaku ketua dewan pengawas yang juga bendesa adat, menyatakan bahwa I Wayan sukarta pada paruman adat telah mengaku menyerah dan menyatakan tidak mampu untuk melunasi kreditnya. Penyebab lain kenapa I Wayan Sukarta mengaku menyerah dan menyatakan tidak mampu untuk melunasi kredit serta menerima sanksi yang 41 diberikan, menurut Ketua Dewan Pengawas I Nyoman Sudirta menyatakan bahwa selama ini seluruh keluarga I Wayan Sukarta telah menetap di Denpsar, dan jika I Wayan Sukarta telah menjadi warga adat di Denpasar, ini menyebabkan ia berani untuk menerima sanksi adat, karena walaupun ia tidak mendapat hak untuk mengubur keburan di Desa Adat Jungut, ia tetap dapat melakukan penguburan di Denpasar karena telah menjadi warga adat di Denpasar. Namun untuk kasus kredit macet dengan debitur I Dewa Nyoman Gurnita, adanya sanksi adat menyebabkan I Dewa Nyoman Gurnita melunasi kreditnya dengan melakukan bagi hasil produksi padinya dengan pihak desa adat. Bagi hasil disini dimaksud, lima puluh persen dari hasil produksi padinya setiap panen akan diserahkan kepada desa adat sebagai pelunasan kreditnya. I Dewa Nyoman Gurnita mengakui bahwa ia dan keluarganya malu karena jika sampai terkena sanksi adat, karena orang tua I Dewa Nyoma Gurnita merupakan mantan bendesa adat. Selain itu, I Dewa Nyoman Gurnita mengakui bahwa memliki ketakutan karena jika hak penguburannya dicabut maka ia tidak akan bisa melakukan penguburan dimanapun karena secara turun-temurun seluruh keluarganya sudah tinggal di desa pekraman jungut sampai sekarang dan hanya menjadi warga adat di Desa Adat Jungut. Untuk kasus kredit macet I Dewa Nyoman Gurnita, adanya sanksi telah menyebabkan pihak debitur mau melunasi kreditnya, ini disebabkan jika seluruh keluarga tidak menjadi warga adat di desa lain, untuk kasus kredit I Wayan Sukarta memang unik karena I Wayan Sukarta telah menetap dan menjadi warga adat di Denpasar sehingga adanya sanksi tidak memberikan dampak. Sanksi adat memang dapat berdampak terhadap debitur jika seorang yang terkena sanksi adat menjadi warga adat hanya di satu desa pekraman seperti misalnya I Dewa Nyoman Gurnita, namun jika seorang menjadi warga adat di dua desa pekraman yang berbeda, maka adanya sanksi adat tidak akan berdampa. Dimisalkan jika seorang dijatuhakan sanksi berupa dicabutnya hak mendapatkan pemakaman didesa A , maka ia tetap dapat mendapat hak pemakaman di desa B 42 karena orang tersebut merupakan warga adat desa B. Iniliah yang menyababkan sanksi adat tidak berdampak kepada orang yang terdaftar menjadi warga adat di dua desa pekraman yang berbeda.

4.3 Perbedaan Kredit Sebelum dan Sesudah Adanya Sanksi Adat