Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan Penelitian Pengertian LPD

8 Perkembangan lembaga perkreditan desa di Provinsi Bali juga diikuti oleh masalah yang dialami lembaga keuangan lainya berupa adanya kredit macet. Kredit macet terjadi karena berbagai faktor. Dalam penyaluran kredit di lembaga perkreditan desa terdapat hubungan principal dan agent , pihak LPD selaku principal dan debitur selaku agent . Debitur atau agent diberikan kepercayaan untuk mengelola dana dari LPD dan dikenakan bunga untuk setiap kredit yang diajukan oleh debitur. Dalam model pricipal-agent dipercaya bahwa model principal-agent terjadi karena adanya informasi tidak sempurna antara pricipal dan agent . Sehingga pada banyak kasus kredit macet di berbagai lembaga keuangan disebabkan oleh adanya informasi asimetris. Sejalan dengan itu, terjadi kasus kredit macet di LPD Desa Pakraman Jungut, terjadi 2 kasus kredit macet dengan debitur yang bernama I Wayan Sukarta dan I Dewa Nyoman Gurnita. Salah satu debitur yaitu I Wayan Sukarta diberikan sanksi adat karena tidak mau dan tidak berusaha untuk mengembalikan kredit, namun I Dewa Nyoman Gurnita yang juga kreditnya macet tidak diberikan sanksi adat karena sudah mau mengembalikan kreditnya dengan membagi hasil produksi dari tanah sawah kepada desa pakraman jungut untuk digunakan sebagai pembayaran kreditnya sesuai keputusan paruman rapat desa, dalam kasus kredit macet di LPD Desa Adat jungut terjadi masalah principal-agent antara pihak LPD dan debitur.

1.2. Rumusan Masalah

Penyaluran kredit di LPD Desa Pekraman Jungut terdapat masalah principal- agent antara debitur sebagai agent dan pihak LPD sebagai pricipal sehingga menyebabkan terjadinya kredit macet. Adanya kredit macet menyebabkan diberikan sanksi adat terhadap debitur yang sama sekali tidak mau berusaha mengembalikan kredit dan tidak memiliki iditikad baik untuk mengembalikan kredit. 9

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka pertanyaan penelitian ini adalah : 1 Apa penyebab kredit macet di LPD Desa Pekraman Jungut ? 2 Bagaimana dampak sanksi adat terhadap krditur yang kreditnya macet? 3 Apakah ada perbedaan kredit sebelum dan sesudah adanya sanksi adat di LPD Desa Adat Jungut ?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Mengindetifikasi penyebab kredit macet di LPD Desa Pekraman Jungut. 2. Mengidentifikasi dampak sanksi adat terhadap krditur yang kreditnya macet. 3. Mengidentifikasi perbedaan kredit sebelum dan sesudah adanya sanksi adat di LPD Desa Adat Jungut. 10 BAB II LANDASAN TEORI Gap Teori dan Empiris Selama ini terdapat adanya gap teori karena belum banyak yang menerapkan ekonomi kelembagaan di lembaga perkreditan desa dibali. Selain itu, belum banyak yang mengkaji mengenai sanksi adat terhadap kredit macet pada lembaga perkreditan desa di bali menggunakan teori principal-agent. Sehingga penelitian ini berusaha mengkaji pemberian sanksi adat terhadap debitur yang kreditnya macet menggunakan teori principal-agent.

2.1. Pengertian LPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Provinsi Bali No.2 Tahun 1998 Bab 3 Pasal 3 dikemukakan pengertian tentang Lembaga Perkreditan Desa LPD adalah suatu nama bagi badan usaha simpan pinjam yang dimiliki Desa Adat yang berada di Provinsi Daerah Tingkat I Bali dan merupakan wadah perekonomian rakyat pedesaan. Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, LPD terbentuk karena adanya prinsip otonomi daerah dimana Provinsi, Kabupaten, dan Kota berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Negara dan berada di daerah kabupaten kota. Penggunaan atau pemanfaatan LPD ditujukan kepada unit-unit usaha baik yang menyangkut kepentingan desa maupun peningkatan taraf hidup warga desa 11 yang bersangkutan. Jadi LPD merupakan suatu bidang usaha simpan pinjam yang dimiliki oleh Desa Adat dalam rangka peningkatan taraf hidup kramawarga desa untuk menunjang pembangunan desa khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh LPD sebagai berikut: 1 Menerima menghimpun dana krama desa dalam bentuk tabungan dan deposito 2 Memberikan pinjaman hanya kepada krama desa 3 Menerima pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan maksimum sebesar 100 dari jumlah modal, termasuk cadangan dan laba ditahan kearah batasan lain dalam jumlah pinjaman atau dukunganbantuan dana 4 Menyimpan kelebihan likuiditasnya pada BPD dengan imbalan bunga bersaing dan pelayanan yang memadai.

2.2. Fungsi dan Tujuan LPD